Bagian 4

23 10 0
                                    

DION POV

"Lia.. sayang.. buka pintunya.. ini kaka" panggil dion pada adiknya.
"Lia..." tok tok tok
Gue denger isakan dibalik pintu,
Lia nangis batin gue.
"Lia..."
"Buka lia.. jangan gini sayang"
"Lia kakak sayang sama kamu"
"Lia.. kamu bukan sampah"
"Buka pintunya lia.. jan bikin kakak khawatir sayang"
Sekian lama gue nunggu didepan pintu kamar lia. Akhirnya gue nggak mendengar isakannya.
Oh iya kunci cadangan batin gue baru ingat bodoh kenapa nggak dari tadi runtuk gue dalam hati.
Gue pun segera berlari ke kamar mengambil kunci cadangan lia di laci nakasku. Setelah mengambil itu gue pun langsung membuka kamar lia dan mendapati lia yang terduduk dilantai dan memeluk lututnya sambil kepala yang ditenggelamkan diatas kakinya.
"Lia.." panggilku sambil mengelus rambutnya. Tidur? Akhirnya gue angkat tubuhnya dan membaringkannya di kasur queensize milik lia.
"Maafin kakak ya sayang, kakak nggak dateng tepat waktu tadi" ucap gue sambil membenarkan anak rambut yang menutupi wajah cantiknya.
Tak lama guepun ikut tertidur disebelah lia.

Lia pov

Ungghhhhh

"Kakak.." panggil gue sambil menggoyangkan tangannya.
"Hmm.."
"Maafin lia ya"
"Maafin lia yang jadi penghambat dikeluarga ini, maafin lia yang jadi benalu"
"Maafin lia ya kak.."
"Nggak sayang.. kamu nggak salah"
"Kamu bukan benalu kamu bukan sampah kamu berlian sayang"
"Kakak bersyukur punya kamu sayang"
Ucap kaka lalu menarikku kedekapannya dan aku menenggelamkan wajahku didadanya.
"Kak.." ucapku sambil menangis didekapannya
"Jangan gini sayang, kamu kuat.. kakak nggak suka liat kamu nangis.. itu buat kaka ngerasa semakin bersalah dan sedih" ucap kaka dan menghapus air mataku
"

Yaudah, keluar yuk kamu belum makankan?"tanya kaka
"Hmm tapi aku mager kak" jawab gue
"Makan diluar... ayookkk..." ajak kakak sambil narik" tangan gue
"Ihhh... yaudah yaudah.. gue ganti baju dulu" ucap gue
"Hmm gitu dong sayang" kata kakak dan mengacak rambutku.akupun berdiri dan mengambil celana hitam kaos putih kebesaran dan tak lupa dalaman ku ambil juga lalu berjalan memasuki kamar mandi.
**
Setelah 30 menit melakukan ritual mandi gue pun keluar dari kamar mandi dan mendapati kakak gue yang udah siap dengan celana joger hitamnya dan kaos putih yang dibalut jaket maroonnya.
"Udah dek?" Tanyanya
"Bentar" jawabku. Karena memang rambutku masih basah. Kemudian gue menuju meja rias, memoles wajah manisku dengan krim dan menyisir rambut setengah basahku. Yah memang gue nggak pernah pake make up seperti cewek cewek lainnya karena apa? Bagi gue itu ribet lama mending gini aja udah lagi juga bukan mau kondangan kan :v.
"Ayo kak"
"Kamu nggak pake jaket?"
"Nggak males"
"Dingin loh udah mau malem" tawar kakak gue
"Nggak kak..udah ah ayo" kekeuh gue
"Yaudah.. kuy"

Sampai di lantai bawah gue melihat papa yang ternyata juga pulang.
"Hey.. mau kemana dion?"
"Keluar pa"
"Sama anak itu?"
"Nggak usah. Ngapain sih buang buang uang aja kamu ini"

Dion pov

Gue yang mendengar papa bicara kek gitu pun menolehkan mata gue ke lia dan menggenggam erat tangannya.
"Apa apan sih pa. Lia itu anak papa! Sadar gak sih!" Ucap gue lalu menarik lia keluar

"Udah ya dek, jangan sedih"
Lia hanya ngangguk sambil natap mata gue.
"Mau makan dimana?" Tanya gue dalam perjalanan
"Ha? Apa kak?" Tanya lia berteriak. Yah memang gue bawa motor bukan mobil.
"MAU MAKAN DIMANA?" Balas gue sambil teriak.
"Terserah kaka aja" jawab lia yang pada akhirnya gue turunkan di salah satu warung Nasgor pinggir jalan kesukaan lia.
Sesampainya lia langsung turun dan menuju salah satu meja yang disediakan sedangkan gue memesan makanannya.
"Dek besok sekolah kan?" Tanya gue memastikan setelah duduk di sampingnya
"Hmm..tapi gue males pulang kak.." jawab lia
"Gimana kalo kita jalan jalan dulu habis itu pulang?" Tawar gue dan di balas anggukan oleh lia.
**
"Jalan jalan kemana?" Tawar gue
"Terserah kakak aja"jawab lia
"Oke. Ayo tuan putri" dan gue tarik tangannya menuju motor gue. Dan gue bawa adek kesayangan gue ke sebuah tempat tujuan gue.
"Taman?" Tanya lia excited *eh gink bukan sih tulisannya😆 setelah sampai di tempat tujuan gue
"Iya, kamu suka?"
"Suka. Suka banget. Makasih.." ucap lia sambil meluk gue
"Duduk sana kuy" sambil menarik tangannya lembut.
"Kak tahu nggak apa istimewanya bintang?"
"Apa sayang?"tanya gue
"Bintang itu ciptaan tuhan yang sabar.. banget rendah hati juga"
"Dia terima walaupun dia kadang dianggap ataupun nggak dianggap sama langit"
"Ha? Maksudnya?"
"Bintang itu selalu ada dilangit, ya walaupun kadang langit nggak menganggapnya karena ada hujan"
"Langit itu beruntung ... banget karena punya bintang yang selalu menemaninya apapun kondisinya"jelasnya sambil menyenderkan kepala di bahu gue dan tangan gue mengelus rambutnya yang beraroma buah itu.
"Kak ngantuk"
"Yaudah pulang yuk"
"Yuk"
Sesederhana itu buat lu bahagia dek, tapi kenapa..semua seperti ini.. tuhan tolong biarkan little sister ku bahagia..
Batin gue.

Lia pov

Makasih kak,
makasih udah buat lia bahagia makasih udah selalu ada buat lia
Makasih udah ngerawat lia kak
Lia nggak tau lagi kalo seandainya gaada kakak
Mungkin lia sekarang udah rusak
Mungkin juga lia udah nggak ada di bumi ini.
Lia janji kak lia akan buat kakak bangga karena lia
I love you my brother.

Ucap batin gue sambil mengeratkan pelukan gue dan menyenderkan kepala gue ke punggung kakak.

***
Sampai dirumah semuanya nampak sepi. Mungkin semua emang udah tidur.
"Kak makasih"ucap gue setelah sampai di pintu kamar gue dan kakak yang hendak memutar knop pintu kamarnya
"Buat apa?" Jawabnya dan berbalik arah padaku
"Semuanya" kakak mendekat dan menarikku kedalam pelukannya
"Nggak usah terima kasih inibemang udah kewajiban kakak" jawabnya membuat gue meneteskan air mata
"Loh, kok malah nangis?"tanyanya dan melepas pelukannya
"Nggak nggak papa" jawabku dan mengusap air mataku
"Udah gih tidur"
"Siap"jawab gue sambil hormat padanya. Yang membuatnya terkekeh karena tingkah gue.

**
05.30
"Dek.. bangun gih, sekarang senin loh"
Ucap dion membangunkan lia.
"Hmmm..."
"Lia! Sekarang hari senin! Bangun!"bentak dion pada lia.
Mendengar cara bicara dion lia langsung bangun karena tau dion sedang marah mode on.
"Iya iya lia bangun" ucap lia cepat sambil melangkahkan kaki mengambil seragam dan masuk kamar mandinya.
Dion hanya geleng geleng kepala melihat tingkah adiknya yang kadang terkesan aneh tapi lucu.

**
"Kak, hari ini ada kelas?" Tanya lia pada dion
"Iya tapi sore kamu malam dirumah sendiri gapapa?"
"Nggak papa kali. Dikiranya gue masih kecil apa?" Ucap lia sewot
"Nggak gitu..." jawab dion sambil terkekeh gemas dan mengacak rambut lia pelan
"Duhhh... oh iya papa mama mana?"
"Udah balik tadi." Gaya bahasa dion terkesan tak menyenangkan. Menyadari cara berbicara dion yang tak mengenakkan lia mengalihkan topik "mmm.. kak lia berangkat dulu ya.." sambil menarik telapak tangan kakanya dan menciumnya
"iya hati hati"
"bye.."







Aduh aduh guysss....
Gimana cerita gue nih?🤔
Coment dong..
jan jadi pembaca yang bisu gini😥😥

Oke deh jangan lupa vote n commet loh yaaa😍

BROKEN.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang