03

5.3K 577 72
                                    

Naruto, mengerjapkan matanya ketika kesadaranya mulai pulih. Ia melihat seorang laki-laki, berambut merah tengah duduk di kursi jendela, sambil menatap laptopnya.

"Siapa anda? "Tanya Naruto, hingga menyadarkan laki-laki tersebut, lalu menatapnya dengan seulas senyum di bibirnya.

"Kamu sudah sadar. "Tanyanya tanpa menghiraukan pertanyaan Naruto

"Begitulah, jadi."

"Aku yang membawamu kerumah sakit. "

"Oh, terimakasih tuan emhhh. "

"Gaara, panggil aku Gaara. "

"Naruto. Tapi apakah anda menunggui saya. "

"Iya, karna aku tahu kamu eh maksudnya gak tahu siapa yang harus aku hubungi." ucap Gaara yang hampir keceplosan.

"Tidak apa- apa, saya banyak berhutang pada anda Gaara - san. "

Gaara berdehem lalu berkata .

"Di mana suamimu? "Tanyanya basa-basi.

"Aku tak punya suami, "

Jawaban Naruto itu membuat Gaara, diam-diam tersenyum. Lalu ia menampilkan wajah bersalahnya,dan berkata.

"Maaf, oh ya jaga kesehatanmu dan bayimu. Jika kita jodoh, pasti bertemu lagi. "Ucap Gaara, membuat Naruto tersenyum tulus karna ucapannya.

"Begitu, lebih baik Gaara-san, cari lagi wanita yang lebih baik dariku. "Ujar Naruto, membuat Gaara berhenti di depan pintu kamar inap Naruto. Lalu Gaara berkata.

"Aku lebih menyukaimu, dari pada wanita di luar sana."gumam Gaara, lalu meninggalkan Naruto yang bingung dengan ucapan Gaara.

®®®®®®

"Nona tak perlu membayar, biyaya rumah sakit sudah lunas. "Ucap sang perawat.

"Siapa yang membayarnya sus? "Tanya Naruto penasaran.


"Tuan Sabaku Gaara, dia bilang itu adalah tanda terimakasihnya. "Ucap sang perawat.

"Terimakasih untuk apa? " gumam Naruto.

''Oh ya, beliau juga menitip ini. "Ucap sang suster pada Naruto, sambil memberikan sebuah bingkisan.

"Apa ini? "Tanya Naruto .

"Katanya ini hadiah untuk anak anda"

Naruto hanya tersenyum dan bergumam yang masih kedengaran oleh sang perawat.

"Lucu sekali, aku seperti wanita matre. "

Naruto mengambil bingkisan itu, ia senyum karna baru pertama kalinya, dia di perlakukan begitu istimewa oleh seorang laki- laki.

Naruto mengusap janin yang berada dalam perutnya dengan lembut .

"Andai ayahmu seperti dia sayang. Tapi kenapa rambut merahnya itu terasa tidak asing. "Monolog Naruto.

©©©©©©

Sesampainya di apartemen tempat tinggalnya, Naruto langsung di hadapkan dengan kedua sahabatnya, yang tengah menatapnya kecewa, membuat Naruto heran.

"Sebenarnya, apa yang kau rahasiakan dari kami, Naruto. "Tanya Ino dan Sakura dengan raut wajah kecewa, membuat Naruto tak kuasa menahan air matanya lagi.

"Hiks hiks hiks, maafkan aku Ino Sakura aku. "

Keduanya gelagapan, dan segera membawa Naruto masuk kedalam apartemennya.

Hamil!! Siapa pelakunya ?? (Slow Update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang