Mereka berhadapan, saling menantang mata. Cybil berupaya memasang ekspresi bosan meski darahnya seolah mengapi. Ketika pertama kali tahu tentang keberadaan video yang konon berjumlah ratusan itu, Cybil begitu marah hingga tubuhnya gemetar dan berkeringat dingin. Tanpa basa-basi, dia menolak mentah-mentah permintaan Jeremy untuk rujuk.Lelaki itu beralasan bahwa perceraian membawa dampak buruk bagi kariernya, hal yang sama sekali justru tidak penting bagi Cybil. Jeremy juga bersumpah akan menjadi suami yang lebih baik lagi dan takkan memicu gosip apa pun yang berkaitan dengan lawan jenis. Intinya, lelaki itu memberi banyak janji yang justru tidak dipedulikan Cybil. Karena dia tahu, mantan suaminya memberi usul gila itu untuk kepentingannya sendiri.
Meski sudah ditolak, ternyata Jeremy tidak menyerah. Sebulan terakhir lelaki itu membombardir Cybil dengan telepon dan WhatsApp. Hingga Cybil mengancam akan melapor pada pihak berwajib jika sang mantan terus mengganggunya. Akan tetapi, ancaman Cybil sama sekali tidak mempan. Jeremy dengan keras kepala masih berusaha mengubah pendirian Cybil. Ancamannya pun masih sama, penyebaran video seks mereka jika tetap menolak.
Entah masalah apa yang membuat Jeremy begitu kalut hingga nekat mengancam Cybil. Akan tetapi, yang paling fatal bagi perempuan itu adalah, sejak awal pernikahan mereka Jeremy sudah berniat jahat. Jika tidak, untuk apa dia membuat semua rekaman itu? Jeremy seolah hendak membentengi dirinya dengan senjata khusus jika memang dibutuhkan. Dia tak peduli jika Cybil menjadi korban. Fakta itu membuat Cybil makin muak dan yakin bahwa Jeremy memang tak pernah mencintainya.
"Cy, kamu dari kemarin nantangin melulu. Padahal sebulanan ini aku sengaja ngasih waktu. Jangan kamu kira aku nggak punya nyali untuk beneran posting video itu. Aku nahan diri selama ini karena..."
Cybil menukas, "Karena kamu kira aku takut sama ancamanmu."
"Aku cuma pengin kamu berubah pikiran. Kalau rujuk, aku yakin kali ini kita bisa berhasil. Aku akan jadi suami yang lebih baik buatmu."
"Wah, perhatian banget," sindir Cybil. Dia bersedekap, menatap Jeremy dengan senyum sinis. "Aku cuma penasaran, apa yang bikin kamu ngancem aku terus? Duitmu udah habis? Atau kontrakmu mau diputus karena dianggap makin liar sejak cerai? Karena sekarang udah nggak ada istri yang bisa dijadiin bemper untuk mencitrakan kamu sebagai laki-laki baik."
Wajah Jeremy memerah. "Kita bisa mulai dari awal lagi, Cy," jawabnya tanpa menjelaskan apa pun.
"Udah ah, aku nggak mau bahas masalah ini melulu. Ini terakhir kalinya aku ngomong. Aku nggak tertarik untuk rujuk. Sori, hidupku jauh lebih indah sejak kita pisah."
"Kamu memang perempuan angkuh yang mengerikan. Kalau nggak terpaksa, kamu kira aku mau ngajak balikan?" Suara Jeremy meninggi. Cybil tak gentar meski mantan suaminya tampak murka. Dia juga tak peduli jika ada yang mendengar pertengkaran mereka. Bahkan andai Jeremy melakukan salah satu kebiasaan buruknya saat mereka ribut besar. Cybil berada di zonanya, tempat Jeremy tidak memiliki kekuasaan.
"Bagus karena kamu berani jujur juga. Segala hal yang dilakukan karena terpaksa, nggak akan sukses. Perempuan yang angkuh ini, nggak butuh kamu sama sekali."
Plak! Rasa panas terasa menyengat pipi kiri Cybil hingga membuat matanya berair. Telinganya pun berdengung. Perempuan itu memegang pipinya yang nyeri sambil mendelik pada Jeremy. "Kamu berani mukul aku lagi?" Cybil mengangkat tasnya, bersiap menghantam kepala Jeremy. Namun dia tak pernah sempat melakukan. Mendadak, seseorang menghadiahi Jeremy sebuah upper cut yang membuat lelaki itu nyaris terjerembab ke lantai sembari menyumpah-nyumpah. Quentin.
"Sekali lagi kamu berani muncul di depan Cybil, apalagi sampai main tangan, aku jamin kamu nggak akan pernah keluar dari penjara." Quentin mencengkeram kaus depan Jeremy. Suara lelaki itu terdengar dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sexy Secret [Terbit 19 Januari 2022]
Ficção GeralCatatan : cerita ini memuat beberapa adegan yang berkaitan dengan kekerasan seksual. Mohon kebijakan pembaca untuk memilih bacaan yang tepat. Cybil Tatyana mendedikasikan hidupnya untuk We Are The Champions yang dibangunnya demi menolong para korban...