Dua tahun berlalu...
Frislly kini telah berusia tujuh belas tahun delapan bulan, saat itu ia telah tamat sekolah menengah pertama. Ia bingung untuk melanjutkan kependidikan yang lebih tinggi atau tidak, karena disatu sisi ia mendapat tawaran bermain disalah satu stasiun televisi dan juga bekerja sama untuk membuka konten YouTube.
Setelah ia berbicara kepada keluarganya, akhirnya ia memutuskan untuk menerima tawaran tersebut dan menunda kelanjutan pendidikannya.
Hari ini ia berbaring di tempat tidur dan hanya bermain ponsel saja. Selagi membuka instagram, tiba-tiba ia mendapat derect messenger dari seseorang, namun ia enggan untuk membukanya, bukan karena sombong, hanya saja malas.
♥♥♥
Beberapa minggu kemudian ia iseng membuka dan membalas pesan-pesan yang masuk di instagramnya. Ia terkejut saat melihat pesan dari seseorang yang ingin bekerja sama membuka konten YouTube.
From : Bobby
Hai, Fris, aku Bobby, aku mau ajak km join nih bareng tim aku. Jadi tim aku tuh mau bikin video di youtube. Kira-kira km berminat nggak? Kalau berminat ak minta nomor manager km atau siapa gitu?
Setelah membaca derect massager tersebut, Frislly nampak berpikir apakah ia akan mengiyakan ajakan itu ataukah menolaknya. Akhirnya, Frislly beranjak dari posisi tidurnya dan menghampiri mamanya yang sedang menonton televisi.
"Ma," panggil Frislly dari arah belakang. Farida pun menoleh ke sumber suara.
"Ma," panggilnya lagi saat ia telah duduk di samping Farida.
"Kenapa sayang?" tanyanya dengan menyelipkan anakkan rambut ke bagian belakang telinga putrinya.
"Ini lho, Ma, ada yang ajak Fily buat kerja sama." Frislly menunjukkan pesan tersebut kepada mamanya, kemudian Farida mengambil ponselnya dari genggaman Frislly.
"Ini siapa?"
"Aku juga nggak tahu, Ma, 'kan Fily belum ketemu," ujar Frislly.
"Yaudah, kalau Fily mau, terima saja."
"Tapi Fily kasih nomor Mama, ya?"
"Iya," ujar Farida dengan menerbitkan senyum di bibirnya.
From : Frislly
Yaudah, kakak kontak Mama aku aj ya. Ini nomornya 081348******
♥♥♥
Setelah mendapatkan balasan dari frislly, Bobby segera menghubungi nomor yang telah diberikan. Ia merubah posisi berbaringnya menjadi duduk disalah satu bangku.
Bobby menekan tombol di layar ponselnya untuk menelepon nomor yang telah diberikan.
"Selamat siang," sapanya.
"Siang," ucap seseorang dari seberang telepon.
"Apa benar ini Mama dari Frislly?"
"Iya benar."
"Jadi begini, saya dari kantor Perfectoad, kita ingin membuka program di youtube. Kira-kira Frislly bersedia join nggak ya, tante?"
"Oh, ini tadi yang hubungi Frislly, ya?"
"Yaudah kak, ayo kita ketemuan," lanjut seseorang di seberang sana.
Bobby tersenyum saat mendengar jawaban yang memuaskan dari mamanya Frislly.
"Oke tante. Yaudah, kita ketemuan di mana, atau aku yang ke rumah tante saja?" tanya Bobby.
"Kantor kakak di mana?"
"Kantor kami di Kemang, tante."
"Oke, yaudah, kita ke kantor kakak saja."
"Oke, tante, terima kasih, ya."
Kemudian sambungan itu terputus. Bobby sangat senang, ia berjalan menghampiri temannya yang sibuk dengan layar komputer.
"Eh bro, Frislly terima tawaran kita, nih," ujar Bobby begitu antusias.
"Serius?"
Bobby hanya memberi jawaban dengan anggukan. Kemudian setelahnya Bobby dan yang lainnya sibuk dengan tugas masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Frislly Si Indigo
Horror80% cerita ini adalah nyata. Saya ambil cerita ini dari artis dan youtuber cantik, Frislly Herlind. Frislly berlari ke arah mamanya. "Ma, Fily minta obat merah, dong," ucapnya dengan nada khas anak kecil. "Untuk apa?" ucap mamanya setelah menyejajar...