Teman masa kecil Kiara

9 1 0
                                    

Laki laki itu pun langsung berhenti berlari dan melihat ke belakang. Ternyata Kiara jatuh pingsan mungkin karena terlalu panas. Lalu laki laki itu berlari menghampiri Kiara.

“kau tidak apa apa kah??” ucap laki laki itu sambil menepuk nepuk pipi Kiara.

Tetapi Kiara tetap tidak menyadarkan diri. Lalu laki laki itu pun menggendongnya ke ruang uks agar dia bisa istirahat dan cepat  sadar. Selama berjam jam Kiara pingsan dan laki laki itu pun duduk lalu tertidur di samping Kiara karena menunggunya sadar.

“aa..ku dimana…..” ucap Kiara lemas.

“kenapa aku bisa disini, eh!! Siapa dia kenapa dia tertidur di samping ku??” ucap Kiara.

“hei, ternyata kamu sudah bangun” ucap laki laki itu.

“tadi kamu terjatuh lalu pingsan pada saat di hukum, aku sudah mencoba untuk membangunkan mu tapi kamu tetap tidak mau bangun jadi aku gendong kamu kemari” ucap laki laki itu.

“oh terima kasih ya, ermm nama mu siapa?” tanya Kiara.

“nama ku Kirito, nama mu??”

“nama ku Kiara, sekali lagi terima kasih”

“engga apa apa, karna kamu pingsan hukuman ku jadi di hilangkan hehehe” ucap Kirito.

“dasar kamu”

Lalu mereka pun berbincang bincang menghabiskan waktu di ruang uks. Dan ternyata mereka satu kelas.

“aku masih murid baru disini aku duduk dengan mu ya, Cuma kamu yang ku kenal saat ini” ucap Kiara.

“oke baikla, aku juga tidak ada banyak teman disini” ucap Kirito.

Waktu berjalan, musim berganti. Kirito dan Kiara pun semakin dekat dan akrab. Kadang mereka seperti kakak dan adek kadang mereka seperti pasangan. Liburan sekolah pun tiba lalu Kirito ingin mengajak Kiara keluar untuk jalan jalan.

“besok siang kamu ada waktu luang? Aku ingin mengajak mu jalan jalan dan menunjukkan sesuatu” ucap Kirito.

“untuk mu apa si yang engga hehe, besok siang kan” ucap Kiara.

“iya besok aku akan menjemput mu di rumah mu” ucap Kirito.

“baikla, ayo pulang” ucap Kiara.

Lalu Kirito mengantar Kiara pulang dengan jalan kaki di perjalanan mereka berdua berbincang bincang, bercanda.

“aku masuk dulu ya, sampai ketemu besok yah” ucap Kiara.

“oke baikla, dandan yang cantik untuk besok ya” ucap Kirito.

Keesokan harinya Kirito pun datang ke rumah Kiara untuk menjemputnya menggunakan sepeda.

“Kiara..!! Kiara...!!” suara Kirito memanggil Kiara.

“tap…tap…tap…” suara Kiara berjalan.

“wah kamu cantik sekali”

“iyah dong demi kamu” jawab Kiara.

Lalu mereka pun berkeliling kota kecil tempat mereka tinggal menggunakan sepeda. Hari pun mulai gelap mereka pun mampir di suatu tempat untuk makan. Sesudah makan Kirito pun mengajak Kiara ke suatu gunung yang tidak begitu tinggi di daerah mereka.

“tutup dulu mata mu aku mau membawa mu ke suatu tempat” ucap Kirito.

“mau kemana kita??” ucap Kiara sambil menutup matanya.

“tenang saja nanti kamu juga tau”

Lalu Kirito pun bercerita sepanjang perjalanan ke gunung itu agar Kiara tidak bosan. Sesampainya di gunung Kirito pun menyuruh Kiara untuk membuka matanya.

“oke sekarang buka mata mu”

“wahh pemandangan dari atas sini cantik sekali dan bintangnya bersinar sekali di tambah dengan bulan purnama” ucap Kiara.

“iya aku mengajak mu ke sini untuk melihat pemandangan dan langit yang indah” ucap Kirito.

“tutup la mata mu sekali lagi” ucap Kirito.

“mau ngapain lagi??” ucap Kiara sambil menutup matanya.

“nah ini” ucap Kirito sambil memakaikan kalung dengan liontin K.

“wah, kamu juga pakai jadi kita seperti pasangan hahaha” ucap Kiara.

Setelah selesai melihat pemandangan Kirito pun mengantar Kiara pulang. Karena Kiara terlalu lelah ia pun tertidur di pelukan Kirito saat berada di perjalanan pulang.

“Kiara bangun sudah sampai rumah mu”

“oh sudah sampai ya, terimakasih ya untuk hari ini hati hati di jalan” ucap Kiara.

Lalu keesokan harinya Kirito melihat berita di tv di kabarkan rumah Kiara telah terbakar dan tidak ada korban yang selamat. Kirito pun menghampiri rumah Kiara dan benar rumahnya telah lenyap terbakar.

Lalu bagaimana Kiara bisa selamat… dan kenapa rumah Kiara bisa terbakar…..

Am I Special?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang