4 bulan One direction dan 5sos tour….
_______Im feeling so lonely.
Alone. Without mom and dad, without harry and his mates, and also verrel
I fucking miss them.
Aku menangis. Aku akui kalau aku begitu cengeng untuk hal ini.
Aku hanya lelah menanti mereka.
“well, alice kau begitu dramatical. Anturan aku tak usah menulis ini.” aku mengoceh sendiri. Aku mengelap air mataku, dan menutup diary-ku. Mengambil iphone ku yang berbunyi dan mengankatnya.
Aku terseyum dan mengangkat video call dari harry.
“hi harry” kataku disaat muka harry tertampang jelas di iphoneku. Astaga aku merindukan dimplesnya.
“alice” kata harry membalas perkataanku. Sedetik kemudian, terdengar suara ribut. ‘woy harry menelfon alice’, ‘astaga aku merindukan alice’, ‘aku ingin menelpon alice juga’, ‘dimana harry?’, ‘harry lagi videocall dengan alice ya?’
Yatuhan, mereka semua sangat heboh.
Lalu aku bisa melihat dari layar iphoneku. Harry sedang kegencet niall dan luke. Dan aku bisa melihat ashton, calum yang berada di belakang harry.
“harry, geser dikit dong.”
“harry. Rambutmu menghalangiku!”
“harry, ipadnya diarain ke sini ya.”
“harry, aku nyempil ya.”
“harry, nunduk dikit dong.”
“harry, geseran!”
“ASTAGA! AKU KEGENCET! KALIAN BISA DIEM GAK SIH? DUH, AKU MENYESAL TELAH MENELPON ALICE DISINI. ANTURAN AKU MENELPONYA DI CAFÉ SAJA KALAU TERNYATA JADI BEGINI!”
Aku bisa melihat harry yang sedang maarah aku hanya tertawa. Mereka semua sangat lucu. Mereka memang selalu menjadi moodbosterku.
“hi guys” kataku. Sambil terkekeh.
Sedetik kemudian mereka menoleh kearahku, mereka membalas ucapanku dengan berteriak. “HAI ALICE!!”
“aku merindukan kalian semua.” Kataku. Aku terseyum.
“aku juga.”
“aku sangat merindukanmu alice.”
“kau makin cantik ya.”
“aku merindukan senyumanmu-“
Aku mendengus. “stop! Kalian bisa gak sih, gak teriak bersama-sama. I mean, cukup satu orang aja yang membalas perkataanku, aku bakal pusing kalo kalian semua berbicara bersamaan.” Kataku jujur.
“biar aku, yang mewakili mereka. intinya kami semua merindukanmu.” kata harry, lalu ia menyipitkan matanya “wait, kenapa mukamu begitu pucat? Kau sakit?”
“aku? pucat? Aku gak sakit kok.”
“matamu bengkak, kau pasti habis menangis.” Kata harry.
“aku- aku g-gak nangis.” kataku berbohong.
“jujur saja alice. Siapa yang telah membuatmu jadi seperti ini?” kali ini suara dari niall.
“tell us. Apa masalahmu?” itu kata luke.
“well, aku hanya merindukan kalian semua. You guys know, aku begitu cengeng.” Aku menunduk.
“Tenanglah alice, untuk beberapa bulan lagi kami akan kembali.” Kata harry.
“5 bulan lagi? Itu waktu yang lama. Honestly, aku kesepian berada disini.” Jawabku lesu.
“Bagaimana dengan mom dan dad? Apa mereka sudah kembali?” tanya harry.
Aku mengeluh. “belum, padahal aku mengiranya. Bulan ini mereka akan kembali. Tapi nyatanya. Mereka juga belom kembali.”
“jika kau merasa kesepian kau bisa menelponku kapan saja.” kata harry.
“aku akan selalu mensmsmu alice.” Aku bisa melihat niall menyengir.
“aku akan selalu menjadi moodboster.” Kali ini luke yang menyengir.
“hey kalian berdua mempunyai nomornya alice!” aku bisa mendengar itu suara dari calum.
“bagi nomornya ya!” dan kali ini dari ashton.
Dan kehebohan terjadi lagi.
“well, alice. Aku akan endcall ini. Takut ipadku akan terjatuh karna mereka yang begitu rusuh. Okay bye alice. Take yourself. I luv you.” kata harry.
“bye guys.” kataku. Bersamaan disaat panggilannya terputus. Aku tersenyum, yah kurasa kerinduan ini terhapus untuk sementara.
"i love you guys "
___________________Okay sorry, kalau aku udah lama gk ngepost. You know guys, jadi anak sma super sibuk heheheh.
Aku bakal ngepost chapt selanjutnya kalau 20+ votenya,
dont forget to vote! and give me a comment?
- Anisafe -
KAMU SEDANG MEMBACA
Horan brothers // (One direction & 5SOS)
Ficção AdolescenteWho will be her boyfriend? Niall Horan or Luke Horan? © 2014 by Anisafe