3. ShortStory

54 28 7
                                    

Author: NurAinunSyarief
Genre: Fiksi Wanita,
Judul: Gue, Lo, dan Gula

Chellsi terkejut, Saat Bundanya memberikannya sebuah surat undangan. Pikiran Chellsi hanya tertujuh pada undangan.Siapa yang akan menikah? Dengan sangat penasaran ia meraih undangan tersebut dan membukannya.

"Ah, Menikah?" Mulutnya menganga tak percaya. Diundangan ada terterah namanya dan pria itu.

Wisnu pratama wijaya
Dengan
Chellsi Ananda Hara

Pada tangga 10,Maret 2018
Pukul 08:00 - 15:30

Chellsi mengerang, Tanpa persetujuan darinya ia langsung dibuatkan undangan. Ia terlalu pusing memikirkan ini.

"Udahlah, Wisnu itu Ganteng meski kamu sama dia beda umur" Sudah Chellsi duga bahwa dirinya Akan menikah dengan Om om perusahan.

"Pokoknya Aku gak setujuh, Aku gak mau nikah sama om on" Chellsi berlari masuk kedalam kamarnya. Kenapa harus secepat itu, gak ada yang lain kah?

Hari dimana seminggu lagi Chellsi akan menikah. Bunda udah meminta cuti kepada Dosen tingkatnya jika ia akan menikah. Ini sungguh menyebalkan.

Sekarang Chellsi tengah mencoba gaun gaun pengantin yang diserahkan oleh Bundanya.

"Yang ini cocok, gak terlalu terbuka" Putus Bundanya. Chellsi malas, Ia masih tidak mau dinikahkan tiba tiba. Ini memuakkan.

Chellsi awalnya berniat untuk kabur namun, Bunda tidak pernah melepaskan chellsi. Tidurpun Ada Bunda, Makan pun juga, Mandi! Bunda itu gak boleh.

Dua Hari dimana Chellsi diajak kemall untuk membeli sesuatu sebagai kenangan Bundanya. Ini terlalu lebay, Agar Chellsi tidak kemana mana ia selalu mengandeng tangan anaknya.

"Mau beli apa sayang, Bunda beliin. Sebagai kenangan jika kamu tinggal bersama Suamimu" Chellsi seakan mual mendengar itu. Suami apaan, Sampai kapanpun ia tidak terima suaminya itu.

"Gula bisa?" Pertanyaan Aneh. Bundanya bingung kenapa Gula? Aneh.

"Aku mau gula bunda, Gula" Bunda mengangguk lalu segera mengajak Chellsi ketokoh bahan makanan. Bunda menbeli gula yang diminta Chellsi.

"Kenapa gula?, Gak takaut diabetes?" Chellsi mengeleng lalu berjalan kekasir diikuti Bundanya.

Setelah membeli Gula, mereka pulang dengan membawa gula saja. Tujuan ke mall ingin Bundanya membelikan baju atau semacamnya tapi permintaan Gula itu yang dibeli Bundanya. Aneh memang.

Dihari penikahannya, Chellsi sedikit mengalami demam kecil. Meski seperti itu ia tetap dinikahkan, Gak ada penolakan.

Setelah Didandani, Chellsi dituntun turun kebawah tempat orang resepsi. Disana duduk sebagian anggota undangan dan Chellsi melihat Pria berjas hita yang duduk membelakanginya. Oh god, Tampang dari belakang saja pria itu layaknya Om yang akan menjadi Kakek. Chellsi duduk tanpa melihat pria itu, Menatap kearah lain. Ada rasa kemaluan dilubuk hatinya.

"Saya terima nikahnya Chellsi Ananda Hara binti Hara Alexander dengan mas kawin seperangkat alat sholat dibayar tunai" mendengar itu Chellsi sudah ingin pingsan.

"Bagaimana para sangsi, Sah!"

"Sah" Setelah mengucapakan kata sah, Chellsi jatuh pingsan. Semua Orang panik melihat dirinya pingsan.

Demam! Karena ia deman ia jadi pingsan. Untung saja setelah ijab kabul.

Chellsi dibawa kekamarnya untuk istirahat. Resepsipun tetap berjalan, Wisnu membawa Chellsi kekamar Chellsi diikuti Oleh Bunda Chellsi dengan Orang tua Wisnu.

"Badannya panas banget?" Ujar Wisnu setelah menidurkan Chellsi siranjang kamar tersebut.

"Ya sudah, Kamu kompres Chellsi biar meningan. mama sama Ayah sama Bunda mau turun lanjutin resepsinya.

Wisnu mengangguk bak Anak kecil.

Menyusahkan, Itu kata pertama yang muncul dari mulutnya setelah melihat Chellsi. Wisnu memilih membersihkan diri kembanding mengurus Chellsi.

Malamnya, Chellsi bangun karena kehausan. Chellsi berjalan keluar kamar tetapi ada yang aneh.

"Bukannya tadi gue memakai baju pengantun, kok tiba tiba ganti sih?" Chellsi menatap kelilingnya dan menemukan siluet badan kekar yang tertidur di sofa kamarnya.

Chellsi menyalahkan saklar lampu kamarnya.

"Argggghht" Jeritnya keras.

"Om, Ngapain dikamar gue?" Wisnu yang baru bangun sedikit kebingunan.

"Lo bilang apa? Om? Gue ini masih mudah yah" Wisnu terlihat marah. Dikata dia om om kan masih mudah.

"Tahu kok om, Mending sekarang om jauh jauh dari gue." Chellsi mengibas ngibaskan tangannya untuk mengurus.

"Siapa juga yang mau dekat dekat sama Lo, Bisa alergi gue" Chellsi menatap Wisnu tajam.

"Wah, Songong. Mentang mentang tua jadi sok merasa sakit"

Wisnu menatap insent Chellsi dan mulai bergerak maju mendekati Chellsi.

"Jangan macam macam yah Om"

"Kenapa? Guekan suami lo. Jadi gak ada yang larang. Ayo mau apa?" Chellsi berjalan mundur ketika Wisnu bergerak maju.

"Om, Jangan dekat dekat." Wisnu tersenyum sinis melihat Chellsi yang mulai ketakutan.

"Ini apa? Gula?" Wisnu merai Gula yang ada di meja rias. Melihat itu Chellsi langsung merebut benda yang ada di tangannya.

"Jangan sentuh gula gue Om, Nanti katarak" Wisnu terkekeh geli melihat Chellsi yang mirip sekali anak kecil.

"Kalau gue sentuh lo, Gak papakan yah" Pipi Chellsi terlihat memerah.

"Yah, lagian gue udah lihat" Matanya membulat tajam.

"Om, Dasar Omes. Om om mesum" Wisnu tertawa geli melihat tingkah Chellsi.

"Kita itu kayak Gula, Gue dan Lo rasanya manis."

"Apaan sih om, Gaje"

"Gue, Lo, dan Gula. Sama sama suka Gula"

Ending Menjadi BadEnding.

A/N: Gak jelas cerita ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[SS]Gue, Lo , Dan GulaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang