Am I Special?

Siapa sebenarnya Laki laki itu

“Kalau di pikir pikir indah juga ya pertemanan masa kecil kita dulu” ucap Kiara.

“hahaha, tapi aku sangat sedih ketika menemukan bahwa tidak ada korban yang selamat dari insiden kebakaran itu” ucap Kirito.

“aku juga tidak tau, begitu aku bangun aku sudah di rumah sakit dan yang ada di dekat ku yaitu paman ku. Dia tidak menceritkan apa yang terjadi dan aku juga tidak berani menanyakannya, dia mau menjaga ku saja aku sudah cukup bersyukur”  ucap Kiara.

“tapi untung la kamu selamat”

“iya, kalau begitu aku pulang dulu ya bye” ucap Kiara.

“baikla” ucap Kirito.

Lalu kirito pun pulang ke rumah. Lalu kirito memikirkan kembali sikap Raiku di sekolah tadi lalu kirito terpikirkan untuk pergi lagi ke toko itu besok pagi agar dapat menjumpai pegawai itu dan memeriksa sesuatu berharap mendapatkan jawaban. Keesokan harinya kirito pun bangun lebih awal dan pergi ke toko itu. Sesampainya kirito di toko itu….

“hah kok ada police line?? Apa yang terjadi disini!!” ucap kirito sambil berlari ke arah toko itu.

“pak ada apa ini kenapa ada police line?!” tanya kirito kepada salah satu polisi disana.

“telah terjadi pembunuhan di tempat ini, korbannya adalah salah satu pegawai dari toko ini pembunuhannya terjadi dini hari masih belum kami pastikan itu jam berapa dan siapa pelakunya dan apa motifnya” ucap polisi itu.

“hah!! Bagaimana mungkin itu bisa terjadi” ucap Kirito menjauh dari lokasi itu.

Kirito semakin bingung dengan apa yang terjadi. Seolah olah ada yang mengetahui bahwa kirito akan datang lagi dan mencari pegawai itu. Lalu pada saat kirito berjalan menjauh dari lokasi itu dia melihat ada sedikit tetesan darah di lantai yang mengarah ke sebuah gang kecil di dekat toko itu.

“darah apa ini” ucap Kirito sambil menyentuh darah itu.

“darahnya masih sedikit basah mungkin belum lama, apakah mungkin ini darah pembunuh itu??” ucap Kirito.

Lalu kirito pun mengikuti darah itu sampai di ujung gang.

“sial, gang ini buntu. Mungkin dia sudah pergi jauh karena tidak mungkin dia bersembunyi di gang ini”

“krek!” suara kaki kirito yang terpijak sesuatu.

“apa ini?? Cincin?!” ucap Kirito.

“mungkin ini cincin dari pembunuh itu karena cincin ini berlumuran darah. Ada huruf K di cincin ini siapa sebenarnya pembunuh itu” ucap Kirito.

Lalu kirito juga menemukan sebuah kertas berlumuran darah di dekat cincin itu.

“kertas apa ini?!?”

“mencoba la lebih keras, cari informasi sebanyak yang kau mau. Jika aku merasa terancam akan ku bunuh orang orang yang bersangkutan dengan mu bahkan aku bisa membunuh pacar mu, Kiara.”

“apaa!! Dia mulai mengancam ku. Tapi kenapa di kertas ini tidak ada nama –NN mungkinkah pembunuhnya bukan orang yang memberi teka teki??”

Begitu kirito membaca surat itu kirito pun menelepon Kiara.

“tuttt…tuttt…” suara telepon Kirito.
“halo..” ucap Kiara.

“hai, apakah kamu telah melihat berita pagi ini?? Tentang pembunuhan” ucap Kirito.

“iya sudah, itu terjadi di dekat daerah tempat tinggal mu kan?? kenapa emangnya? Apakah korban atau pelaku itu ada hubungannya dengan mu??” ucap Kiara.

“aku juga belum tau pasti, tapi semalam aku ada menemui pegawai itu sebelum pegawai itu di bunuh aku menanyakan tentang teka teki. Lalu pagi ini pegawai itu langsung di bunuh” ucap Kirito.

“hah! Mungkin ada yang tidak suka dengan mu karena menanyakan teka teki itu pada pegawai itu” ucap Kiara.

“iya, lalu aku menemukan sebuah cincin bertanda K dan sebuah surat ancaman”

“apa isi surat itu??” tanya Kiara.

“dia juga akan membunuhmu jika aku terus mencari jawaban tentang teka teki itu, jadi kamu harus berhati hati apa lagi dengan orang yang ber inisial K selain aku” ucap Kirito.

“baikla, aku harus menutup telepon ini aku sedang melakukan sesuatu, dah” ucap Kiara lalu menutup telepon itu.

Siapa sebenarnya pembunuh itu… kenapa ada cincin bertanda K di gang itu dengan berlumuran darah…. Apakah mungkin pembunuhnya adalah orang dengan inisial K….