Chapter 14

1.5K 69 9
                                    

Sesampainya di rumah, Aisyah langsung memeluk mama serta Fariza, abangnya

"Gue janji untuk selalu mempererat ikatan dalam keluarga kita"
Aisyah tersenyum, walaupun hatinya masih belum sepenuhnya ikhlas menerima kenyataan yang begitu pahit

"Mulai hari ini sampai seterusnya abang bakal jadi tulang punggung buat keluarga kita sesuai dengan permintaan papa"ucap Fariza disertai senyuman manis

"Dan mama juga akan menjaga kalian semampu dan sekuat mama"

Akhirnya mereka dapat sejenak melupakan insiden yang membuat perasaan mereka meronta ingin selalu menangis

"Za, anterin adek kamu ke apartement suaminya"ucap mama yang membuat Fariza terkejut bukan main

"Apa? Lo udah nikah dek? Lo ngelewatin gue ish parah, trus kenapa lo gak kabarin gue?"omel Fariza pada Aisyah yang tak memberitahukannya

"Paan si lo bang, salah sendiri gak pernah pulang ke rumah jadi lo gak tau gimana keadaan sekarang"kesal Aisyah mengingat abangnya yang selalu sibuk

Mama terkekeh mendengar ocehan mereka, dan senang akhirnya mereka dipertemukan kembali

"Mama masak dulu buat makan malam ya"ucap Mama mendapat anggukan dari kedua anaknya dan langsung berlalu ke dapur

"Yhaa abang juga ke sana buat ngejar ilmu juga raih cita². Oh ya kembali ke topik soal lo nikah emang ada gitu orang yang mau nikah sama lo? Lo kan garangnya minta ampun"ejek Fariza yang membuat Aisyah makin kesal

"Mulai deh, gue lagi malas bercanda"lirih Aisyah karna dipikirannya masih terngiang sosok Ayahnya

"Yaudah lo siap² biar gue antar ke tempat suami lo"final Fariza setelah menyadari raut wajah Aisyah

"Kayaknya engga dulu deh, gue masih mau bareng kalian di sini"balas Aisyah. Jujur hati Aisyah berat untuk meninggalkan dua orang yang berharga sedang bersamanya

"Ntar suami lo ngamuk lagi, lo bisa di marahin gue gak tega. Udah ayo gue antar"ucap Fariza sambil menarik tangan Aisyah yang diam

"Bang gue mohon"ucap Aisyah melemas

"Huftt, Its okay kalau itu mau lo. Emang suami lo yang mana? Asli produk indonesia kagak?"tanya Fariza yang sangat penasaran

"Itu bang cowok yang tadi berdebat sama lo di taman"jelas Aisyah

"WHAT!!!" pekiknya sambil menggelengkan kepala dan berkata "I don't like his"

Aisyah mengacuhkan ucapan Fariza "Takdir gak boleh dibantah, bang"

"Gimana ceritanya sih lo bisa jadi istri tu bocah? Ganteng sih ganteng tapi kelakuannya gak banget"balas Fariza sambil bergedik geli

Tiba² datang Mama memberikan 2 gelas teh manis diharapan mereka

"Eh mah gak usah repot², Riza bisa ambil sendiri"alih Fariza yang gak enak diperlakukan seperti itu

Mama menggelengkan kepalanya "Udah gapapa, klian lanjut lagi ceritanya mama mau ke dapur"Mama pun langsung berlalu pergi

Aisyah langsung memeluk Abangnya yang sudah lama ia rindukan. Bahkan ia tak ingin abangnya kembali pergi walaupun dengan alasan apapun itu, ia trauma akan kehilangan lelaki terhebat dalam hidupnya setelah Ayah

"Bang, maafin gue kasar banget tadi sama lo ditaman"ucap Aisyah yang masih setia memeluk

Fariza menganggukan kepalanya, ia berpikir wajar aja adeknya bersikap seperti itu karna disini juga salahnya dia"Udah gak usah bahas itu lagi, yang terpenting sekarang gue udah balik di rumah ini dan gue janji kesedihan kita hari ini akan terganti dengan kebahagiaan dihari esok dan seterusnya"

Found Mean LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang