Perfect Husband | Chapter 6

301 38 18
                                    

Author Note :
Senang rasanya bisa lanjutin ff ini, maafin aku ya baru bisa update sekarang setelah hampir 1 tahun menggantung. Terima kasih untuk yang selalu read & review ff-ffku. Aku selalu senang membaca review kalian. Semoga masih ada yang mau membaca kelanjutannya hehe..
Okay, selamat membaca semuanya semoga chapter ini tidak mengecewakan kalian 😊

.

.

.

.

.

 
Klik!
 
Pintu apartemen itu terbuka, Sasuke segera masuk dan kembali menutup pintunya. Matanya melihat sekeliling namun ia tidak menemukan tanda-tanda keberadaan gadis itu sejak Ino pergi tadi siang. Hening. Ia pun memberanikan diri mendekati pintu kamar sang istri.
 
Cklek!
 
Kosong, kamar itu masih sama seperti semalam. Tumpukan kado dan dua koper Ino masih berada di sudut kamar tepat dimana saat dia meletakannya disana. Pria itu mengernyit bingung.
"Kemana gadis itu?"
 
Sasuke berjalan menuju ranjang yang terlihat sudah di rapikan. Ia terduduk disana, matanya tak sengaja melihat gaun resepsi pernikahan Ino yang terlipat di atas meja. Ia menyeringai melihat sobekan di bagian dadanya. Ya, ia yang telah merobek gaun itu semalam. Ada rasa penyesalan namun keadaanlah yang membuatnya terpaksa melakukan itu. Tadinya ia akan meminta maaf pada Ino. Namun gadis itu terlihat menghindarinya membuat Sasuke segan dan mengurungkan niatnya.
 
Baiklah apapun yang terjadi ia akan meminta maaf pada Ino saat gadis itu pulang nanti. Ia tidak mau menjadi pria pengecut dan membuat masalah ini menjadi lebih besar lagi. Jangan sampai keluarganya tahu dan membuat mereka semua kecewa. Terlebih lagi orangtua Ino. Mereka telah menitipkan Ino padanya, dan Sasuke sudah berjanji pada mereka untuk selalu menjaga dan bertanggung jawab pada gadis itu menggantikan posisi mereka.
 
 
Karena merasa tubuhnya gerah dan berkeringat tidak nyaman setelah bertemu teman-temannya tadi sore, mereka akhirnya malah mengajak Sasuke mengadakan ‘pesta bujang’ yang telat di adakan karena pernikahannya dan Ino yang terlalu mendadak. Yang mana malah berakhir dengan bermain golf  dan makan malam. Disaat orang lain melakukan pesta bujang dengan mengadakan pesta di sebuah club, pria itu malah memilih olahraga untuk pesta bujangnya membuat teman-temannya menggelengkan kepala heran dengan kelakuan ajaib teman mereka.
 
Sasuke segera meninggalkan kamar Ino untuk kemudian menuju kamarnya dan segera membersihkan diri. Dua puluh menit kemudian pria itu keluar. Matanya melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 10 malam.
 
“Ternyata sudah malam, apa Ino sudah pulang?” Saat sedang menggosok-gosok rambut basahnya, deringan ponsel terdengar membuat Sasuke mengernyit. Siapa yang meneleponnya malam-malam begini? Apakah Ino yang meneleponnya? Ia segera mengambil teleponnya di atas nakas. Terpampang nama Izumi si penelepon, ia mendecak pelan dan segera mengangkatnya.
 
"Ada apa lagi?" Jawab Sasuke kesal, sudah pasti kalau gadis itu meneleponnya malam-malam begini adiknya itu membuat masalah lagi.
 
'Kau sekarang ada dimana nii-chan?!’ Tanya Izumi terdengar panik membuat Sasuke mengerutkan kening.
 
“Tentu saja di apartemen, apa kau membuat masalah lagi Izumi?”
 
‘Astaga nii-chan! Kau malah bersantai di apartemen di saat istrimu itu sedang mabuk-mabukan huh?! Kau ini bagaimana sih, kau itu suaminya masa tidak tahu istrinya pergi kemana.' Sembur gadis itu kesal pada kakak tampannya ini yang sangat-sangat tidak peka.
 
Sasuke mengernyit, apa ia tidak salah dengar dengan ucapan adiknya itu? Apa Izumi sedang mabuk dan meracau tidak jelas seperti ini? Tadi dia menyebutkan istrinya sedang mabuk, astaga jangan-jangan Ino masih belum pulang karena ini. Ia segera berhambur keluar dan segera mengecek kamar istrinya. Kosong. Sasuke segera mengusap wajahnya frustasi. Ternyata benar apa yang dikatakan Izumi. Baru saja ia ingin bersantai dan istirahat malah ada masalah seperti ini.
 
'Isshh nii-chan apa kau mendengarku?!' Teriak Izumi di seberang telepon, membuat telinganya berdenging.
 
"Ya, darimana kau tahu dia mabuk? Apa kau sedang bersamanya sekarang?"
 
'Apa kau bodoh? Jika aku sedang bersamanya sekarang aku tidak akan meneleponmu nii-chan. Bartender disana yang memberitahuku. Aku sedang di rumah sekarang dan tidak bisa pergi keluar. Cepat jemput dia sekarang di club Akatsuki sebelum ada pria hidung belang yang membawa istrimu ke ranjangnya. Aku tidak akan pernah memaafkanmu jika terjadi apa-apa pada Ino!'
 
Pip! Sambungan telepon terputus, Sasuke segera masuk ke kamarnya kembali dan buru-buru memakai celana jeans dan kaos berwarna hitam. Entah kenapa ia merasa ngeri mendengar perkataan adiknya itu. Sasuke pun segera menyambar kunci mobilnya dan melesat pergi meninggalkan apartemen untuk menjemput sang istri.
 
"Dasar gadis bodoh! Selalu membuat cemas orang lain." Sasuke mencengkeram kemudinya erat, ia segera menancap gas tak mempedulikan mobil-mobil yang ia salip begitu saja memprotesnya.
 
Tiga puluh menit kemudian pria itu sampai dan segera memasuki club yang di sebutkan adiknya. Hingar bingar musik, bau alkohol dan rokok bercampur menjadi satu membuat perutnya mual. Sejak dulu pria itu tidak terbiasa ke tempat seperti ini dan sangat membencinya walaupun ada teman-temannya yang selalu mengajaknya pergi. Sasuke menerobos kerumunan orang-orang yang sedang berjoget tidak jelas itu di bawah pengaruh alkohol.
 
Kedua onyxnya menelusuri area club itu, ia segera menuju meja bar namun tidak menemukan gadis itu disana. Ia segera melihat sekeliling lagi, beberapa menit kemudian nafasnya tercekat saat melihat seorang gadis pirang tidak jauh darinya tengah menari bersama dengan seorang pria. Gadis itu terlihat sedang tertawa-tawa di pelukan sang pria sambil terus bergoyang. Rahang Sasuke mengeras, ia segera berjalan cepat menghampiri gadis pirang itu yang ia yakini adalah istrinya.
 
Sasuke mendekat kearah mereka berdua untuk memastikan. Dan ternyata benar, gadis pirang itu adalah Yamanaka Ino istrinya. Sret! Ia segera menarik tangan pria itu dari pinggang Ino dan segera memberikan pukulan di pipinya membuat pria itu tersungkur dan membuat orang-orang di sekitarnya berteriak.
 
Ino menjerit saat melihat Sai tiba-tiba di pukuli seorang pria dan membuat pria itu terjungkal. Saat Ino menghampiri mereka untuk melerai, langkahnya terhenti seketika. Deg! Ia terkejut saat aquamarinenya bertatapan dengan onyx hitam yang sangat dihapalnya itu yang sekarang tengah menatapnya tajam.
 
“Sasuke nii-chan!” Ucap Ino kaget, kenapa pria itu ada disini?
Sai yang mendengar ucapan Ino itu segera melihat kearah pria yang sedang mencengkeram kerah bajunya erat. Ia menyeringai. “Ah, jadi anda adalah suaminya Ino. Senang bertemu denganmu Sasuke-san. Perkenalkan, namaku Shimura Sai senior Ino di kampusnya.”
 
Sasuke segera memalingkan wajahnya kembali pada Sai, “Seharusnya anda menjaga istri anda dengan baik, jangan sampai pria lain mengambil kesempatan untuk merebutnya darimu. Aku tidak akan segan-segan mengambilnya darimu jika kau berani membuatnya menangis. Camkan itu Uchiha Sasuke.” Bisik Sai di telinga Sasuke membuat pria itu mengepalkan tangannya untuk kembali memukul wajah tampan Sai namun tangan Ino mencengkeram lengannya.
 
“Sudah hentikan nii-chan, jangan memukul Sai lagi.”
 
Tanpa aba-aba Sasuke segera menarik lengan Ino meninggalkan Sai yang masih terduduk mengusap bibirnya yang mengeluarkan darah. Pria itu mengabaikan rontaan Ino yang tengah mencoba melepaskan cengkramannya.
 
Sasuke segera membuka pintu mobilnya dan memasukan Ino paksa. Gadis itu tidak berkutik sekarang, ia merasa ngeri melihat kemarahan di wajah Sasuke. Ditambah lagi kepalanya terasa pusing karena ia minum alkohol terlalu banyak tadi. Ia pun hanya pasrah dan segera menyandar pada jok mobil.
 
Setelah pria itu masuk, dengan cepat Sasuke segera memasang seatbelt di tubuh Ino. Hidungnya mencium bau alkohol yang sangat menyengat menguar dari tubuh sang istri. Matanya tidak sengaja melihat gaun mini gadis itu yang tersingkap menunjukkan paha mulus dan belahan dada gadis itu.
 
"Shit!"
 
Sasuke segera menyalakan mobilnya dan segera menancap gas meninggalkan club malam. Sepanjang jalan ia tak henti-hentinya mengumpat mengingat Ino yang tengah mabuk di club malam tadi bersama pria yang mengaku seniornya itu. Shimura Sai. Apa-apaan pria itu berani-beraninya memberikan ancaman seperti itu padanya. Ia jadi teringat saat pria itu memeluk mesra pinggang Ino. Tanpa sadar ia memukul-mukul kemudinya.
 
Ino membuka matanya dan melirik Sasuke, gadis itu tertawa mengejek. "Kenapa kau malah menjemputku huh? Apa pedulimu suami tampanku?" Ino mulai meracau sambil cegukan menunjuk-nunjuk Sasuke.
 
Pria itu hanya terdiam dan fokus menyetir mengabaikan racauan Ino yang tengah mabuk. "Oh! Aku tahu, kau takut aku mengumumkan pada semua orang tentang rahasiamu itu kan?  Hik.." Sasuke mulai terganggu dan mengernyit heran.
 
"Kau takut aku mengumumkan bahwa seorang Uchiha Sasuke memiliki orientasi seksual yang menyimpang. Aku benar kan?" Ino terkikik, Sasuke masih diam tangannya mencengkeram erat kemudi. Rahangnya mulai mengeras, namun ia mencoba menahan amarahnya karena ia harus tetap fokus menyetir agar segera sampai di apartemen.
 
"Aku penasaran, hik! Apa kau akan marah jika melihatku bercinta dengan pria lain? Ah! Sepertinya suamiku ini tidak akan memperdulikannya." Ino terkekeh sambil menatap Sasuke di sampingnya.
 
Ckit!!!
 
Tiba-tiba Sasuke menepikan mobilnya mendadak membuat Ino terkejut dan mengumpat. Pria itu segera melepas seatbeltnya, mencengkeram kedua lengan Ino dan segera membungkam bibir merah istrinya yang terus meracau tidak jelas. Ya, Sasuke tengah menciumnya sekarang.
 
Pria itu menghimpit Ino di antara tubuhnya dan jendela mobil. Bibirnya melumat kasar bibir Ino. Walaupun gadis itu sedang mabuk ia masih sadar jika Sasukelah yang tengah menciumnya. Pria itu melepaskan cengkeramannya, lalu tangannya berpindah ke pinggang ramping Ino. Tanpa sadar gadis itu mengalungkan kedua lengannya di leher Sasuke dan menarik tengkuk pria itu untuk memperdalam ciuman mereka.
 
Bibir mereka saling melumat tidak sabaran, Ino mengerang saat Sasuke menggigit bibir bawahnya dan segera memasukkan lidahnya disana. Tangan pria itu tidak tinggal diam, ia meraba paha mulus Ino dan terus menjelajah semakin dalam. Di usapnya kewanitaan Ino yang masih tertutup celana dalam membuat gadis itu mendesah di sela-sela ciuman panas mereka.
 
Sasuke pun melepaskan ciumannya, nafas mereka terengah-engah. Mata mereka saling menatap, Sasuke mengelus pipi Ino perlahan dan menatap bibir mungil gadis itu yang mulai membengkak. Tiba-tiba ia teringat kejadian di club malam tadi. Membuatnya kembali mengumpat dan menatap tajam aquamarine yang tengah menatapnya sayu.
 
"Sampai kapanpun aku tidak akan pernah membiarkannya Ino." Ucap Sasuke dingin dan segera kembali ke kursinya. Ia menghembuskan nafasnya pelan untuk meredakan amarahnya. Saat akan kembali memasang seatbeltnya perkataan Ino membuatnya tercengang.
 
“Kalau begitu bercintalah denganku nii-chan jika kau tidak ingin melihatku melakukannya dengan pria lain.” Ucap Ino sambil menatap dalam pada Sasuke.
 
“Kita sudah menikah, dan aku sudah menjadi istrimu sekarang. Apa sebegitu bencinya kah kau padaku sampai terus mengabaikan dan bersikap dingin padaku?” Ino menunduk dan mulai terisak pelan.
 
“Apa kau… memiliki seorang kekasih di luar sana? Apa orang itu yang selalu ada disampingmu?” Sasuke mengernyit bingung. Maksud Ino siapa? Dia tidak memiliki kekasih.
 
“Aku pernah melihatnya.” Ino segera menatap Sasuke lagi, matanya terlihat sembab.
 
Huh? Siapa? Kapan?
 
“Sekretarismu yang bernama Suigetsu itu kan?” Ucap Ino tajam, mata Sasuke terbelalak kaget. Saking kagetnya ia hanya terdiam kaku.
 
What the hell! Apa-apaan itu!
 
“Ternyata benar yang dikatakan Izumi, nii-chan gay! Kau lebih memilih pria itu daripada aku makanya kau tidak mau bercinta denganku!” Ino kembali menangis histeris membuat kesadaran Sasuke kembali. Ia menghembuskan nafas berat dan mengusap wajahnya kasar.
 
Astaga! Sampai kapan kesalahpahaman ini berlanjut Tuhan!
 
“Kau salah paham Ino. Dia bukan kekasihku.” Ucap Sasuke frustasi.
 
“Lalu siapa yang menjadi kekasihmu? Apakah pria berambut orange itu?”
 
“Bukan, aku tidak memiliki kekasih seorangpun. Sudah kukatakan kau salah paham. Jangan dengarkan perkataan konyol Izumi.”
 
“Aku tidak mengerti. Makanya kau harus menjelaskannya padaku.” Ucap Ino lagi, gadis itu terdengar kesal. Ia hanya ingin jawaban yang jelas dari pria itu.
 
Pria di sampingnya hanya diam tak menjawab lalu Sasuke segera melajukan mobilnya kembali, sudah cukup kesalah pahaman ini. Ia akan meluruskannya juga malam ini dan membuktikan semuanya.
 
“Jangan sampai kau menyesalinya Ino.” Ucap Sasuke memperingatkan membuat Ino menoleh.
 
“Aku tidak akan menyesalinya, jadi jangan membuatku bingung lagi nii-chan.” Ino mulai merasa mengantuk dan segera tertidur, Sasuke hanya menghembuskan nafas pelan dan menoleh pada gadis itu.
 
“Semoga perkataanmu benar, karena aku tidak ingin kau membenciku setelah ini Ino…” Sasuke mengelus kepala istrinya itu perlahan.
 
Ya, Sasuke sudah membuat keputusan. Apapun yang terjadi ia tetap akan melakukannya. Agar tidak ada kesalahpahaman lagi di antara mereka berdua. Bukankah Ino sendiri yang memintanya.
 
 
 
 
- To Be Continued –
 
 
 
 
 
October 09, 2019
Regards,
 
 
 
Ms. Hatake Yamanaka

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang