Prolog

199 7 2
                                    

Saya telah selesai membaca novel ini, sesuai dengan janji saya yang lalu. Sepenghabis es teh manis ini, kamu akan benar-benar saya lupakan, mengatakannya memang sulit, tapi saya ingin melupakanmu (selama-nya). Walaupun saya tau betul itu tidak akan pernah terjadi. Saya harap kamu tidak akan malu lagi untuk mengatakan aku merindukan-mu, sebab disini saya mencoba untuk meyakinkan diri saya sendiri kalau saya benar-benar tidak ingin kamu pergi.

Jakarta, Maret 2018

Upacara bendera sedang berlangsung di halaman sekolah SMA 76 Jakarta. Satu setengah jam penuh drama yang dimainkan oleh anak-anak berkualitas diSMA ini. Senin ini adalah hari mengerikan bagi para senior-senior kelas 12 yang tepat pada senin pertama diApril ini melaksanakan USBNBK pertama mereka. Disaat adik-adik kelas mereka sedang asik menikmati pelajaran seperti biasa, mereka malah berkutat dengan soal yang hampir tidak pernah terjamah dipikiran sekaligus membingungkan di Lab Komputer. Hari ini seluruh anggota OSIS berkumpul dilapangan untuk mengikuti arahan dari Kepala Sekolah tentang acara perpisahan yang akan diadakan kurang lebih 2 bulan dari sekarang. Dan guru-guru sedang hilir mudik mengawasi kelas 12 yang sedang melaksanakan USBNBK.

Di antara padatnya kegiatan yang dilakukan, ada beberapa orang cewek yang sedang duduk-duduk diteras kelas bertuliskan 11 IPA1 sambil membicarakan hal-hal yang sedang menjadi trending di sekolah. Dimulai dari salah satu anggota OSIS yang menyukai seorang cewek dari anggotanya sendiri, istilah jaman sekarang mungkin cinlok atau Cinta Lokasi, namun hubungan cowok itu tidak direstui oleh sang mantan, sampai membicarakan kenapa Pak Arsyad, guru matematika mereka belum kawin sampai saat ini dan masih betah sendiri di umur yang harusnya tidak muda lagi.

Diluar dari kebisingan hiruk pikuk sekolah yang ramai akan cerita-cerita hangat. Syahra lebih memilih untuk menuliskan sesuatu di buku diarynya yang selalu dia bawa setiap hari ke sekolah. Ditemani dengan dua orang cewek lainnya, yang salah satunya saat ini sedang curhat tentang masalah percintaannya yang selalu saja kandas tak berujung dengan jadian.

"Gue udah berusaha jadi yang terbaik buat dia, ngelakuin hal apa aja yang dia suruh. Nemanin dia chattingan setiap malam, bikinin gue puisi, ngantar jemput gue setiap hari. Dia kira semua hal yang dia lakuin itu gak bikin gue baper apa? Dikiranya hati gue ini baja, sampai saat gue mau minta kejelasan tentang hubungan kami dia dengan mudahnya bilang kalau niatnya dekat sama gue cuman mau temenan doang. Gilaa gak tuh cowok!! Arghhh pusing gue mikirnya, udah terlanjur baper nih, gimana dong!"

Syahra yang dari tadi asik berkutat dengan tulisannya dipaksa mendengarkan curhatan labil anak SMA ini dan mengambil kesimpulan kalau Nisa, Baperan.

"Siapa nama cowoknya?" Tanya Syahra dengan hati-hati kalau-kalau Nisa kembali melanjutkan curhatan tak berujung miliknya.

"Kak Dito" Balas Nisa

Seseorang yang dari tadi hanya diam mendengarkan tiba-tiba terkejut dan berteriak tepat didepan muka Nisa, membuat orang-orang dikelas yang tadinya adem ayem tampak berdecak dan menyuarakan untuk tidak berbicara keras. "KAK DITO?? AHMAD DITO JENNASA MAKSUD LO??" Setelah berteriak didepan muka Nisa, dengan tidak merasa bersalahnya Fara malah tertawa terpingkal-pingkal hingga membuat Syahra dan Nisa heran, dan sempat berpikiran kalau Fara kerasukan.

"Dia abang sepupu gue bego, hahahaha"

Oh jadi itu yang membuat Fara tertawa seperti orang kerasukan tadi. "Dia memang lagi mau deketin cewek buat pelampiasannya karna habis putus sama kak Dara, tapi dia gak mau bilang cewek itu siapa. Ternyata ceweknya elo Sa. Hahaha. Gue ikut prihatin sama lo"

Sontak saja pernyataan itu seperti tombak yang menghujam dada Nisa. "Tuh kan gue juga mikirnya kalau dia jadiin gue pelampiasan doang karna habis putus sama Kak Dara, tapi gue coba berpikiran positif aja tentang itu. Gak taunya benar kan dugaan gue. Ya ampuun, segininya banget kisah cinta gue" Ucap Nisa dengan gaya seperti orang yang lagi depresi.

"Kak Dito itu nggak salah kok Sa, elo juga nggak salah, tapi elo juga jangan terlalu beranggapan kalau semua bentuk perhatian yang Kak Dito kasih itu berarti dia suka sama lo. Gini ya, bentuk klise nya, lo jadi cewek jangan terlalu baperan sama cowok ganteng yang tiba-tiba deketin lo. Kalau dipikir-pikir kan aneh ada cowok ganteng yang tiba-tiba aja deketin lo kalau gak ada maksud terselubung didalamnya. Kak Dito juga harusnya sadar sama apa yang udah dia buat, kalau baru putus sama pacar harusnya kan cari pacar lagi atau ngejomblo aja. Lah ini malah cari pelampiasan, adik kelas lagi" Ucap Syahra tepat sasaran.

"Gue udah terlanjur baper gimana dong?"

"Gini aja Sa, gue cariin cowok deh buat lo, gimana?" Kata Fara dengan raut wajah meyakinkan

"Siapa?"

"Ada temen gue, dia juga lagi jomblo. Siapa tau elo sama dia bisa dekat terus jadian. Dan lo gak mikirin kak Dito lagi. Nanti gue kirimin nomornya "

"Oke deh, calling calling gue ya nanti" Ucap Nisa dengan wajah berbingar.

"Siap" Ucap Fara sambil menirukan orang yang sedang hormat.

"Hati-hati galau lagi nanti" Kata-kata Syahra barusan mendapat pelototan dari Fara, dan Nisa kembali muram. Seketika Syahra peka kalau tadi Fara hanya membuat Nisa tidak kembali melanjutkan curhatnya dengan menawarkan seorang cowok kepada Nisa. Syahra langsung cengar-cengir dan mengangkat dua jarinya membentuk "peace".

Tidak beberapa lama setelah insiden galaunya Nisa, Syahra kembali menulis dibuku diarynya. Namun tidak sampai satu baris ia menulis, mejanya diketuk dua kali oleh seseorang. Syahra mengangkat wajahnya dan terkejut tatkala orang yang sangat-sangat Syahra hindari untuk hari ini akhirnya memunculkan wajahnya dihadapan Syahra.

.
.
.
.
.

Dear NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang