Epilog; Last Ending

2K 207 64
                                    

Author: Idew Hwang
Instagram: idewsmile





*sebelum membaca, author sarankan untuk memutar pemutar media diatas, klik dua kali lalu dengarkan lagunya sambil membaca yaa... kalo bisa pake earphone biar lebih dapet feelnya. Selamat membaca ending yang sangat panjang ini~ jangan lupa komentarnya ya:)






Manhattan Penthouse, New York

20 Januari 2019

.

.

.

Yujin Pov

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yujin Pov

New York selalu penuh kejutan dengan cuaca yang sangat tidak terduga, dan sering kali diasosiasikan dengan hujan. Segaris langit yang ku intipi di luar sana masih sama muramnya seperti saat aku pertama kali menjejakkan kaki keluar apartmen hari ini, sejam lalu. Bus River Service membawaku ke bantaran Sungai Hudson.

Sungai kebanggaan masyarakat New York tersebut mengalir tenang menjalani arusnya. Di sekitar sini ada Brooklyn Bridge yang terkenal, Mozart Globe Theatre, juga Central Park dengan taman bermain terbukanya yang indah.

New York memiliki segala yang memukau di sini, tapi aku sudah sangat senang berada di bantaran sungai Hudson-nya.

Hari ini langit agak cerah untuk ukuran New York yang selalu disapa hujan tiba-tiba. Aku baru dua bulan menjadi warga sementara New York dan masa kuliahku juga sudah di mulai.

Lagi pula aku tidak bepergian ke banyak tempat. Sungai Hudson terlanjur memukauku dan aku berada di sana berjam-jam lamanya.

Hanya memandangi arusnya. Itu saja.

Lalu setitik air jatuh di pucuk hidungku, juga di bahu jaketku. Aku menengadah. Mendapati mereka semakin banyak. Hujan gerimis.

Saat itu, aku tak tahu New York begitu sering mengalami hujan. Hujan yang pendek. Air-air dari surga tersebut datang sejenak, lalu pergi. Menyapa wajah kami, lalu menghilang. Membuat beberapa orang bahagia, lalu meninggalkan pecintanya tanpa permisi.

Aku suka hujan.

Jadi aku tetap di sini. Tak berangsur pergi seinci pun meski orang-orang berlalu-lalang dengan langkah panjang-panjang dan payung terkembang di atas kepala, seolah tak punya cukup waktu dalam sehari, atau mungkin mereka tak senang pakaian mereka basah.

Kalian tahu?

Hujan mengingatkanku tentang banyak hal di Seoul, beberapa hal kecil yang membuatku larut dalam rasa rindu. Aku rindu suasana di Seoul, rindu dengan semua hal yang biasa ku lakukan disana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

rhapsodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang