Perjanjian Dan Ancaman

68 5 0
                                    

Jika menjaga mu adalah kegiatan wajib setelah solat, dan puasa. Aku siap.
_

   Sebulan setelah ada nomor asing yang menchat Malik dan mengaku Secret admirernya, Malik sudah tidak pernah mendapat pesan misterius itu lagi. Dan kali ini nomor yang sama seperti sebulan lalu kembali menchatnya dengan sedikit ancaman, yang Malik tidak mengerti adalah kesalahan apa yang Ia perbuat sehingga nomor ini menchatnya lagi bahkan sudah berani mengancamnya.

+083143******

"Peringatan pertama gue belum lo lakuin juga ternyata"

"Mau lo apa sih bangsat!"

"Woww santai men"

"Bacott lo anjing"

Malik hanya ingin memancing, sampai mana orang misterius ini menyembunyikan identitasnya.

"Oke, gak usah banyak kata pembuka. Kalo peringatan pertama aja masih lo indahin, peringatan kedua ini tolong lo jauhin matahari lo itu, kalo lo gak mau dia kenapa-napa! Karna kalo lo gerak sedikit aja, dia akan gue habisin"

Matahari Malik? Dari mana orang ini tahu tentang itu? Ketegangan terlihat di muka Malik sekarang, sudah jam 9 dan ia tidak mengharapkan ini akan terjadi.

"Siapa sih lo beraninya nyuruh-nyuruh gue? Gaguna bangsat!"

Dua menit

Lima menit

Sepuluh menit

Read

Setelah menunggu lama, Malik tidak lagi mendapat balasan dari nomor itu. Ia hanya membaca pesan terakhir Malik. Jadi apa maksudnya itu tadi? Ia harus menjauhi seseorang yang begitu berharga bagi hidupnya? Semudah itu? No, Malik harus menjaganya sekuat dan sebisa Malik agar cewek itu tidak kenapa-napa. Malik kembali memperhatikan chatannya tadi dan mengarsipkannya agar tidak ada yang tau, karna kadang teman-temannya bisa meminjam hpnya tanpa sepengetahuan Malik, dan itu bahaya. Setelah itu Malik mulai memejamkan matanya menghilangkan rasa lelahnya hari ini.

_

Hari ini Malik mendapat tawaran dari guru wali kelasnya untuk mengikuti lomba Model yang rutin diadakan setiap akhir bulan disekolah mereka, pesertanya pun bukan hanya dari sekolah mereka namun bisa dari sekolah-sekolah lain. Dan jika tidak karna paksaan dari Wali kelasnya Malik tidak akan mau ikut kegiatan ini, dia tidak tega melihat Ibu Ranti terus mebujuknya untuk ikut, dan disinilah Malik sekarang, Ia sedang mengambil nomor peserta di loket pendaftaran. Ia mendapat nomor peserta 25. Saat sedang memakai nomor peserta di bajunya, tiba-tiba seseorang memukul bahunya dengan kasar. Malik ingin membalas, namun enggan karna melihat siapa yang memukulnya barusan tampak cengengesan di depannya.

"Ikut Model lo Mal?" Sejenak habis berkata seperti itu Syahra tertawa terbahak-bahak di depan Malik "Nggak salah lo? Hahahaha. Tampang kayak gini mau ikut Model? Sumpah lo bukan teman gue. Hahaha" Syahra terus menertawakan Malik yang terlihat mendengus kasar.

"Diem lo! Kalo bukan karna Bu Ranti nyuruh gue juga gue gak bakalan mau ikut kali"

"Tapi tetap aja lo gak cocok ikut kek beginian. Lo gak ada tampang jadi model"

"Ngeremehin gue lo? Gue bakal buktiin, kalo gue bakal menang dan lo bakal nyesal karna udah ngomong kayak tadi" Malik menatap Syahra yang juga sedang menatapnya. Sesaat Syahra tersenyum sinis dengan wajah menantang.

"Oke! Silahkan buktiin. Tapi kalo lo kalah, lo harus lakuin apa pun yang gue suruh gitu juga sebaliknya. Deal?"

"Deal". Dua orang itu sama-sama berjabat tangan tanda resmi melakukan perjanjian.
"Btw, lo gak mau fotoin gue? Gue lagi ganteng gini juga".

Syahra langsung menatap instens Malik. Dan mengeluarkan handphonenya. "Mumpung gue lagi baik, jadi cepetan gaya jangan banyak bacot".

"Iyaa iyaa. Sabar ini juga lagi gaya"

Cekrek. Bunyi suara handphone Syahra terdengar, dia mengambil foto Malik dengan gaya yang sedang mengangkat tangan membentuk huruf "V".

 Bunyi suara handphone Syahra terdengar, dia mengambil foto Malik dengan gaya yang sedang mengangkat tangan membentuk huruf "V"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malik mengambil cepat handphone dari tangan Syahra. Dan tersenyum melihat hasil foto itu, dia terlihat sangat tampan pikirnya. "Anjirr gue ganteng bangett, gini-gini emang cocok jadi model, ya nggak?" Syahra langsung mendelikkan matanya.

"Teserah lo, gue balik ke kelas. Bye". Setelah berkata seperti itu Syahra berbalik dan pergi dari aula itu menyisakan Malik dan beberapa orang lainnya.

Ddrrtttt. Satu pesan masuk ke ponsel Malik.

+083143******

"Dia bakal habis!!"

Malik mengeram marah. Dan kembali memberi balasan.

"Jangan macam-macam lo!!"

Setelah membalas pesan misterius itu Ia keluar ruangan berniat menyusul Syahra, namun sampai di depan pintu aula Malik melihat banyak orang bergerumbun memperhatikan sesuatu. Malik mendekat kearah situ dan betapa terkejutnya Ia karna melihat Syahra tergeletak tidak sadarkan diri di koridor dengan beberapa anak PMR mengangkat tubuhnya dan merebahkan Syahra di tandu, mereka segera membawa Syahra ke UKS. Malik tercengang melihat kepergian Syahra yang dibawa dengan tandu. Cowok itu mencoba bertanya dengan beberapa orang di dekatnya, mereka mengatakan kalau tadi ada yang sengaja mendorong Syahra dan membuatnya terjatuh hingga akhirnya pingsan di sini, ketika Malik bertanya siapa yang mendorong Syahra, mereka mengatakan tidak tau. Malik jadi berpikir bahwa pelaku yang mengancamnya malam tadi ada di sekolah ini, karna Ia tahu matahari Malik siapa, dan ancamannya ternyata tidak main-main. Malik pergi dari aula itu menuju kelasnya dengan amarah yang masih menyelimuti hatinya.

Dear NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang