PART 2

1.9K 121 0
                                    

Aulia berjalan dengan gontai menuju kamarnya. Ibu dan ayah Aulia sudah meninggal sehingga dia tinggal bersama kakaknya. Sebuah kamar sederhana di tempat paling depan dekat ruang tamu. Aulia bersyukur masih mempunyai kakak yang baik walaupun jujur sangat canggung dengan keluarga kakak iparnya. Kak Windi adalah orang yang baik,setiap ada masalah kakak iparnya itu lebih cepat tanggap daripada kak Munir kakak Auliya sendiri. Dirumah ini ada Aulia,kak Munir,kak Windi,Aisya(anaknya) dan terakhir Aif (adik kak Windi yang seumuran) serta om Robi (ayah kak Windi).

"Assalamualaikum"Aulia berjalan mendekati Aisya yang bermain didepan tv bersama Aif.

"Wallaikumusallam"jawab Aif jutek dan pergi menuju kamarnya. Aulia selalu berfikir apa Aif sebegitu tidak sukanya pada Aulia?sampai kalau ada Aulia dia selalu pergi.

Dengan tersenyum Aulia mengabaikan Aif yang menutup kasar pintu kamarnya dan segera menghampiri Aisya. Umurnya 2 tahun,Aisya sangat lengket dengan Aulia kemanapun kecuali sekolah. Dengan semangat Aisya tersenyum dan menarik Aulia ikut bermain dengan bola-bola warna-warni yang terlempar dan berserakan. Aisya adalah tipe anak yang tidak terlalu suka mainan aneh-aneh,cukup bola dan beberapa lego besar untuk disusun adalah hal yang paling disukai.

"Kak auu "teriak Aisya sambil mencegah tangan Aulia yang hampir merusak lego besar yang sudah disusun. Pipinya menggembung kesal dengan kepala yang geleng-geleng imut.

"Oke maafin kak auu ya hehe"Aulia kembali kesamping Aisya dan mulai membantu menyusun lego besar sambil bercanda dengan Aisya yang terkadang bingung berusaha mengerti kata-kata Aulia.



..




"Klek"suara pintu terbuka membuat dua orang yang tengah bermain menoleh kearah pintu.

Terlihat kepala menyembul dibelakang pintu membuat Aisya tertawa terbahak-bahak. Aulia hanya memandang heran dengan tingkah Aif yang err aneh itu.

"Hei ambilin handuk dibelakang"teriak Aif menunjuk pintu kebelakang.

"Buat apa??"tanya Aulia kikuk.

"Udah jangan banyak tanya bukan waktunya kuis"jawab Aif dingin dengan tangan sekali lagi menunjuk pintu belakang.

"Huh,oke bentar"Dengan malas Aulia berjalan menuju kepintu belakang.

Setelah menemukan handuk biru tua Aulia kembali dan memberikannya kepada Aif .Tanpa babibu dan kata 'terimakasih'kek Aif hanya mengambil handuk dengan kasarmembuat Aulia tambah malas meladeni.

"Sabar-sabar"ucap Aulia mengelustangannya yang hampir terjepit pintu karena Aif langsung menutup dengan bunyi 'brakk' cukup keras.

Sekali lagi Aulia harus bersikap acuh,setidaknya dirumah tidak seburuk disekolah walaupun dikedua tempat ada orang-orang menyebalkan juga. Aulia kembali tersenyum dan memandang Aisya.

"Setidaknya ada yang menyukaiku"Aulia kembali lagi dengan Aisya masih dengan kegiatan menumpuk lego besarnya.



..


Malam hari Aulia membantu kak Windi menyiapkan makan malam. Kak Windi memang tidak jago masak,tapi setidaknya ada beberapa makanan yang ia bisa buat. Terkadang kami juga membeli makanan dari luar karena terkadang juga masakan kak Windi gosong dipanci menyebabkan bau yang wangi alias  hangus

"Dek sudah siap kamu panggil yang lain gih"ucap kak Windi sambil duduk disalah satu kursi dengan meja bundar itu.

"Ayay captain"Aulia dengan sedikit berlari menuju ruang tengah yang terlihat kak Munir,Aisya,om Robi dan tentu Aif sedang menonton tv.

FOLLOW ME (AZMI ASKANDAR)selesai 1√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang