3. Perjanjian

662 38 0
                                    

Sebelumnya saya informasikan, buat kamu yang mau tau kelanjutan kisah ini lebih cepat bisa download aplikasi Innovel dan cari dengan judul maupun nama penulis yang sama.

Di sana saya update rutin SETIAP HARI.

Dibaca dengan gratis juga, kok. Bahkan di sana udah masuk Bab 42.

Happy reading!!

-------------------

Celine menggeliat, merasa tidurnya malam ini begitu nyenyak dan nyaman. Entah mungkin karena efek kelelahan atau kasur yang nyaman dan hangat.

Tunggu ... kasur nyaman dan hangat?

Dia ingat terakhir kali dia duduk kedinginan di depan pintu apartemen dan sekarang dia justru berada di dalam kamar, tertutup selimut, berbaring di atas kasur yang empuk juga bantal yang ... aneh. Bantal berbentuk lengan, juga tangan lain yang tengah melingkar di perutnya.

O-ow ... pikirannya mulai tidak karuan. Benar saja, saat ia berbalik didapatinya Nicholas memeluk Celine dengan posesif dan bertelanjang dada.

Tidak, ini tidak mungkin? Bagaimana bisa?

"Aaaarrrghhh!!!" Celine menjerit.

Terang saja itu membuat Nicholas berlonjak kaget. Celine yang melihat Nicholas mulai bangun pun lebih panik dengan menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya.

"Sedang apa kau di sini?"

"Apa harus kau bertanya? Tentu saja aku sedang tidur." Nicholas yang tersentak pun mengomel dan ia sudah akan beranjak menurunkan kaki lalu menyibak selimut kalau saja Celine tidak kembali menjerit sambil menutup mata.

"Aaarrghh ... Apa yang coba kau lakukan?" tanya Celine menutup wajah dengan kedua tangan.

Nicholas mengernyit heran, ia merasa aneh karena baru kali ini mendapati gadis yang hobi berteriak ketika bangun tidur.

Ada apa dengan gadis ini?

Lelaki itu semakin tak mengerti ketika Celine mulai terisak di balik tangannya. Ia berujar terbata-bata diselingi isakan tangis, "Aku... hiks... aku... kenapa kau lakukan ini padaku? Kita bukan pasangan sungguhan, kita tidak saling mencintai bahkan membenci. Hiks... Kenapa kau malah mengambil kesempatan dalam kesempitan? Kau merusak masa depanku! Apa yang bisa ku berikan pada suamiku jika kau sudah merenggutnya."

Seolah otaknya mulai mencerna, Nicholas yang awalnya terheran mulai paham apa maksud Celine dan ia justru tersenyum miring. Dipeganginya kedua tangan gadis itu, mencoba untuk menurunkan tutupan wajah Celine.

"Celine," panggil Nicholas lembut.

Namun, tentu saja Celine masih menahannya. "Celine, buka matamu!"

"Tidak." Tolak Celine menggeleng tegas.

"Percaya padaku! Buka matamu, ini tidak seperti yang kau pikirkan!"

Celine pun membiarkan tangannya ditarik Nicholas, akan tetapi ia masih tidak seberani itu untuk membuka matanya.

"Buka matamu!" Nicholas mengelus lembut tangan Celine digenggamannya.

Gadis itu pun membuka mata perlahan dan didapatinya Nicholas masih memakai celana. Meski bukan celana panjang formal seperti yang terakhir ia lihat, tapi itu cukup untuk menenangkan sedikit perasaannya.

"Tidak ada hal yang terjadi seperti yang kau pikirkan. Coba lihat lah! Pakaianmu masih utuh di badanmu," ujar Nicholas terkekeh geli.

Seketika Celine pun langsung mengintip di balik selimutnya, dan benar ... dress semalam masih melekat di tubuhnya. Ia mendesah lega, sebelum sedetik kemudian melayangkan tatapan tajam pada Nicholas.

Trigger [Repost]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang