prolog

66 8 0
                                    

***

"Eta!"

Mentari bergumam tanpa mengalihkan pandangannya dari novel, kakinya masih bertumpu pada kursi pendek disebelahnya.

"Etaa!"

Mentari menutup novelnya, kemudian melototkan matanya pada sosok tampan yang sedang berbaring di atas tempat tidur dengan kaki yang diperban.

"Laper!"Mesta menunjukan senyumnya dengan tangan memegang ponsel.

Mentari menghela nafas"mau makan apa?"

Mesta tersenyum sehingga membuat matanya menyipit, dia bergeser sedikit kemudian menepuk sisi tempat tidurnya.

"Katanya laper?"

Mesta tersenyum saat Mentari mendekat.

"Gue laper, tapi kasian lo udah jagain gue dari tadi."memeluk Mentari erat dan menumpukan dagunya ke kepala Mentari.

Mungkin jika orang lain melihat, akan mengira mereka berdua adalah sepasang kekasih. Tapi yang sebenarnya adalah mereka hanyalah sepasang sahabat sedari kecil, Yang saling menyayangi.

"Ta!"

Mentari bergumam, masih betah dengan posisi mereka yang sangat dekat. Mentari selalu nyaman berada dalam pelukan mesta.

Mesta bingung bagaimana mengatakan pada mentari, jika semesta sudah memiliki pacar. Mungkin Mentari akan sedikit marah padanya.

"Kalo misalkan gue, atau lo punya pacar. Gimana?"Mentari membeku, tapi dengan cepat merileks kan tubuhnya. Mentari mengukir senyum dibibirnya, dan melepas pelukan mereka.

"Yah bagus dong. Kalo kamu punya pacar, berarti gak bakal terus nyusahin aku" Mentari tersenyum, Mesta menghela nafas lega. Mereka sudah bersahabat lama! Mesta juga jarang memiliki pacar, bukan karna tidak laku. Tapi dia memang sengaja. Dia tidak ingin perhatiannya terbagi untuk menjaga mentari!

Mentari sudah dia anggap seperti adik sendiri, dan mentari juga tau itu!!

"Sebenarnya gue udah punya pacar, tapi gue masih malu mau ngomong sama lo!!."Mesta berkata sambil tersenyum kikuk.

Mentari tertawa kecil"kita tuh sahabatan, bukan pacaran. Yah wajar kalo kamu mau punya pacar diluar sana!!"

Mesta tertawa, meski perkataan Mentari benar. Tapi Mesta juga tidak ingin tanggapan Mentari sebiasa ini. Entahlah? Mesta juga tidak mengerti.

"Tapi gue janji sama lo, punya pacar atau enggak. Perlakuan gue ke elo gak akan berubah!!"

Mentari hanya tersenyum, mungkin sekarang Mesta bisa berbicara seperti ini! Tapi kedepannya. Siapa tau akan berubah.

"Aku pegang kata-kata kamu lo!! Laki laki itu dipegang kata-katanya."

Mesta tertawa, sekali lagi memeluk Mentari. Dia mengecup kepala mentari berkali-kali.

"Pokoknya nanti gue kenalin lo sama dia!! Baik kok orangnya, kalian berdua bisa jadi temen!"

Mentari hanya tersenyum, perasaan nya pada Semesta tidak ada yang tau. Hanya dia sendiri! Dan Mentari tidak akan memberitahu siapapun termasuk Mesta.

.

.

.

Vote and comment😍

Semesta & MentariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang