Perfect [EunKook] on hiatus.

FIVE

Ternyata rumah Irene tidak jauh dari rumahnya, hanya kelang beberapa blok. Jungkook dan Yeri ke rumah Irene tidak menaiki kendaraan, mereka berjalan kaki. Katanya sih, olahraga malem. Padahal kan mereka pakai baju formal, tapi malah jalan kaki.

Beberapa saat kemudian, Jungkook dan Yeri sampai di depan gerbang sebuah rumah yang sangat besar namun tidak beda jauh dengan rumah mereka. Satpam membukakan pintu gerbang lalu memanggil pelayan yang akan mengantarkan mereka ke ruang tamu lalu ke ruang makan.

Di lain tempat dengan waktu yang sama, seorang gadis sedang memilih dress yang akan dia pakai. Kata Mommynya sih ini acara formal, jadi harus cantik dan elegan.

Dia pun menetapkan pilihannya pada satu dress yaitu dress berwarna pink yang sederhana.

Sederhana bukan? Sangat cocok dengan kulitnya yang putih. Dia juga memoleskan sedikit make up di wajahnya yang imut. Salah satu ciri khas dirinya adalah rambutnya yang pendek dan selalu di gerai.

Mendengar suara orang berbincang bincang dari arah bawah membuatnya tersadarkan bahwa orang orang pasti sudah menunggunya. Dia bergegas turun kebawah, tepatnya ke arah ruang makan.

Eunha berjalan mendekati kursi yang berada di sebelah kakaknya. Tanpa pikir panjang dia langsung duduk di kursi itu dan tidak memedulikan orang orang yang memerhatikannya dengan tatapan memuja. Kecuali satu orang.

Eunha mengangkat kepalanya dan menatap satu persatu orang di meja makan ini sambil mengangkat satu alisnya, bingung.

Yeri yang sudah sadar dari kerterpanaannya pun langsung memuji Eunha, “Wah, Una cantik banget malem ini.” Karena hal itu, semua orang tersadar.

Eunha hanya membalas perkataan Yeri dengan senyuman manisnya, “Ini adek gue bukan sih?” Tanya Jeno. Eunha yang mendengar itu langsung mencibikkan bibir kesal.

“Ekhem, jadi saya mengundang kalian kesini karena ingin menyampaikan sesuatu sekaligus makan malam bersama.” Kalau di acara begini, pasti Suho akan terlihat sangat berwibawa. Cara bicaranya pun lebih tegas dari biasanya. Semua orang menatap bingung ke arah Suho kecuali Irene. Karena, setahu mereka acara ini hanyalah makan malam biasa.

“Saya ingin menjodohkan Jungkook dengan Eunha. Sesuai perjanjian kita dulu.”

“WHAT?!”
“HAH?!”

Yeri dan Irene saling berpandangan lalu tersenyum geli. Jeno sama terkejutnya dengan Jungkook dan Eunha.

“Dad?? Kok tiba tiba Una di jodohin sama dia sih?”

Suho melirik Irene dan Yeri lalu menganggukkan kepala. “Sebenarnya kita udah rencanakan ini dari waktu kalian belum lahir.”

“Tapi Una masih SMA dad,”ujarnya dengan raut wajah memelas.

Jungkook hanya menyimak. Dia tidak tau akan mengatakan apa.

'''

“Kook, kok lo diem aja sih dari tadi? Gue pusing, mikirin perjodohan ini.”

“Ya gak usah di pikirin biar gak pusing.”

Eunha menelusuri taman rumahnya yang lumayan luas. Kenapa Jungkook bisa adem adem aja mendengar tentang perjodohan ini? Batin Eunha.

“Gini ya Una. gue nerima perjodohan ini bukan karena apa-apa. gue cuma mau buat hal-hal baru. ya menurut gue sih kita jalanin aja dulu, siapa yang tau kedepannya bakal indah?”

“tapi.. bukannya sebuah hubungan ga bisa berjalan tanpa adanya cinta?”

Jungkook diam sebentar. “cinta bakalan datang seiring berjalannya waktu.” ucapnya sambil tersenyum tulus dan memeluk Eunha.

entah kenapa, pelukan dari seorang Jeon Jungkook membuat Eunha merasakan kehangatan.

Eunha membalas pelukan Jungkook. “gue... bakal coba lakuin itu.” ucapnya, lalu melepaskan pelukan.

Jungkook yang baru sadar akan perlakuannya menjadi shy shy cat. *malu malu kucing.

***

tbc

aku lg bdmd waktu tulis ini, jadi ceritanya gaje. emg gaje sih dr awal :v

jangan lupa tinggalkan jejak-!

hai, sepertinya cerita ini bakalan aku unpublished dan membuat cerita yang baru dengan genre yang sama, sorry.

see ya!