BULAN KAMPUS III [VK]

BK III 뷔국 -23B

Taehyung POV

Rasanya seakan-akan seluruh kulitku terbakar. Aku hanya dapat menggunakan telapak tanganku untuk mengusap keringat di wajahku. Jungkook masih tidak mengijinkan diriku untuk memasuki rumahnya. Aku berusaha mengirimkan ratusan pesan hanya untuk meyakinkan dirinya...

"Kookie, kita harus berbicara.."

"Kookie ... kau tidak melakukan kesalahan. Tolong keluarlah dan bicaralah padaku."

"Panas matahari membunuhku, Kookie ...TT"

"Apakah kau masih mencintaiku?"

Pesan pesan seperti itu—tapi tidak ada jawaban sama sekali.

Aku mengusap keringat di wajahku sekali lagi. Yatuhan! Aku benar-benar tidak dapat meluluhkan hati Jungkook. Bahkan para penjaga terlihat mulai merasa kasihan padaku. Terkadang, mereka akan meneriakkan sesuatu seperti:

"Kau bisa pergi sekarang. Kembalilah besok."
Atau. "Pulanglah sekarang!" Dan sesekali, mereka akan menanyakan pertanyaan seperti "Apakah kau ingin makan sesuatu?" atau "Apakah kau haus?" Meskipun demikian, aku lebih memilih untuk menggelengkan kepalaku dan mengatakan bahwa aku tidak membutuhkan apapun sekarang ini.

Saat ini, aku hanya membutuhkan satu hal. Aku membutuhkan Jungkook-ku.

Aku ingin melihat wajahnya...
Aku ingin melihat senyumannya lagi...
Aku ingin memeluk dirinya dengan sangat erat dan memberitahunya betapa aku sangat mencintai dirinya, tidak perduli apapun yang terjadi!

Tapi bagaimana aku dapat melakukan hal itu ketika Jungkook bahkan tidak mengijinkan diriku untuk melakukannya? Apa yang akan kulakukan?

Aku berjalan mondar mandir. Aku tidak membiarkan diriku sendiri untuk meninggalkan daerah sekitar rumahnya. Jika ini adalah bagian dari permainan Jungkook, maka aku benar-benar akan menyerahkan diriku sendiri padanya!! Tapi aku tidak akan pernah—aku tidak akan pernah berani untuk mundur!

.

Setelah beberapa saat yang sangat lama ...

Sebuah mobil mewagbberwarna hitam tiba dan akan memasuki mansion. Namun, sebelum kendaraan yang mahal tersebut memasuki mansion, mobil tersebut berhenti tepat di depanku dan mempenihatkan wajah yang familiar padaku, ketika salah satu pintunya terbuka.

Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi tiba-tiba, kedua kakiku terasa sangat kaku sehingga aku sama sekali tidak dapat bergerak. Tatapan matanya membuat sekujur tubuhku sangat merinding. Aku membutuhkan waktu beberapa saat untuk tersadar kembali, dan di saat itulah aku mengangkat kedua tanganku untuk memberikan salam kepada pria itu dengan rasa hormat tertinggiku

Appa Jungkook terlihat sangat tampan. Dengan wajahnya, aku dapat mengatakan bahwa bocah kecilku mewarisi penampilannya yang menggemaskan dari eomma-nya. Jungkook terlihat sangat kaya, akan tetapi baik hati.

Tapi—yatuhan!!! Tatapan Appa Jungkook membuatku merinding. Ekspresi wajahnya hampa. Appa Jungkook bahkan tidak mengatakan apapun sama sekali. Appa Jungkook tetap menatapku hingga dia memutuskan untuk kembali ke mobil dan memerintahkan sopir untuk memasuki kompleks mansion.

Huffhh....  Benar-benar hari yang gila. Hari yang penuh dengan drama. Terlepas dari kenyataan bahwa Jungkook sedang menghindariku... aku menduga kalau Appa-nya sama sekali tidak menyukaiku.