BK III 뷔국 -21B

4.2K 497 36
                                    

Jungkook POV

Jiso menatapku sementara aku berjalan disampingnya seolah aku telah kehilangan jiwaku.




"Lihatlah dirimu." Jiso berkata. "Seharusnya kau minta maaf karna telah memberikan harapan palsu padaku, kau tahu."

"Apa maksudmu?" Aku mengangkat alisku padanya.

"Katakan padaku. apa yang sedang kau pikirkan?"

"Sialan!" Aku berpura pura memilih film untuk nonton.

"Film horor?" Jiso menyarankan.

"Aku tidak menonton—" Oh, aku baru menyadari kalau aku benar benar tidak peduli lagi. "—hm, Okey!" Kami berjalan ke arah konter untuk membeli tiket.

"Dimana kau duduk?" Wanita yang berada di konter bertanya pada pasangan yang mengantri didepan kami.

"Dua kuris di tempat duduk honeymoon, please." APAA?? SUARA ITU!!


Taehyung mengajak Jennie bersama dengan dirinya. Aku tersentak dan sedikit jengkel. Si Bangsat ini! Dia bertindak biasa saja, dan menatapku dengan pandangan yang menggoda tapi serius. Grrrr!!!


Pegawai di konter itu meleleh didepan Taehyung ketika Taehyung menatapku seperti itu! Argghh! Sialan. Aku tidak akan menyerah dengan mudah!




"Hmm, ayo kita ambil tempat duduk honeymoon." Aku memberitahu Jiso. Kita lihat saja siapa yang akan memenangkan pertarungan ini. Aku marah!!!

;

Jiso bergegas membeli popcorn sebelum film dimulai. Taehyung berada di sebelahku.




"Apakah kau senang?" Taehyung berbisik. Apanya yang menyenangkan?!


Aku melihat Jiso dan seketika itu juga Jiso menyuapi popcorn ke mulutku.




"Kau mempunyai batas." Aku mendengar Taehyung menggeram pelan.


Aku tidak bisa fokus. Aku bahkan tidak lagi menonton film sama sekali! Kemudian ...




"Ikut aku keluar. Sekarang!" Taehyung memerintahku.

"Apa?" Aku agak terkejut.

"Ikut aku atau ku gendong kau keluar?"

"Baik!" Aku melakukan seperti apa yang diperintahkannya padaku. Jiso terlihat tercengang ditempat duduknya. Aku bahkan bisa mendengar teriakan orang lain.


Di depan teater. Taehyung menyeretku ke relung gelap di dekat teater yang sepi.




"Permainan apa yang sedang kamu mainkan?"

"...."

"Apa kamu marah?" Aku merasa air mataku akan segera mengalir. "Apa kamu—"

"Katakan saja padaku kalau kau sudah ingin meninggalkan diriku, bangsat!!" Aku berteriak pada Taehyung. Aku tidak dapat menahan perasaanku lagi.

"Apa yang sedang kamu katakan?"

"Apa yang sedang kukatakan?? Aku hampir tidak melihat dirimu selama beberapa minggu terakhir ini! Setiap kali aku menelponmu, kamu bahkan tidak menjawab telponku, dan kamu terus mengatakan padaku bahwa kamu harus mengulang kembali pelajaran dengan temanmu!"

"..."

"Kalau kau ingin meninggalkan diriku, katakan saja!"

"Hahaha" apa yang sebenarnya sedang dia tertawakan?

"Kamu terus memikirkan cerita seperti ini."

"Apa yang lucu dengan hal itu?" Aku mengangkat kepalan tanganku dan berusaha untuk memukul wajahnya tapi tidak berhasil.

"Sialan Taehyung! Aku sangat marah sampai berkencan dengan pria lain! Aku sangat stres!" Aku benar benar hampir menangis sekarang. Dan kemudian—Taehyung melihat mataku, berusaha untuk menenangkan diriku.

"Katakan padaku, apa yang kulewatkan disini, huh?" Aku bertanya dengan memohon. Taehyung menghela napas panjang lalu menggaruk kepalanya dan bertingkah seakan dia malu untuk mengatakan sesuatu.

"Maafkan aku hyungie, tapi aku benar benar ingin tahu."

"Well, sejak aku selalu jauh darimu, aku juga merasakan hal yang sama."

"...."

"Aku berusaha mencari cara bagaimana aku akan membuktikan bahwa aku jaug lebih baik daripada orang orang yang menginginkan dirimu. Aku ingin kau merasa bahwa akulah pria yang terbaik untukmu!"

"...." Aku tidak tahu apa yang terjadi dengan si brengsek ini, tapi dia terus menggaruk kepalanya dan merasa malu.

"Aku berusaha sangat keras untuk menghentikan gosip gosip tersebut tentang dirimu. Sebenarnya aku berusaha untuk mencari pelaku dibalik posting posting vulgar yang mereka bagikan di media sosial tentang Jeon Jungkook menjadi seorang pelacur pria."

"Apakah Namjoon hyung dan Seokjin hyung juga terlibat dalam hal ini?"

"Yeah." Aku benar benar terkejut. "Kenapa kau tidak memberitahuku? Aku tidak perduli dengan kabar dan gosip gosip itu lagi, kau tahu?"

"Aku tahu. Tapi aku tidak ingin mendengar ataupun membaca masalah masalah skandal yang terus dibicarakan oleh orang orang mengenai istriku."

"..."

"Aku benar benar mencintaimu, Kookie." Huhh ... Aku mengakui suasana hatiku mulai berubah, ketika aku mendengar kata kata itu dari Taehyung. Semua keraguanku menghilang dan sedikit demi sedikit kata Taehyung membuatku merasa tenang.

"Tapi tolong jangan mencari orang lain setiap kali kau sendirian." Taehyung memagang bahuku kemudian memelukku. "Itu tidak akan menyelesaikan masalah. Dan aku cemburu—sangat cemburu!" Taehyung berbisik dengan suaranya yang maskulin. Lembut dan perhatian. Aku tersenyum padanya.

"Aku harus kembali ke dalam Sekarang." Aku memberitahu Taehyung.

"Kenapa?"

"Kita baru saja meninggalkan Jennie sunbae dan Jiso disana, ingat?"

"Oh, sial. Aku mengerti."

"Aku membuat kesalahan dengan menyeret Jiso kesini. Aku tidak bisa meninggalkan dirinya begitu saja."

"Kenapa kamu malah mengkhawatirkan bajingan itu?"

"Tidak. Tapi akulah yang membawanya kesini. Setidaknya aku akan menyelesaikan nonton film bersamanya."

"Baik." Taehyung menghela napas panjang.

"Dan aku masih mengabaikan mu! Huh."

"Tidak! Aku tidak bisa tahan lagi." Taehyung mengeluh. "Apa kamu harus benar benar melakukan itu?"

"Uhm, pulangnya Jangan lupa untuk berhenti di toko."

"Kenapa?"

"Beli kondom." Aku mengatakan itu seolah itu terbiasa. Sialan! Apa yang terjadi padaku.



Tbc.










Kookie mulai nakal nih🌚

BULAN KAMPUS III [VK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang