"Lusa, kita jadi nonton, kan?" Tanya Dina.
"Nonton apaan?" Lavi bertanya balik.
"Ish! Nonton pertandingan basketlah," Dina memukul lengan Lavi kesal, lalu melanjutkan makannya.
Saat ini kelima sekawan itu, karena Bela sudah masuk sekolah, tengah menikmati makan siang di kantin.
"Ya, ikut, kan lo bareng gue," ujar Lavi, sedangkan Dina hanya menyengir lebar.
"Tau aja lo, beb."
"Gue gak bisa ikut, ada les matematika Hari Minggu," ujar Bela.
"Yaahh, gak seru dong, lo kan pulang les bisa langsung otw ke pertandingannya, Bel," balas Dina, dia selalu merasa lesu kalau semua sahabatnya tidak bersama.
Bela meringis pelan. "Iya, sorry, tapi kayaknya pas gue selesai, tandingnya selesai juga."
Dina dan Lavi mengangguk pelan tanda paham. Dirgam hanya mendengarkan sambil memakan baksonya. Amanda? Dia sejak tadi tidak mendengarkan karena sedang sibuk dengan hape-nya. Dia sejak tadi berkirim pesan dengan Alan, Alan sedang istirahat sekarang.
Alan:
Jgn lupa dukung gue nanti, ya?Amanda:
Siap bosqu, ntar teriakan gue yang paling kenceng 😚Alan:
Wih, semangat bgt pasti, di dukung bidadari sih 😊Amanda tersenyum sendiri membacanya, memang hanya Alan yang bisa membuatnya begini. Hingga satu pesan line masuk.
Melvin W:
Kok gak pernah bls line gue?
Gue ganggu lo ya?
SorryAmanda yang membaca pesan itu hanya bisa menghela nafas pelan. Sejak memberikan id line-nya kepada Melvin, Melvin terus saja mengirimi pesan padanya, namun tak satupun dibalasnya.
Line!
Melvin W:
Lo gak suka temenan sm gue?
Bukannya waktu itu lo pengen deket sm gue ya? 😏Amanda berdecak kesal, Melvin ini memang sengaja ingin membuat Amanda kesal.
Amanda Melfi. :
Rese lo!Melvin W:
Akhirnya di bls jg
Ternyata bnr ya, lo pgn deket sm gue, pas gue bahas itu langsung dibales, wkwkAmanda yang membaca itu semakin merasa kesal, bahkan dia sudah lupa untuk membalas pesan dari Alan.
Dina yang sejak tadi memperhatikan Amanda, menatap mangkok Amanda.
"Mi lo hampir dingin tuh," ujarnya, namun tidak mendapat respon dari Amanda.
Lavi, Bela, dan Dirgam juga mulai menaruh perhatiannya pada Amanda. Dirgam menyenggol lengan Amanda, namun tidak mendapat respon apa-apa. Amanda malah mengumpat.
"Nyebelin banget sih!"
"Lo ngatain gue?"
Amanda langsung mengalihkan tatapannya ke arah Dirgam.
"E-eh, sorry, Gam. Bukan lo kok," Amanda meringis pelan.
Dina langsung merebut hape Amanda yang ada di depannya, lalu mengecek isinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amanda [The Truth Untold] [ON GOING]
Novela JuvenilAmanda Mefiana Fani hanyalah seorang gadis berusia 17 tahun yang sedang menikmati indahnya masa remaja. Kehidupannya terlihat sangat bahagia, apalagi saat dia dipertemukan dengan cowok bernama Melvin Walter, cowok yang memiliki paras tampan karena m...