09

2.8K 259 21
                                    

Naruto merasa mual kembali,saat ia akan makan malam sehingga dia berlari ke arah kamar mandi ,setiap mencium bawang-bawangan rasa mual itu selalu menyerangnya.

Gaara menyusulnya dari belakang.

"Hoek-Hoek-Hoek.''

Gaara memijit pundak Naruto dengan  lembut.

" Kau tak apa-apakan Naruto,"

"Aku tidak suka bawang-bawangan Gaara dan juga bau nasinya itu gak enak."

"Ok,kau mau makan apa?"

"Jus jeruk dan Ramen saja." balas Naruto.

"Tapi bagaimana dengan perutmu?"

"Perutku baik-baik saja Gaara.''jawab Naruto.

" Baiklah tunggu di sopa,"

Baru saja Gaara akan melangkah ,tapi Naruto menarik ujung bajunya dari belakang.

Gaara berbalik dan menatap Naruto.

"Ada apa?"

"Maaf."

"Untuk!"

"Karna merepotkanmu."...

Gaara tidak menjawab apa-apa ,dia hanya menggusap rambut Naruto dengan sangat lembut.

Dia langsung pergi begitu saja,meninggalkan Naruto yang masih kicep di tempat.

" Astaga jantung diamlah kenapa berisik sekali."gumam Naruto .

Tak lama Gaara,membawa semangkuk ramen dan juga jus jeruknya.

Naruto diam- diam merasa bangga karna Gaara menuruti ke inginannya.

Tapi saat menatap ramennya kok aneh,ramennya warna hijau.

"Ini ramen apa?" tanya Naruto sambil menatap bentuk ramen di depannya yang terasa asing .

"Daun bayam," jawab Gaara santai,sambil duduk di samping Naruto.

"Tidak mau ,tidak enak.”

"Cobalah sedikit,aku memasaknya pake hati."

Entah kenapa?perkataan dari Gaara itu membuat pipi Naruto merah merona kemudian dia mengambil sumpit dan mulai makan ramennya.

"Meskipun pake hati tetap aja rasanya bayam. ''Gumam Naruto dan Gaara yang duduk sambil menatap  ke arah Naruto yang masih memandangi ramen di depannya.

"Coba dulu baru protes, "ucap  Gaara yang berusaha membujuk Naruto.

Naruto cemberut kemudian  dia mulai makan ramenya sedikit sediki, kemudian  menjadi  lahap, Gaara menyungingkan seringai tipis kemudian dia menyendir Naruto.

"Enakan! "

"Huum. "

"Kan Masaknya pake Cinta. "

Naruto tersedak kuah ramen itu akibat mendengar perkataan  Gaara yang amat terasa menyebalkan di telinganya.

Naruto segera mengambil air yang terhidang di atas meja, dia meneguknya sambil curi-curi pandang ke arahnya.

"Naruto, "ucap Gaara.

"Hm.. "Naruto melirik ke arah Pria berambut merah itu.

"Ayo kita menikah. "

"Deg. "Jantung Naruto terasa berhenti berdetak untuk sesaat saat mendengar  ajakan dari mulut Gaara.

"Apa? "

"Ayo kita menikah  secara hukum dan agama tapi tanpa pesta, aku memikirkan keadanmu dan anak kita kalian butuh status. '' Naruto baru kali ini mendengar ucapan yang panjang lebar dari Gaara.

Hamil!! Siapa pelakunya ?? (Slow Update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang