Perfect Husband | Chapter 5

557 58 29
                                    

Keduanya saling terdiam, Sasuke yang masih betah menatap langit-langit kamar yang sekarang menjadi milik istrinya itu. Sedangkan gadis itu masih bungkam dengan wajahnya yang kian memucat dan tubuhnya terasa terpaku tak bisa di gerakkan. Hanya hembusan nafas mereka yang terdengar di kamar itu. Tangan gadis itu mengepal erat gaun yang sudah robek di bagian dadanya, mencoba menutupi payudaranya yang terekspos karena ulah sang suami.

Setelah menghela nafas yang terasa tertahan di dada, Ino menguatkan diri dan mencoba mengeluaran suara seraknya. Aquamarinenya memandang kosong Sasuke. “Lupakan apa yang sudah ku katakan, bisakah kau pergi dari kamarku? Aku lelah dan aku ingin tidur.”

Sasuke memejamkan mata mendengar suara serak Ino yang terasa asing di telinganya. Ia segera membuka matanya kembali dan segera bangun tanpa menoleh pada sang gadis. Tanpa berkata apa-apa pria itu segera meninggalkan kamar Ino dan segera menutup pintu putih itu perlahan. Ino segera jatuh terduduk setelah kepergian Sasuke. Tubuhnya terasa lemas, dibiarkannya gaun itu melorot memperlihatkan tubuh bagian atasnya menampakkan beberapa tanda kemerahan di payudara dan lehernya hasil cumbuan bibir merah Sasuke.

“Sekarang apa yang harus kulakukan?” Gumamnya dan menatap kosong pintu putih itu. Rasanya ia malu pada pria itu sekaligus merasa kalah. Selama ini ia yang selalu memperdaya para pria dan sekarang sebaliknya, ia tak berdaya berhadapan dengan lelaki itu. "Apa ini karma untukku?" Ino mendesah pasrah, ia selalu merasa bodoh jika berhadapan dengan Uchiha Sasuke.

Beberapa menit kemudian gadis pirang itu terbangun, otomatis gaun violet itu melorot ke bawah kakinya tergeletak mengenaskan di lantai. "Sayang sekali gaun resepsi pernikahanku rusak, ini gara-gara pria dingin itu." Desisnya sebal dan segera melipat gaun itu lalu menaruhnya di ranjang.

Dengan berbalutkan celana dalam berenda berwarna pink, Ino kemudian masuk ke kamar mandi dan beberapa detik kemudian terdengar pekikan nyaring dari dalam. "Uchiha Sasuke apa yang kau lakukan pada payudaraku?!" Ino terlihat shock setelah melihat bercak-bercak merah di leher dan payudaranya. Wajah gadis itu merona merah mengingat kegiatan panasnya bersama pria itu tadi.

"Astaga! Apa ini kissmark? Ya tuhan, kenapa dia bisa membuat sebanyak ini?" Ino tercengang melihat penampilannya sendiri, rambut pirangnya acak-acakan, bibir membengkak merah, dengan leher dan payudara di penuhi kissmark. "Apa Sasuke-nii memang pria normal?" Gumamnya sendiri sambil meraba kissmarknya.

"Tidak, ini belum bisa membuktikan jika dia normal. Aku tidak melihat dia bernafsu saat melakukannya tadi, tapi aku hanya melihat kekesalan di wajahnya. Misiku untuk bercinta dengan Sasuke-nii belum selesai. Dasar Yamanaka Ino bodoh! Kenapa kau memancing kemarahan pria itu sih?!" Rutuk gadis itu dan segera menyalakan shower. "Tunggu pembalasanku nii-chan, akan kubuat kau menginginkanku dan bertekuk lutut memohon padaku." Seringainya di balik kucuran shower.

- Perfect Husband -

Gadis pirang itu melirik jam dinding di kamarnya, "Huaah sudah jam sebelas pagi ternyata, apa dia sudah bangun?" Ino gemas sekali rasanya mengingat kejadian kemarin. Ia sudah punya rencana untuk membalas pria itu.

Sekarang Ino sudah terlihat segar dan keluar dari kamarnya. Di lihatnya keadaan apartemen yang terlihat sepi. "Apa dia belum bangun?" Ragu-ragu Ino menempelkan telinganya ke pintu kamar Sasuke. Hening, tidak terdengar apa-apa dari dalam seolah kamar itu tidak berpenghuni.

Tangannya menggenggam knop pintu dan mulai membukanya perlahan takut-takut Sasuke ada di dalam. Cklek! Pintu terbuka menampilkan kamar yang terlihat rapi dan kosong. "Kemana dia?" Ino segera menutup kembali pintu kamarnya.

"Masa bodoh dimana dia, aku sudah tidak peduli lagi." Dengusnya dan segera menuju dapur karena perutnya sudah keroncongan minta diisi.

Baiklah Ino juga akan bersikap sama seperti Sasuke. Tidak akan mempedulikan pernikahan ini maupun pria itu. Toh mereka tidak saling mencintai. Tapi benarkah? Ino sedikit ragu, jujur ia masih tertarik pada Sasuke. Namun sekali lagi ia menekankan bahwa rasa ketertarikannya beda dengan mencintai. Gadis mana yang tidak tertarik dengan ketampanan pria itu? Ya, Ino hanya tertarik karena fisik pria itu semata. Tidak kurang dan tidak lebih.

Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang