Part 7

3.2K 121 18
                                    

Halo semuanya🙋
Aku mau curhat sedikit boleh lah yaa😂
Alhamdulillah udah banyak yang comment dan kirim pesan ke aku untuk aku melanjutkan cerita ini.
Aku nggak nyangka banget sampai kalian seantusias itu di cerita aku ini. Tapi aku sedih kalau kalian hanya comment next Kak,up,dll.

Aku lebih suka comment tentang cerita ini, aku lebih suka comment yang panjanggggg bangettt
Masukan boleh, atau comment tentang si tokoh juga boleh. Karena kalau aku baca comment tentang isi cerita ini, bikin aku merasa puas dan senang banget. Terus kalau ada masukan yang bagus, aku jadinya bisa introspeksi diri dan memperbaiki kesalahan itu.

Terimakasih guys atas pengertian kalian❤

Enjoyyy
.
.
.
.

Sejak saat itu, Nahda selalu kepikiran tentang perasaan Kak Linda dengan Adnan
Tetapi, dalam hatinya pun ia tidak menolak untuk menjadi kekasihnya Adnan.

Karena hari ini hari Sabtu, Adnan berniat untuk mengajak Nahda jalan jalan

Di pagi hari yang cerah
Sesampainya di rumah Nahda,

"Assalamualaikum Tante" mengetuk rumah Nahda
"Waalaikumussalam, sebentar yaa" ujar bunda Nahda
Setelah membuka pintu rumah itu
"Ehh ternyata kamu nan, Tante kira siapa
Ayo sini masuk" mempersilahkan untuk masuk
"Iya Tante, Nahda nya ada engga Tan"
"Ada kok, sebentar Tante panggil dulu" lalu perempuan itu pun naik ke lantai 2 untuk memanggil putri sulungnya itu

"Nahda, kamu teh lagi ngapain ka?
Itu di bawah ada Adnan" lalu membuka pintu kamar Nahda
"Aku baru selesai mandi bunda
Hah? Adnan Bun? Kok pagi pagi dia kesini, ada apa Bun?" Nahda menghampiri bunda
"Bunda juga ngga tau Ka, coba kamu temuin dulu sana" lalu aku dan bundanya turun kebawah

"Adnan, lo ngapain disini pagi pagi gini?" Adnan yang sedang menatap layar handphonenya pun langsung melihat Nahda yang sudah ada di depannya itu
"Ah ini, gue mau ajak Lo ke sesuatu tempat da, gue juga mau minta temenin lo untuk cari buku"
"Kenapa semalam lo engga ngabarin gue nan?" Lalu aku merebahkan tubuhku ke sofa
"Iya sorry, semalem gue ketiduran dan ga sempet kabarin lo, makanya pagi pagi gue ke rumah lo"
" Hmmm yaudah sebentar deh, gue ganti baju dulu" lalu aku bergegas untuk ke kamar untuk mengganti pakaianku

15 menit kemudian
Aku turun dan menghampiri Adnan
"Ayo, gue udah siap nih" Adnan pun bangun dari duduknya itu
"Siap dihalalin sama gue kan da? Hahaha" lagi lagi Adnan menggodaku
"Lo ya nan, kebiasaan godain gue Mulu" menatap Adnan dengan sinis
"Tapi lo suka kan" dan membuat muka Nahda menjadi merah, dan ini sangat memalukan

Lalu Adnan mengajakku untuk keliling danau ini
Dan ternyata ada perahu dayung disana , aku dan Adnan menghampiri perahu itu

"Da, ayo kita naik perahu ini" adnan dengan antusias
"Eh, ini ngga ada buaya nya kan?"
"InsyaAllah ngga ada sih, kan ada gue da yang jagain Lo , tenang aja" Adnan menjawab dengan santainya
"Yaudah deh, ayo"

Lalu Adnan naik ke perahu terlebih dahulu, setelah itu ia mengulurkan tangannya untuk membantu ku naik ke perahu itu
Dan Adnan mendayung perahu itu, aku melihat banyak ikan dan ada beberapa kura-kura dipinggir danau
Banyak bunga teratai di pinggir danau, pemandangan yang sangat indah
Aku suka sekali

"Da, Lo suka ngga tempat ini?" Sambil menatap Nahda
"Suka, suka banget nan
Gue ga nyangka Lo mau ngajak gue kesini
Btw, Lo tau tempat ini dari mana?" Aku tersenyum bahagia
"Yaaa taulah , guee gitu"

Setibanya dipinggir danau, ada bunga lotus dan Adnan memetik bunga itu

"Cantik" Adnan menyelinapkan bunga itu didekat kuping ku
"Eh ehm e makasih nan" aku sedikit gerogi
"Ekhm, jangan terlalu lama da
Jangan membuat orang menunggu lama
Menunggupun ada titik jenuhnya" Adnan masih menatapku
"Eh nan udah yu kita balik, gue mau cari kamar mandi nih" aku pun mengalihkan agar Adnan tidak meneruskan pembahasan itu
"Eh yaudah ayo" Adnan mendayung perahu itu

Setelah sampai, aku pamit ke Adnan untuk mencari kamar mandi di sekitar itu

"Duhh gimana ini
Satu sisi memang aku ingin jadi kekasihnya Adnan, satu sisi lain Ka Linda menyukai Adnan, ngga mungkin juga kalau aku terima Adnan, nanti bagaimana sikap Ka Linda padaku setelah dia tau kalau aku kekasihnya adnan" aku sambil berjalan menuju kamar mandi
"Tapi nggak mungkin juga kalau aku tolak Adnan, kasian dia, udah sering banget jagain aku,selalu baik sama aku. Tapi aku ngga boleh egois, mungkin aku harus pilih keputusan yang kedua".

Setelah aku buang air kecil, aku menghampiri Adnan yang sedang menatap handphonenya
Adnan yang menyadari ada Nahda
Lalu dia memasukan handphonenya

"Da Lo laper nggak?" Tanya Adnan
"Laper nih, cari makan yuk" ajak Nahda
"Ayo, gue kayaknya mau ketoprak pedes nih kayaknya enak banget" ujar Adnan
"Kalau begitu, gue juga deh mau ketoprak tapi sedeng aja ya"
Lalu Adnan memesan 2 porsi ketoprak

"Sebentar nan, gue kesana dulu ya" lalu Adnan mengangguk
Aku membeli es jeruk peras 2 dan aku kembali ke Adnan

"Nih satu buat lo, satu lagi buat gue" Nahda memberi es jeruk ke Adnan
"Ya ampun Lo repot-repot segala, calon istri idaman" lagi lagi Adnan menggodaku di depan Abang ketoprak
"Apa sih nan, Lo malu maluin tau ga sih" aku menyubit lengan Adnan
"Aduh aduh duh, Iya maaf maaf" Adnan memasang muka melas
"Ih makanya jangan macem-macem kalo ngomong jangan di depan umum nan"
"Oh jadinya kalo ngomong kayak gitu harusnya cuma kita berdua aja nih" Adnan kembali meledek Nahda
"Apaan sih nan, tau ah gelap"
"Kasian banget sih calon istriku ini, orang siang gini masih terang dibilang gelap hahaha" Adnan tertawa puas
.
.
.
.
.

Halo semuanya🙋
Terimakasih masih setia dicerita ku ini😂 walaupun jarang banget update hehe.. insyaAllah bakal sering update kalau moodnya bagus yaa hehe :v
Terimakasih 💚
Jangan lupa untuk vote dan comment🙏

Salam dari dua sejoli 😍
Nahda Adnan❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sahabatku ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang