Pohon-pohon tinggi dan rindang memenuhi sisi jalanan. Udara yang sejuk membuat Frislly tersenyum di sepanjang perjalanan. Bandung memang indah, selain udaranya yang sejuk, pemandangannya pun dapat memanjakan mata.
Kali ini Frislly tengah berada di sebuah rumah dengan bangunan yang terlihat tua. Rumah ini kerap dijadikan sebagai tempat pembuatan film yang sedang booming belakangan ini. Film horor yang mampu menghipnotis mata penonton.
"Halo teman-teman, aku banyak banget dapat rekomendasi tempat di daerah Bandung. Dan karena aku penasaran, akhirnya aku datang ke lokasi syuting film Pengabdi Setan."
Frislly dan tim mulai berjalan memasuki rumah itu, pertama kali yang Frislly lihat adalah lukisan yang menempel pada dinding. Lukisan itu menampilkan foto pemeran utama dalam film tersebut.
Frislly tersenyum penuh arti saat melihatnya, "kalau dari lukisan ini sendiri, aku yakin sih, mungkin karena kita datang itu hari yang nggak tepat kayaknya. Jadi memang auranya agak bertolak belakang sama aku."
"Aku ngerasa dari tadi ada yang lihatin," lanjutnya.
Frislly mengernyitkan dahinya, "dengar nggak?" tanyanya pada tim.
"Nggak," sahut Bobby.
"Nggak tahu deh itu suara apa. Terus juga dari lukisan ini kayaknya kalau malam ada yang isi deh," ujarnya.
Frislly yang semakin penasaran dengan isi rumah itu kembali menyusurinya, melihat satu per satu lukisan yang menempel pada dinding.
"Ini adalah salah satu film horor terbaik di Indonesia," ucapnya setelah melihat sebuah lukisan keluarga dalam film Pengabdi Setan.
Ia kembali memasuki ruangan demi ruangan, meniliknya untuk mencari hal yang membuatnya penasaran sehari tadi. Ia ragu untuk memasuki sebuah ruangan yang gelap, entahlah kenapa tidak ada cahaya, padahal hari masih siang.
Karena ia merasa ada yang janggal dengan ruangan tersebut, akhirnya ia memutuskan untuk tidak masuk ke dalamnya dan memilih masuk ke ruangan yang terkena oleh sinar matahari.
"Permisi," ucapnya seraya berjalan pelan.
"Wow." Frislly sedikit terkejut saat melihat sebuah jendela dengan besi yang menjadi penghalangnya sehingga hanya mampu memasukkan tangan saja. Seperti tralis.
Ternyata ruangan tersebut adalah sebuah toilet." Tahu nggak sih, tadi ada kepala perempuan ngintip di sini. Persis di sini," ujarnya dengan menunjuk sisi jendela.
Ia kembali masuk ke ruangan selanjutnya, tidak lupa ia mengucapkan permisi saat melangkah masuk.
"Teman-teman, jadi di tempat ini sendiri memang ramai ya. Ini daerah sumur."
"Di samping aku ada sosok laki-laki hitam, tinggi. Ngelihatin, tatapannya lurus ke depan ke arah sumur."
"Ternyata frekuensi di sini tu besar banget. Daritadi, aku tuh dengar sesuatu," ujar Frislly.
"Terus di belakang tali, ada sosok perempuan."
"Oh, jadi mereka itu nggak suka, dan ngerasa terganggu kalau ada yang datang ke sini dalam artian nantangin."
"Katanya selain di sini, kita harus ketemu sama yang di atas. Kita udah di tungguin, mereka mau cerita," lanjutnya.
❤❤❤
Frislly melihat foto di sebuah dinding yang terletak di lantai 2. Foto dengan wajah ibu pengabdi setan.
"Foto ini terlihat kosong. Tapi, sering di isi oleh perempuan yang wajahnya tertutup setengah dengan rambutnya. Sekarang ada di toilet, ngelihatin kita terus."
"Sekitar jam 6 lewat 36 menit, biasanya perempuan ini balik ke tempat ini, nanti dia akan keluar lagi di atas jam 10 malam.
Frislly dan tim berjalan ke ruangan selanjutnya, terdapat banyak coretan pada dinding berwarna putih. Coretan yang menjadi objek pada film tersebut, karena dalam film terdapat anak-anak kecil.
"Mungkin ini kamar anak kecil di film pengabdi setan. Makanya di sini banyak di isi sama anak-anak kecil, perempuan dan laki-laki. Yang laki-laki rambutnya agak botak terus dia lari."
Frislly merasa senang bisa datang dan berinteraksi dengan penunggu di rumah yang dijadikan lokasi syuting film terbaik di Indonesia.
Sumpah ya, aku nulis ini tu agak gimana gitu. Degdegan coba. Pokoknya nggak karuanlah perasaan.
Untuk kalian yang udah baca ini, jangan lupa kasih vote, supaya aku nggak takut untuk nulisnya. Hehe
Salam cinta dari aku 😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Frislly Si Indigo
Horror80% cerita ini adalah nyata. Saya ambil cerita ini dari artis dan youtuber cantik, Frislly Herlind. Frislly berlari ke arah mamanya. "Ma, Fily minta obat merah, dong," ucapnya dengan nada khas anak kecil. "Untuk apa?" ucap mamanya setelah menyejajar...