16. Hadiah untuk Rian

3.5K 374 103
                                    

Sequel Korban Pak Bos!!!

.

.

.

"Happy birthday Rian Ardianto kesayangannya Fajar tampan Alfian. Ayo tiup lilinnya."

Rian yang saat itu baru saja masuk ke dalam ruangannya dan sang Bos tersentak kaget saat Bos menyebalkannya memberinya surprise dengan memegang sebuah kue di kedua tangannya. Ya, hari ini memang hari ulang tahunnya yang ke-23 dan hanya Bos menyebalkan dihadapannya yang memberinya kue. Sedangkan teman-teman yang lain hanya sekedar ucapan dan doa.

"Terima kasih pak."

Rian langsung meniup lilinnya sambil memanjatkan doa dalam hatinya. Lalu setelahnya ia tersenyum tulus pada Bosnya yang juga tersenyum lebar padanya.

'Semoga perasaan ini lenyap dari hatiku, Tuhan.'

"Ciuman terima kasihnya mana?"

Fajar memajukan wajahnya mendekati wajah Rian, namun dengan cepat Rian memundurkan tubuhnya menjauhi Fajar.

"Stop, pak Fajar. Tolong jangan seperti ini lagi ke saya. Ingat, pak Fajar sudah memiliki tunangan."

Setelah mengatakan itu Rian segera berlalu dari hadapan Fajar menuju meja kerjanya. Meninggalkan Fajar yang masih mematung dengan kedua tangannya yang masih memegang kue untuk Rian.

Fajar tersenyum kecut. Rian manisnya berubah. Ada perasaan tak suka yang timbul di hati Fajar. Namun Fajar sadar, Rian seperti ini juga karena dirinya.

.....

"Aaaarrrggghhhh!" seru Fajar tiba-tiba sehingga membuat Rian yang berada di mejanya menatapnya bingung. Rian yang melihat keadaan Fajar yang tampak tidak baik pun segera mendekati meja Fajar. Menatap penuh khawatir Bosnya itu yang sekarang tengah menundukan kepalanya.

"Pak? Apa pak Fajar baik-baik saja?" tanya Rian pelan sambil memegang bahu Fajar.

Tiba-tiba Fajar mendongak. Rian terlonjak kaget. Keduanya saling tatap, bermaksud mengartikan arti tatapan itu.

"Kenapa?" Fajar akhirnya membuka suara terlebih dulu.

Rian mengernyitkan dahinya bingung.

"Kenapa kau tak mau lagi menciumku? Kau sudah bosan denganku?"

Rian menggelengkan kepalanya.

"Lalu kenapa hmmm?"

Suara Fajar melemah. Rian memutar bola matanya malas.

"Sadar gak sih pak Fajar kalau sekarang pak Fajar itu sudah tidak free lagi. Pak Fajar sudah punya Kevin, kalian sudah bertunangan. Apa menurut pak Fajar aku masih berani mencium pak Fajar dengan status pak Fajar sekarang ini?"

Fajar mencebikan bibirnya. Tak terima mendengar ucapan Rian.

"Tapi kalau di kantor saya milik kamu, Rian. Jadi kamu bebas mau ngapain aja sama saya."

FajRi | Our Simple LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang