LZ 3 | Absurd Talk

174 19 0
                                    

•Now Playing: Anne Marie ~ 2002•





Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Eh, Mbak Gigi," sapa Mas Jono ketika aku memasuki dapur kantor, OB berdarah Jawa yang terkenal humoris dan tatanan rambutnya yang klimis.

Mas Jono sedang duduk di dekat pantry sambil membaca buku, di depannya ada secangkir teh yang masih mengepulkan asap dan mengeluarkan aroma menggoda.

"Lagi nyantai aja ya, Mas?" tanyaku.

"Iya nih, kerjaan udah kelar semua. Yang lain milih nongkrong di angkringan bawah. Saya di sini aja deh."

Aku hanya menanggapi dengan anggukan. "Eh, punya kopi item nggak, Mas?"

"Ada, Mbak. Mau saya bikinin?"

"Eh-Eh, nggak usah. Mas Jono lagi sibuk gitu." Aku menunjuk buku yang dipegang Mas Jono dengan daguku. Dia pun tersenyum sambil mengikuti arah pandangku.

"Suka baca juga?" tanyaku.

"Oh ini? Iya, walaupun cuma lulusan SMP saya emang suka baca.
Buku apapun asalakan banyak manfaat. Kan katanya buku itu gudang ilmu." Lelaki berkumis tipis dengan pipi sedikit chubby itu terkekeh.

Aku tercenung sebentar. Mas Jono ini luar biasa ternyata. Aku tak menyangka orang seperti Mas Jono mempunyai semangat membaca yang tinggi. Sama sepertiku sih, aku juga suka membaca. Hanya saja akhir-akhir ini aku tidak memiliki banyak waktu untuk membaca. Karena sibuk mengurusi program baru yang dikacaukan Bang Pras.

"Eh, Mbak, itu kopinya di toples ungu."
"Oh iya."

Setelah selesai menyeduh kopi yang aromanya membuat seluruh sarafku rilek. Aku membawanya, lalu duduk di dekat Mas Jono. Mengamatinya yang sedang serius membaca buku.

"Buku apaan sih?" aku melongokkan kepala, agak mengintip.

"Ini, novel terbarunya Dandelion. Yang judulnya My Sexy Friendzone." Mas Jono menunjukkan cover buku yang sedang dibacanya kepadaku. Seketika tubuhku menegang. Entah karena judul bukunya atau karena... aku tidak bisa menjelaskan.

"Mbak Gigi kok langsung pucet gitu?"

"Eh, Em, nggak kok. Aku juga suka baca novel-novelnya Dandelion. Tapi belum yang ini."

Mas Jono menutup novel itu dan menyerahkannya padaku. "Saya pinjami deh buat Mbak Gigi. Saya udah udah selesai kok bacanya. Cuma lagi baca ulang aja. Habis seru sih." Lalu Mas Jono tersenyum.

Lelaki suka membaca novel romance? Menarik.

Apa ya? Sebenarnya Mas Jono ini ganteng sih, tapi style-nya itu lho. Coba kalau dipoles sedikit, pasti nggak kalah sama Dewa. Ups... kok Dewa lagi sih?

"Beneran, nih?" Aku tersenyum.

"Yups!" Mas Jono juga tersenyum. Sebenarnya senyumnya manis sih.

"Saya penasaran deh, Mbak. Kenapa ya Dandelion itu nggak mau mengungkap jati dirinya ke publik? Padahal semua novelnya itu best seller lho. Pengen deh ketemu sama dia, poto-poto bareng terus minta tanda tangan. Kira-kira cewek apa cowok ya?"

LovezoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang