3 - Balapan Liar

15 4 6
                                    

Flashback

"Apapun yang gua lakuin emang gak akan bikin dia balik, tapi setidaknya buakan gua yang bikin dia pergi."  Gumam Raka tersenyum miring, menatap kepergian Rama.

Setelah kepergian rama, ia kembali duduk dihadapan Aira.

Hoooam

Suara Aira bangun tidur mengagetkan Raka, gadis itu menguap tepat di wajahnya. Raka buuru-buru menatap kearah lain, ia takut ketahuan kalau sedari tadi mengamati gadis aneh ini.

"Untung gak ketauan." Gumam Raka dengan wajah panik.

Belum selesai mengumpulkan nyawanya, Aira dikagetkan oleh Raka yang sedari tadi menemaninya tidur di kelas.

"Lu, ngapain lu masih disini?" Aira menunjuk tepat dihadapan wajah Raka.

Raka yang kaget langsung berdiri dari kursinya,

"Lagi gabut." Singkat padat dan jelas, jawaban Raka sulit di terima seorang gadis berpenampilan tomboy ini.

~♥~

Disinilah Raka sekarang, area parkir SMA Diponegoro. Setelah meninggalkan Aira dengan nyawa yang belum terkumpul, ia bergegas ke tempat ini untuk mengambil motor.

Brum...brum...brum...

Suara kendaraan yang sangat Raka kenali, siapa lagi kalau bukan Rama.

Rama membuka kaca helem full facenya dan menunjukkan wajah tengil anak kemarin sore.

"Udah siap kalah lu nanti malam?" ujar Rama dengan senyum ejekan. "Oh iya, satu lagi kalo lu kalah cewek jutek tadi buat gua." sambung Rama dengan sombong.

"Dia gak ada hubungannya sama kita! paham lu." Balas Raka dengan nada marah dan meninggalkan area parkir.

"Raka...raka... masih aja gak berubah sifat lu." Gumam Rama sambil menggelengkan kepala.

🏁🏁

Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam,  Aira masih asik membaca novel dan bersenandung lagu favoritnya lewat kabel putih panjang  yang punya dua kepala.

"Adek makan ayo, kakak udah bikinin makanan kesukaan kamu." Panggilan Novan yang tak di hiraukan adiknya.

Ia berjalan ke meja belajar Aira dan menarik earphone yang menghiasi telinga adiknya.

"Lama taku deng-" Aira yang bernyanyi tiba-tiba berhenti lalu menoleh kesamping kiri, ia mendapati Novan dengan wajah kesal.

"Apasih bang," gerutu Aira yang merasa terganggu. "Ganggu aja, kalau masuk kamar ketok dulu napa." Sambung Aira dengan murung.

"Yaampun dari tadi abang udah ketok, manggil-manggil juga tapi gak disautin." balas Novan dengan jengah.

"Udah cepet sana makan." Sambung Novan sambil berjalan keluar kamar.

Dengan malas-malasan Aira turun ke dapur, disana ia melihat Novan sedang menerima telefon dari seseorang.

"Dari siapa bang?" Tanyanya

"Biasa temen abang," jawab Novan "nanti abis makan abang mau keluar, jangan lupa kunci semua pintu." Sambung Novan sambil menyantap makanan.

"Hmmm." Jawab Aira dengan malas

Bukannya Aira tutup mata atas apa yang sang kakak  lakukan setiap keluar malam, tapi ia tidak bisa melarang karena yang Novan lakukan adalah hobi sekaligus cita-citanya sejak kecil.

♥🏁

"Lu berdua beneran udah siap?" Tanya seorang yang menjadi donatur balapan liar.

"Hmmm." Jawab Raka dengan malas

"Siap banget gua," sambung Rama dengan semirknya. "apa lagi kalo dia kalah." Tujuknya kearah Raka.

Seseorang itu hanya mengangguk paham, ia tahu kalau Raka dan Rama tak pernah akur.

Inilah sisi lain dari Raka Ardiansyah, dunia malam dan isinya bukan hal asing lagi.

Ia tidak perduli kalau anak-anak di sekolahnya tahu, lagian selama dia tak merugikan orang lain kenapa tidak.

Balapan adalah kegemarannya, begitupun dengan sahabat baiknya yang mendukung cita-cita menjadi pembalap nasional.
















Kira-kira pada penasaran gak sih di tempat balapan bakal ada kejadian apa???👀

Maaf yaww kalo mash bnyk typonya😅😆

KABAR BAGUS kalian juga bisa kasih saran lohh buat part2 selanjutnya😉

Dannnnn kira2 siapa yg menang balapan??😂😂😂

Jangan lupa votmennya ya kawan2😉😘

Aku Dan Takdir IniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang