#32

40 5 1
                                    

"Rafael sini Bobo"
Naura menepuk nepuk pinggir kasur miliknya.Setelah pulang dari alfa mereka memutuskan untuk tidur di kamar Naura.

Rafael hanya mengangguk lalu duduk dan mulai mengelus rambut Naura.
"Kalo ada apa apa bilang ya Nau.. jangan sembunyiin sendiri. Nanti dosa"
Lirih Rafael dengan tangan yang masih mengelus rambut hitam milik Naura.

"Iya.. sekarang pael nyanyiin dulu buat Naura"
Rafael yang mendengarkan permintaan Naura tertawa pelan, sahabatnya ini benar benar seperti bayi, yang selalu di nyanyikan sebelum tidur.

"Naura mau lagu apa?"
Tanya Rafael lembut. Sedangkan Naura mengangkat jari telunjuk di dagu putih milik nya. seperti memikirkan lagu yang cocok untuk dinyanyikan.

"Lagu Love shot EXO aja Raf"

"Aish.. gua gak bisa lagu plastik Nau"
Setelah mengatakan kalimat yang membuat Naura kesal setengah mati dengan Rafael, Naura mencubit pinggang rafael dengan cubitan mautnya.

Rafael merasakan pinggangnya sakit. Naura mencubitinya keras. Rafael meringis kesakitan dengan cubitan Naura.

"mau pilih rumah sakit atau kuburan?"
Tantang Naura dengan mata yang melotot ke arah Rafael. Rafael hanya tersenyum kikuk, memang jangan pernah menghina k pop di depan fangirl seperti Naura ini.

"Iya iya.. Yaudah ganti lagu aja ya? Lagu Januari mau?"
Naura menganggukkan kepalanya dengan semangat. Itu adalah lagu kesukaan Naura sejak dirinya putus dengan pacar pertamanya dulu, yang bisa dibilang cinta monyet.

Rafael mulai mengucapkan lirik lirik lagu yang ingin dinyanyikan. Suaranya sangat merdu untuk didengar, membuat siapa saja yang mendengarkannya akan meleleh seperti ice cream yang terkena panas.

"Bukan salahmu.. apa dayaku, mungkin benar cinta sejati.. tak berpihak pada kita.."

"Kasihku sampai disini kisah kita jangan tangisi keadaannya, bukan karna kita berbeda"

"Dengarkan dengarkan lagu, lagu ini melodi rintihan hati ini"

"Kisah kita berakhir di Januari.."

Setelah lagu yang di nyanyikan Rafael selesai, bertepatan dengan itu suara dengkuhan halus terdengar dari mulut Naura, sepertinya naura sudah terjaga dari alam mimpinya.

Rafael tersenyum lalu mengecup singkat pipi Naura.
"Selamat malam princess.."

🦋🦋🦋

Pagi ini Rafael dan Naura bersiap siap untuk pergi ke sekolah, pasalnya beberapa hari ini mereka sering tidak masuk sekolah karena liburan. Lebih tepatnya Rafael liburan dengan Aletta.

Rafael masih terjaga dari tidurnya, sedangkan Naura yang Disampingnya hanya menggeleng gelengkan kepala.
"Rafael bangun udah terlambat"
Naura menggoyangkan tubuh jangkung milik Rafael.

Rafael merenggangkan otot ototnya sejenak, Naura melihat ekspresi Rafael yang bangun tidur meneguk salivanya susah payah. Bagaimana bisa Naura melupakan  ketampanan sahabatnya ini yang bisa dibilang sangat di atas rata rata. Jantung Naura dah dig dug layaknya seorang pacar yang melihat pacarnya bangun tidur.

"Aduh Raf, jantung gua mau copot kayaknya.. kok lu ganteng banget sih?"
Naura tanpa sengaja mengucapkan kalimat yang menurutnya bodoh. Bagaimana bisa, selama berbelas belas tahun Naura mengatakan Rafael tampan? Sungguh menakjubkan.

"Yaelah emang gua ganteng kali Nau"
Rafael tertawa terbahak bahak melihat ekspresi Naura yang begitu polos. Rafael segera berdiri lalu memasuki kamar mandi disusul dengan Naura.

"Mau ngapain? Gue mau mandi Nau?"
Rafael menyatukan alisnya, bagaimana bisa, Rafael ingin membersihkan tubuhnya dan Naura ikut bersamanya?

"Mau mandi bareng sama pael"

🦋🦋🦋

Siap siap tungguin aku update kawan!!
Voment!!!

Btw kalian suka part mana dalam cerita aku?? Jawab ya!!

Rada {REVISI ULANG!}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang