"Sekarang kita mau kemana?" Tanya Luna
"Bagaimana jika kita pergi ke Reichstag?" Ucap Rio
"Tempat macam apa itu?" Tanya Luna
"Itu adalah gedung parlemen Jerman yang letaknya ada di dekat pusat kota Berlin" Jawabku
"Waah seperti nya kamu mencari tahu dulu yah semua tentang Jerman sebelum kesini" Ucap Rio
"Ada sesuatu yang kalian tidak ketahui tentang diriku di masa lalu" Ucapku
Setelah mengucapkan itu mereka hanya terdiam tidak mengerti lalu aku mengucapkan
"Eh ayolah nanti waktu kita habis hanya untuk melamun"Ucapku
-----
"Wawwww. Apakah setiap hari ramai seperti ini? Bukannya ini gedung parlemen La?" Tanya Rio
"Iya. Tapi ini juga tempat yang sangat wajib dikunjungi menurutku. Dan sebenernya kita bisa juga memesann tiker tournya. Tpi waktu kita tidak memungkinkan" Balas ku
"Oh ayo kita jalan-jalan dan mengambil foto" Ajak Luna
Dan akhirnya kita menikamati temoat itu...
Setelah puas, Luna mengajak ke suatu tempat"Bagaimana jika kita pergi ke Kurfürstendamm dan Scheunenviertel?" Ajak Luna
"Kamu yakin?" Ucapku
"Memangnya kenapa? Ada yang salah?" Tanya Luna
"Itu tempat barang-barang mewaah"Ucapku
"Waw Luna aku jadi ingin tau sebenarnya kamu serba tau dari mana sih?" Ucap Rio
"Nanti saja aku ceritanya" Balasku
"Oh ayolah sekali-kali. Tidak masalah kan tidak membeli? Di Indonesia juga kadang kita seperti itu ahhaha" Ucap Luna
"Yaudah yu" Ucapku
.....
"Waw itu benar-benar harga yang fantasti" Ucap Luna saat kami melihat semua tas
"Tuh kan apa aku bilang" Ucapku
"Gapapa lah kali-kali kita ke tempat ini... aayo kita keliling lagi" Ajak Rio
"Seperti nya toko pernak-pernik itu menarik" Ucap Luna
"Ayo kesana" Ajak Rio
Mereka sedikit berlari karen semangat sedangkan aku tertinggal dibelakang
"Kalian menyebalkan" Ucapku saat sampai tempat pernak pernik itu dan aku tidak sengaja menabrak seseorang disana
"I am sorry" Ucapku
Lalu orang yang aku tabrak mendongkak kan kepalanya
"No problem" Ucapnya sambil melihat ku
"You? Cila?? From Indonesia??"
"Omg... Jasmine??" Ucapku
Ya ternyata itu Jasmine, dia saat itu perwakilan dari Jerman.
"How are you?" Tanya nya
"Emmm. I am fine, but my heart..."
"Hei Jasmine. Come on, back home" Ucap seseorang yang sepertinya datang dari arah belakang ku
"Oh Reva, Ini teman mu (Btw Jasmine bisa bahasa Indonesia, karena ada saudara nya yang tinggal di Idonesia)" Ucap Jasmine melihat ke arah belakangku
"Revaa? (Aku kebingungan..) apakah itu Vaza??" Akupun menoleh kebelakang dan benar itu adalah Vaza
"Vaza" Ucapku lirih
"Hallo, Revaza" Katanya sambil meyulurkan tangannya
"Em maaf aku tidak mengingatmu" Tambah Vaza
"What??" Ucapku tak percaya, ingin menangis tapi keadaan tak memungkinkan
"Em, Cila.. Reva kehilangan ingatannya. Nanti aku ceritakan deh, dan sekarang aku minta no ponsel mu" Ucap Jasmine
Lalu aku pun hanya menagngguk pasrah dan memberikan no posel ku padanya. Inikah jalanku Tuhan?
"See ya" Kata Jasmine
Dan mereka pun pergi. Ya Jasmine pergi bersama Vaza, Vaza ku. Kenapa takdir harus seperti ini. Kenapa dia sama sekali tidak mengingatku? Apa yang terjadi padanya saat kami berpisah dulu?
Aku pun menangis saat mereka telah pergi. Lalu Luna dan Rio datang dari toko pernak-pernik berbeda, ya karena mereka pergi saat aku mengobrol dengan Jasmine
"La kamu kenapa? Ayo kita pulang saja. Nanti kamu cerita di apartemen" Ucap Luna
"Aku bertemu kembali dengannya. Bertemu kembali Luna, tapi dia tidak mengingatku"
KAMU SEDANG MEMBACA
ENOUGH
General Fiction"Aku sekarang sendirian disudut kota Jerman, melihat orang berlalulalang menata kembali kehidupan.Kehilangan seserorang, salah satu dari 3 anggota WAR T yang belum aku temukan. Sampai akhirnya suatu hal mempertemukanku kembali dengannya. Sebuah tak...