1. Semesta

41 6 0
                                    

1. Semesta

"Kebahagian itu di bentuk bukan di cari!"

***

Hari ini Mentari punya janji dengan seseorang, yang membuat Mesta uring-uringan di atas sofa rumahnya!!

Mungkin bagi beberapa orang, ini hal yang wajar jika Mentari, Cewek yang selalu dikawal oleh Mesta ini memiliki waktu luang untuk bersenang-senang. Tapi bagi Mesta, Yang tidak pernah membiarkan Mentari jalan sendirian, sedikit takut dan khawatir. Apalagi mentari sangat polos.

Juga yang membuatnya khawatir adalah gadis itu tidak memberitahukan kepadanya, siapa yang akan dia temui.

"Ehh ehh Mesta." Seorang wanita cantik, dengan dandanan yang sederhana tampak berjalan tergesa-gesa dari pintu. Mesta hanya melirik sekilas, tanpa mau bertanya.

"Mesta ihh, Mama mau tanya?"Vega, ibu Mesta tampak sangat penasaran. membuat Mesta hanya mengerutkan keningnya.

"Ada apa sih ma?"

"Kamu gak kerumah Eta?"Mesta duduk sambil menatap ibunya.

"Enggak."berkata malas, Mesta mengambil ponselnya. Mencari nama Mentari agar dia bisa menelpon!!

Vega tampak kecewa, melirik putranya kesal dia kemudian duduk disebelah Mesta.

"Pantesan"Mesta hanya mendengus, ibunya tampak berpikir keras.

Vega menatap putranya

"Eta udah punya cowok yah, masa tadi mama liat dia dijemput cowok. Ganteng tau Mes!! mana kayak idola mama lagi"

Vega mendesah, perkataannya barusan membuat Mesta marah. Barusan ibunya bilang jika mentari dijemput cowok. Siapa?

"Mama liat ciri-cirinya?"vega menatap bingung Mesta yang terlihat panik.

"Yah liat dong, orang dia ganteng banget!"

"Maksudnya, Mama kenal gak?"

"Gak kenal."vega memandang menyelidik pada Mesta lalu melanjutkan kalimatnya.

"Jangan bilang kamu gak tau!"

Merasa kesal karna pertanyaan ibunya, Mesta berdiri sambil mengambil jaketnya.
Vega yang melihat putranya pergi begitu saja langsung berteriak.

"Mesta mau kemana?"

"Ada urusan "Semesta berjalan menuju pintu dengan jaket yang tersampir dibahunya. Vega buru-buru berdiri, berlari ke arah Semesta sambil berkata gemas.

"Mesta. kamu punya fashion baru yah sekarang?"Mesta berhenti, menatap ibunya kesal.

"Ma, Mesta buru-buru."
Vega mengerucutkan bibirnya.

"Mama cuman mau bilang, selera fashion kamu jelek. Masa mau keluar rumah pake boxer batman"vega tertawa, Mesta
Segera melirik celananya.

Mengumpat kesal Mesta segera berlari kedalam rumah. Membuat vega menggelengkan kepalanya dan tersenyum!!

Setelah mengganti baju dan celanannya, Mesta pamit pada Vega.

Vega melihat putranya telah pergi dengan cepat tak bisa menahan senyum nya. Mungkin, saat pulang nanti Mesta akan marah padanya. Sekali-kali mengerjai anak itu, tidak apa-apa kan.

***


Di tempat lain, yaitu di dalam sebuah cafe. Mesta tampak mengeluh. Tangannya yang sejak tadi memegang hp tampak mengeras, Memang benar jika mentari sedang jalan keluar, dan orang itu juga sangat tampan. Tapi ibunya tidak mengatakan jika itu adalah Tama, kaka dari Mentari. Menghela nafas lelah, Mesta memijat pangkal hidungnya. Memang terkadang, tingkat kejailan Vega-ibu nya sangat keterlaluan.

Tidak tau saja dia, jika memang benar Mentari jalan dengan cowok lain. Itu membuat Mesta khawatir. Pasalnya, Mentari tidak pernah dekat dengan satupun lelaki. Sekalinya dekat, hanya untuk memanfaatkan gadis itu!

Jadi Mesta agak sedikit cemas.

"Mumpung udah ada Mesta, gue harus balik sekarang, Ada manggung sekitar setengah jam lagi."kedua orang itu menatap Mesta. Mentari hanya mengerucutkan bibirnya.

Tama mengelus kepala Mentari, kemudian berbalik pergi setelah Meninggalkan kecupan pada kening Mentari.

Setelah kepergian Tama, Mentari menatap Mesta yang cengar-cengir.

"Kok kamu tau, aku disini?"sedikit kesal dengan Mesta, Mentari melototkan matanya.

Mesta hanya mengelus rambutnya.

"Khawatir gue sama lo, siapa suruh yang main rahasia-rahasiaan sama gue."tak ingin membalas perkataan Mesta yang menurut Mentari sangat menyebalkan. Mentari segera berjalan lebih dulu.

Mesta segera menarik tangan Mentari, menautkan jari mereka.

Mentari tak mengelak, Hanya membiarkan Mesta menuntunya.

Sekilas mereka tampak seperti sepasang kekasih.

.

.

.



Semesta & MentariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang