00:36 AM
Jimin.
Lelaki yg terbaring lemah itu perlahan membuka mata nya, ia merasa ada sesuatu di tangannya. Ia melihat ada seorang wanita yg tengah tidur sambil memegang tangannya.merasa tangan yg sedari tadi ia pegang, Jennie membuka mata"Jimin?"
"kau bangun!"Jennie langsung bangun dan memeluk Jimin, namun respon Jimin hanya biasa saja
"Syukurlah"Jennie tersenyum seraya melepas pelukannya. Tetapi Jimin hanya diam kebingungan
"Kau? Siapa? "tanya Jimin kebingungan.Jennie terkejut, apakah Jimin masih marah kepada nya
"Jimin, kau masih marah kepadaku? "tanya Jennie lembut
"Marah? Aku bahkan tidak mengenalmu"Ucap Jimin yg tidak tau apa-apa
"Kau tidak mengenalku? Apa kau tidak bercanda?"Tanya Jennie lagi, ia sangat bingung
"Aku Jennie"
"Hmm...Jennie... "Jimin kelihatan nya sedang berfikir keras
"Nama itu sangat familiar di telingaku"
Merasa ada yg tidak beres dengan Jimin, Jennie segera memanggil dokter Kim. Dokter Kim datang.
"Oh, kau sudah sadar, Tuan Jimin"Sapa dokter Kim dengan ramah tak lupa ia memberikan senyuman manis nya
"Oh, Jimin,jadi namaku Jimin"Jimin mengangguk
"Kau lupa kalau nama mu Jimin? "Tanya Dokter Kim. Jennie yg di samping Dokter Kim hanya cemas, ia tau bahwa Jimin hilang ingatannya
"aku permisi keluar dulu"Jennie pamit.ia menelpon Nyonya Park.Nyonya Park pulang dulu tadi karna ia ingin berganti baju,ia bilang juga akan membawakan baju ganti Jennie. Saat nyonya Park sampai dan menyuruh Jennie berganti baju, Nyonya Park bilang kalau ia harus pulang lagi karna ada urusan sebentar
Saat Jennie ingin membuka pintu kamar,pintu itu sudah terbuka, tampaklah dokter kim yg baru saja keluar.
"Jennie-ssi, bisa kita bicara?"tanya Dokter kim
"Ah, tentu saja bisa"
"kalau begitu mari kita keruangan saya,karna ini sangat penting"Jennie mengangguk dan mereka berjalan ke ruangan Dokter Kim yg ada di ujung
***
"Jadi begini, Jimin kehilangan ingatannya"Tanpa basa-basi Dokter Kim langsung bicara saat sampai di ruangannya"APA?!"dugaan Jennie benar
"Apakah parah dok? "tanya Jennie keringatnya bercucuran dari pelipis nya.ia syok.sangat syok.
"Bisa di bilang parah"
"Apa Jimin bisa mendapatkan ingatannya lagi? "
"bisa, tapi butuh waktu lama agar ia bisa mengingat kembali. Kau harus membantu nya agar ingatannya kembali"Jelaa dokter Kim
"caranya? "
"Kau bisa menceritakan saat-saat kau dan dia pacaran dulu, bagaimana masa kecilnya, tapi kau harus menceritakan nya secara perlahan. Perlahan-lahan ia pasti dapat mengingatnya semua"Dokter Kim menjelaskan semua
"tapi ingat, jangan memaksa nya agar Jimin agar ingatannya kembali, Ingat Jennie-ssi secara perlahan"Dokter kim menekan kata 'secara perlahan'
"Saya mengerti dok"Jennie bangkit dari duduknya dan membungkukkan 90° tubuhnya
"terima kasih"
***
Setelah Jennie berbicara dengan Dokter Kim,ia langsung masuk ke kamar Jimin, takut Jimin kenapa-napaCeklek!
Pintu kamar terbuka, terlihat Jimin sedang duduk di atas ranjang sambil memperhatikan setiap ruangan kamar.ia langsung menengok ke arah pintu"Oh, kau? "kata Jimin dengan wajah polosnya
"Hmm? Ada apa? Kau butuh bantuan? "tanya Jennie menghampiri Jimin
"tidak, oh iya aku lupa, nama kau tadi siapa"Jimin bertanya dengan raut wajah yg terlihat seperti berfikir
Jennie hanya diam."ah iya aku ingat"kata Jimin sambil tersenyum bahagia, melihat Jimin tersenyum Jennie ikut tersenyum
"Jennie, ya namamu Jennie"kata Jimin. Jennie hanha tersenyum kecut, ia tak menyangka bahwa Jimin kehilangan ingatannya
"Jennie, kenapa aku ada disini? "tanya Jimin. "duduklah di sini"Jimin menepuk kasur ranjang agar Jennie bisa duduk di hadapannya.
Jennie mendekat dan duduk di hadapan Jimin, jarak mereka sangat dekat sekarang ini
"kau tak ingat, kenapa kau bisa di sini? "Tanga Jennie
"entahlah, aku sudah berusaha mengingatnya, tapi ketika aku berusaha mengingatnya kepala ku terasa sakit"Jawab Jimin dengan wajah polosnya, Jennie sangat gemas melihatnya.
"kalau ga bisa mengingatnya,jangan di paksa Jim"Jennie tersenyum tulus sambil mengelus puncak kepala Jimin
Jimin yg melihat Jennie mengelus kepala nya itu tersenyum "kau cantik"Puji Jimin membalas senyuman Jennie
"Aku seperti nya pernah melihat mu dan mengenalmu... Tapi.. Dimana? "Tanya Jimin
"Dimana?"tanya Jennie pura-pura tidak tau
Jujur, Jennie sangat sedih melihat keadaan Jimin saat ini. Jimin yg biasa nya manja, dan sering membuat lelucon garing berubah menjadi Jimin yg diam dan polos
"Ah, entahlah, aku bingung, kepala ku sakit"Jimin memegang kepalanya
"sudah jangan terlalu dipikirkan, besok aku akan cerita kenapa kau bisa ada disini"Jennie lagi-lagi tersenyum
"Baiklah, janji? "kata Jimin, ia mengacuhkan jari kelingking kecilnya itu
"iya janji"Jennie tersenyum dan mengangkat jari kelingking nya agar jarinya itu melilit di kelingking Jimin
"Ya sudah kalau begitu istirahatlah dulu"Kata Jennie.Jimin menurut seperti anak usia 5 tahun, ia langsung tidur
"Jennie, kau juga harus tidur"Kata Jimin sambil menutup matanya
"iya.. "
Next tidak??
Jangan lupa vote ya..

KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Me Back [JenMin]
Ficção AdolescenteMenceritakan kisah percintaan Jennie dengan Jimin.Dimana Jennie akan menikah dengan Jimin yg kehilangan ingatannya. Akankah Jennie dapat membantu Jimin mengingat kisah sebelumnya? "Bisakah kau ingat aku kembali Jim?" . . Udah baca jgn lupa votenya...