Jogjakarta (3)

99 9 5
                                    

Pemakaman pak Jaya telah selesai dilaksanakan. Pak Surya dan istrinya bergegas kembali ke rumah sakit untuk melihat keadaan anak-anaknya. Tangis masih membanjiri wajah bu Surya, tak hentinya pak Surya menenangkan istrinya tersebut.

"Mama jangan nangis terus dong, gimana nanti kalo anak-anak lihat. Mereka pasti akan ikutan bersedih, Papa tau ini berat. Tapi kita juga harus kuat demi anak-anak Ma.."ucap pak Surya.
"Apa yang akan kita katakan kepada mereka nanti jika mereka tanya tentang kakeknya, Mama nggak akan sanggup melihat mereka bersedih Pa."jawab Bu Surya.
"Kita jelaskan bersama ya, sekaeang Mama hapus dulu airmatanya baru kita masuk ke dalam."ucap Pak Surya.

Seorang suster keluar dari ruang rawat inap Radika dan Laura. Suster tersebut mengatakan bahwa Radika sudah sadarkan diri dan mencari orang tuanya. Pak Surya dan bu Surya sangat bahagia mendengar berita itu, secepat kilat keduanya memasuki ruang rawat inap untuk melihat anaknya yang telah sadar dan selamat dari musibah itu.

Saat hendak menghampiri Radika yang tengah di periksa, Pak Surya mendengar sebuah suara yang sangat dihafalnya. Bibir mungil Laura memanggil kakek dan juga kakaknya. Dengan sigap pak Surya segera mendampingi putri bungsunya itu. Dokter yang berada di ruangan tersebut segera melakukan pemeriksaan terhadap kondisi Laura.

"Sayang, ini Papa nak. Ayo bangun, bang Dika udah nungguin kamu itu."ucap pak Surya.
"Coba terus diajak bicara pak, siapa tau dia akan memberikan respon lebih."ucap dokter yang memeriksa Laura.

Pak Surya terus memanggil nama Laura. Perlahan Laura terlihat membuka matanya, hal itu membuat pak Surya sangat bahagia. Kedua anaknya kini telah sadar, masa-masa kritis telah berhasil mereka lalui.

"Papa, kakek mau kemana? Tadi kakek bilang kalo Rara harus ikhlas, terus langsung aja pergi."ucap Laura kepada Pak Surya.

Bagaikan disambar petir disiang bolong. Pertanyaan Laura sungguh membuat pak Surya kebingungan. Jawaban apa yang harus dia berikan kepada putrinya itu. Ingin jujur tapi dia takut akan keadaan Laura yang belum stabil. Tapi kalo berbohong, lama kelamaan Laura juga harus tau yang sebenarnya.

"Kakek sudah beristirahat, tadi Laura masih tidur pas kakek bangun. Jadi sekarang Laura jangan berpikir macam-macam dulu ya."jawab Pak Surya berusaha mengalihkan perhatian putrinya.

Laura menuruti perkatan orang tuanya. Dia menjawab semua pertanyaan yang diberikan dokter dengan baik. Setelah pemeriksaan selesai dilaksanakan Laura kembali beristirahat. Dia tak banyak bicara seperti biasanya. Hal ini sedikit mengganggu pikiran pak Surya dan bu Surya.

***

Terima kasih,
Tunggu kelanjutannya ya, tinggalkan kritik dan saran buat author.😍😍

Di Antara CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang