PART 1

3.8K 147 8
                                    

Seperti SMP biasanya begitupun suasana di SMP Perwira Indah yang ramai ketika waktu istirahat dimulai. Walaupun cukan setengah jam mereka selalu memanfaatkan waktu itu untuk bermain dan mengobrol santai bersama dengan teman-teman lainnya.

Terlihat beberapa anak laki-laki bermain sepak bola dilapangan sementara dari ruang atas terlihat seorang anak laki-laki melambaikan tangannya kearah seorang siswi perempuan. Merasa ada yang memanggil perempuan itupun pergi menuju ke ruangan atas.

"Auuuuu"teriak siswa laki-laki berlagak dramatis dengan melambatkan gerakan dan menghampiri siswi perempuan yang telah sampai diruang atas.

"Dimas jangan panggil aku gitu!!itu kayak teriakan serigala kalau pas bulan purnama kayak disalah satu sinetron Indonesia itu"celoteh Aulia setelah mendengar namanya dipanggil dengan penuh ejekan oleh Dimas.

"Mana ada serigala teriak?kalau nanti teriak yang omelan emak-emak pasti kalah hhhh"Dimas semakin terpingkal-pingkal melihat Aulia yang mulai menahan amarahnya.

"U-udah udah becanda jangan ngeliatin kayak gitu dong,aku tahu kalau aku ganteng"Dimas kembali membuat Aulia kesal dan berakhir dengan sepatu melayang dan terlempar jauh kelapangan yang tengah berlangsung pertandingan sepak bola antar kelas itu.

"Duakk brakk" suara terdengar cukup keras. Dengan sedikit takut Aulia dan Dimas mengamati lapangan dari atas.

"Woi sepatu siapa noh??"teriak Pak Beni selaku guru dan wasit saat pertandingan itu.

"Lo sih"Aulia menatap Dimas yang memiringkan kepalanya berfikir.

"Hei sepatu siapa nyalahin siapa"ucap Dimas sedikt kesal.

"Ya yang ngejek siapa dulu?"teriak Aulia hampir terdengar diseluruh penjuru karena lokasinya berada di atas.

"Kalian ngapain disana??!Turun sekarang!!"teriakan pak Beniembuat Aulia dan Dimas berpandangan dan menuruni tangga menuju lapangan.

"Ini sepatu siapa?"tanyapak Beni dengan garang.

"S-saya pak"Aulia menunduk karena malu dimarahi ditengah lapangan.

"Kamu itu ketua Dewan Penggalang Putri seharusnya jadi contoh yang baik bukan malah berperilaku seperti ini"teriak pak Benis sambil menunjuk Aulia dengan sepatu .

"Pak tapi-" Dimas ingin mebela Aulia tapi keburu diserang pak Beni duluan.

"Kamu juga ketua OSIS juga gini mau jadi apa coba sekolah kita kalau perilaku ketuanya saja seperti ini,sudah kalian bersihkan ruang penyimpanan olahraga sampai rapi!!!"Pak Beni langsung menghentakkan kakinya. Aulia dan Dimaspun berlari menuju ruang penyimpanan peralatan olahraga itu.




..






Ini sih gara-gara kamu"Aulia mulai menata raket ketempat semula.

"Jangan nyalahin orang ketika itu kesalahan sendiri"sindir Dimas sambil menyeringai.

"Susah ya ngomong sa-"Aulia baru ingin membalas dengan semburan pedas tapi pintu terbuka membuat keduanya menoleh.

"Klek"muncul seorang siswa berbadan proposional dengan mengelap keringatnya berjalan menuju matras disamping Aulia dengan santai.

"Kau ngapain?"tanya Dimas dan Aulia serentak.

"Hei aku ketua klub olahraga apa salah jika aku berada di markas sendiri?" tanya pemuda itu dengan nada menyindir yang khas.

"Oh kau Daniel ya?"Dimas melihatnya dengan tak percaya.

FOLLOW ME (AZMI ASKANDAR)selesai 1√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang