Perfect [EunKook] on hiatus.

ONE

Hari ini adalah hari yang cerah. Seperti suasana hati gadis yang mempunyai wajah imut ini. Eunha hari ini akan bersekolah di sekolah umum, karena itu dia sangat antusias. Sebelumnya Eunha homeschooling, tapi karena ingin merasakan sensasi baru dan memiliki teman yang banyak, Eunha membujuk Mommy dan Daddy-nya.

Mungkin kalian berpikir Eunha adalah gadis yang manja. Tidak. Eunha tidak manja, Eunha adalah gadis yang mandiri. Dia hanya akan mengeluarkan sikap manjanya itu kepada sang kakak ataupun orang tuanya. Itu juga hanya waktu dia menginginkan sesuatu.

“Morning all,” Sapa Eunha yang baru saja turun dari tangga dan langsung duduk di kursi makan dekat kakaknya.

“Morning too dear,” Sapa balik Suho—Daddy Eunha.

“Eh, kebo lo ya jam segini baru turun. Cepetan makannya” Ucap Jeno —kakak Eunha. Eunha yang baru saja ingin memasukan roti ke dalam mulutnya, tapi tertunda gara gara ucapan Jeno yang bagi Eunha sangat menyebalkan.

“Apaan sih bang. Gue itu udah bangun dari jam 5 tadi, cuma males buat turun. Soalnya 'kan tangga buat turun jauh dari kamar gue,” Jelas Eunha yang membuat Jeno menganga. Eunha itu mandiri, tapi mageran.

“Astagaa adek siapa sih lo?” Tanya Jeno sarkas. Dan langsung dihadiahi tatapan tajam oleh Irene— Mommy Jeno dan Eunha.

“Eunha itu adik kamu Jeno,” Ucap Irene masih dengan tatapan tajamnya ke arah Jeno. Jeno yang melihat Mommynya yang siap meledak itu dengan sedikit meringis, sedangkan Eunha tersenyum bangga ke arah Jeno. Emang adek laknat, batin Jeno.

“Iya Mom... Jeno kan cuma bercanda, ya ga Na?” Jeno langsung merangkul Eunha yang ada disebelahnya. Eunha hanya mengangguk dan melanjutkan makannya.

***

Sebuah mobil sport merah memasuki pekarangan Stanford Hight School, menarik perhatian siswa siswi yang ada di dalamnya. Eunha turun dari mobil itu meninggalkan Jeno yang masih merapikan jambulnya di dalam mobil. Semua sorot mata tertuju pada Eunha. Dia bergidik ngeri melihat tatapan orang orang yang cukup aneh menurutnya, karena ini adalah pertama kalinya. Saat Eunha ingin melangkah menjauh dari mobil sport itu, seseorang menabraknya dari belakang. Seketika, sorot mata orang orang yang memperhatikan Eunha berpindah kepada orang yang menabraknya.

“Lo anak baru?” Tanya orang itu.

“Iya, gue anak baru.” Jawab Eunha yang sudah berbalik menghadap orang yang menabraknya tadi. Satu yang Eunha pikirkan tentang orang yang menabraknya, tampan.

“Oh,” Balasnya lalu pergi tanpa berkata maaf atau apapun itu. Orang orang yang melihat kejadian itu langsung histeris. Ada yang membicarakan Eunha dan juga orang yang menabraknya tadi. Padahal itu hanyalah kejadian yang sangat biasa. Sangat. Tapi entahlah, kenapa semua orang menjadi histeris.

Jeno yang masih di dalam mobil merapikan jambulnya pun keluar menghampiri Eunha yang terbengong. Sebelum keluar, Jeno memakai kacamata hitam yang menambah kegantengannya. Narsis memang.

Jeno berjalan menuju tempat Eunha berdiri dengan diiringi teriakan teriakan para fansnya.

“ya ampun! Suami gue tambah ganteng deh kalo pake kacamata gitu!”

“Jeno kok sexy banget ya?”

“aduh! Jambul badainya Jeno gemesin banget deh!”

Teriakan para siswi yang menurut Eunha sangat alay.

Jeno menepuk pundak Eunha “Lo kenapa?” Tanya Jeno melihat Eunha yang tadi sempat terbengong.

“Itu, tadi ada orang yang nabrak gue. Tapi dia ga minta maaf,” Jelas Eunha kepada Jeno yang berdiri di depannya.

“Ciri cirinya gimana?” Tanya Jeno lagi

“Ganteng.” Gumam Eunha kecil tapi masih bisa terdengar oleh Jeno

“Ya ampun Eunha, disini itu banyak yang ganteng. Yang didepan lo juga ganteng nih,” Ucap Jeno sambil menyisir jambul badainya kebelakang, membuat para siswi kembali berteriak heboh.

“Ih, Abang siapa sih lo?” Cibir Eunha sembari membuang wajahnya.

“Abangnya Eunha dong,” Ujar Jeno sambil membenarkan kera bajunya.

“Serah, Bang. Emm, temenin Una ke ruang guru ya Bang?” Minta Eunha, dia sengaja memakai nada manja di kalimatnya tadi. Untuk membujuk Jeno.

“Iya deh iya...” Ucap Jeno langsung menarik tangan Eunha menuju ruang guru.

***

TBC

Siapa orang yang nabrak Eunha tadi ya? Wkwkw