‘Paus yang kesepian. Panggil aku seperti ini lagi. Tak ada jawaban untuk lagu ini hingga esok tiba.’ –BTS, Whalien52
-o0o-
Sakura mengangguk tanpa ragu saat mendengar tawaran Taehyung. Meski pemuda tinggi itu mengatakan bahwa perjalannya kurang lebih sekitar setengah jam.
"Kau sudah makan cukup tadi kan?" tanya Taehyung memastikan. Ya, jalan kaki tiga puluh menit bukan perkara sepele bagi perut kosong. Lagi-lagi Sakura hanya mengangguk yakin. Melihat keyakinan Sakura untuk pergi ke mercusuar Yeongdo. Taehyung melangkah terlebih dahulu.Sepuluh menit berselang, Sakura sedikit merinding karena suara-suara hewan di jalan setapak yang mereka lewati. Penerangan juga masih minim disini, ditambah lagi angin dingin yang berhembus menusuk pelan. Saat ada suara lolongan hewan buas. Gadis bermarga Yuiko ini sedikit merinding dan menelan ludahnya.
Horor juga, batin nya.
Sekuat mungkin Sakura mencoba untuk tidak berteriak.
Dia takut.
Tiba-tiba Taehyung menghentikan langkahnya. Sakura sontak melakukan hal yang sama. "Wa-wae?" tanya Sakura gugup.
Taehyung menatap lurus mata Sakura. Kemudian memberikan MP3 pada Sakura. "Siapa tahu berguna," ungkapnya.
Sakura menerima pemberian Taehyung dan sedikit tersenyum. "Gomawo."
"Ah satu lagi, jika kau takut bilang saja," lanjut Taehyung tahu kegelisahan gadis di depannya itu.Setelah itu tak ada percakapan lagi diantara keduanya. Sakura asik mendengar musik dari mp3 sambil menikmati lukisan alam di langit malam itu. Sementara itu Taehyung sesekali melirik Sakura yang berjalan di sampingnya. Hingga akhirnya mereka sampai di mercusuar itu setelah tiga puluh menit berjalan kaki.
Waktu menunjukkan pukul empat kurang tiga menit dini hari.
"Wuah," ucap Sakura mengungkapkan kekagumannya menatap lukisan alam di depannya. Bintang-bintang malam ini menunjukkan performa terbaiknya. Deburan ombak juga terdengar dengan jelas.Ding dong.. Ding dong..
Jam raksasa di mercusuar itu berbunyi menciptakan kebisingan kurang lebih satu menit.
Tepat pukul empat dini hari. Usai jam dinding raksasa itu berhenti melepaskan kebisingannya. Tak lama suara asing muncul. Tapi bagi Sakura terasa familiar karena mirip dengan suara paus saat ia datang pertama kali kemari.
"Apa itu suara paus?" ungkap Sakura.
"Iya, itu suara paus," jawab Taehyung.
"Terdengar menyedihkan," tebak Sakura. Karena suaranya melengking panjang seolah memanggil kawan-kawannya. Namun tak ada jawaban paus lain.Taehyung menghela napasnya sejenak. "Itu paus 52 hertz. Mereka berbeda."
Saat berada di tempat ini, memori lama Taehyung kembali berputar di ingatan. Ia ingat kala itu ia setiap hari ini ke tempat ini. Sambil mengingat seorang Park Jimin sahabat lamanya.
"Apa yang membuatnya berbeda dari paus lainnya?"
Pertanyaan Sakura membuncah lamunan Taehyung akan Jimin.
Taehyung memasukkan kedua tangan pada saku celana training yang ia kenakan. "Paus 52 hertz memiliki frekuensi suara lebih tinggi dibanding paus-paus pada umumnya. Untuk itu mereka berbeda panggilannya tak terdengar paus lain. Mereka makhluk paling kesepian di lautan. Mungkin juga makhluk paling kesepian di dunia ini."
Sakura terdiam sejenak. "Kasian sekali," ungkap Sakura iba. Ya, paus itu kurang lebih juga berbeda seperti dirinya sendiri.
Hening. Taehyung tak membalas kalimat terakhir Sakura. Atensinya kali ini sedang menatap bulan yang terlihat terang dan bulat sempurna malam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ON GOING] WHALE 52
FanfictionKenangan di masa lalu membuat Taehyung dan Sakura mengalami sebuah trauma berat yang membuat hidup mereka terbelenggu sebuah kata yang disebut 'kesepian'. Namun skenario Tuhan berkata lain ketika mereka bertemu dan saling mengisi kesepian tersebut.