Chapter 11

1.8K 94 12
                                    

🌻🌻🌻

"Syah, lo hari ini berangkat sendiri gue ada urusan"ucap Ari

Aisyah menatap Ari dengan tatapan malas, bagaimana tidak? Baru saja damai udah cari masalah, "Hm" balas Aisyah

"Lo gak gpp kan? Jangan marah dong sayang"goda Ari

"Sayang? Najis"balas Aisyah bergedik geli

"Hehehe yaudah gue dluan", Ari langsung mengecup kening Aisyah dan berlari keluar

Aisyah melirik jam yang melingkar ditangannya dan berkata"Astaga, udah jam segini bisa telat gue".Ia langsung berlari dengan terburu buru

Aisyah pov
Di luar, Aisyah terus menggerutu karna Taksi tak kunjung datang. Tak lama, sebuah mobil berhenti dihadapannya. Yah itu mobil milik Dedesatria. Kaca mobil perlahan terbuka dan menunjukkan kalau Dede tidak sendirian melainkan bersama seorang cewek

"Hay kak"sapa Aisyah

"Hey, lo mau ke sekolah? Yuk bareng"ajak Dede

"Gak ngerepotin kak?"

"Buruan naik"printahnya

Aisyah langsung naik dan duduk di kursi belakang, pasalnya cewek tersebut udah lebih dulu duduk bersama Dede. Aisyah sibuk dengan pikirannya, apakah cewek itu pacar kak Dede? Kalau benar begitu yasudahlah.

"Mikirin apa lo?"tanya Dede yang menatapnya dari kaca

"Eh gak kak"

Author pov
20 mnt kemudian...

Mobil berhenti di perkarangan SMA Nusa Negeri, Aisyah langsung turun dan disusul dengan cewek itu. Aisyah tak menyangka bahwa cewek itu satu sekolah dengannya

"Makasih banyak ya kak"ucap Aisyah dan dibalas dengan anggukan

"Gue dluan ya"ucap Cewek itu dengan ramah pada Aisyah

Aisyah kaget dan berkata "Eh iyah"

"Gue pergi dulu, bye"ucap Dede

Perlahan mobil milik Dede lenyap dari hadapannya

"Woy"triak Ari sambil memukul pundak Aisyah

"Lo ngagetin aja"ketus Aisyah

"Gue liat lo berangkat bareng cowok tadi, dia siapa?" tanya Ari

"Gebetan gue"balas Aisyah santai

"Aisyah gue serius"

"Gue duarius, udah ahk gue mau ke kelas dulu"ucap Aisyah dan berlalu pergi

Aisyah mulai meninggalkan Ari yang sedang dihantui oleh pertanyaan. Apa mungkin Ari cemburu?

Ari pov
Setelah Aisyah pergi, gue pun segera menuju ruangan dan segera menghampiri Yori yang sedang bermain ponsel dengan asiknya. Yori sama sekali tidak menyadari kedatangan gue, gue heran? Segitu pentingnya ponsel bagi dia? Sampai ia gak menyadari kedatangan gue?. Gue mulai kesal dan langsung menepuk bahu miliknya membuat Yori marah "Apaan sih? Ngagetin aja" Yori refleks membentak gue. Pikir gue tidak seharusnya juga gue ganggu dia "Maaf yor, gue gak sengaja". Setelah it gue pun duduk disamping Yori tanpa ada niat buat ngajak dia ngobrol

"Ri, ntar ke kantin bareng ya"pinta Yori

Gue kaget dengan ucapan Yori itu, tapi gue juga seneng akhirnya Yori ngajak gue ngobrol ya walaupun hanya soal biasa. "Oke sep" gue balas dengan sopan. Pelajaran pun di mulai dengan efektif, tak ada seorang pun yang tidak fokus karena memang ini adalah pelajaran yang membuat siswa rumit, ya Matematika

Found Mean LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang