Setelah sampai dikelasnya, ia langsung membuka hp mengecek Instagram nya dan berlalu ke Line yang dari semalem belum dibuka nya.Hingga ada pesan masuk dari Line
'Tingg...'
Alvaro_prdty : Ntar gue tunggu Lo di kantin!
Ia menyertit dahinya. Menghembuskan nafas kasarnya. Dan tak berminat membalas pesan cowok itu.
Melihat sahabat yang berjalan menuju bangku nya. Pertanyaan pun muncul, padahal Pika tadi langsung menuju kelas, malah ia dulu yang berada di kelas
"Dari mana aja Lo?" Ketus Arra
"Ngintip pangeran dulu" Pika cengengesan
"Pangeran?" Arra heran
"Iya kakel kita. Kak Alvaro yang famous itu" Pika
"Oh" acuh Arra
"Lo kayaknya tadi dibicarain sama anak-anak kalo Lo jalan bareng kak Alva pas di lapangan. Emang iya?" Pika
Arra hanya mengindihkan bahu nya. Pika yang melihat itu pun langsung mengecrutkan bibirnya.
"Ih Lo mah gitu. Apa susahnya jawab coba!" Kesal Pika.
"Males jawab" Arra
"Udah ah ngomong sama Lo makan ati mulu" Pika
"Makanya jangan banyak nanya!"
'Kringg...kringg'
Bel masuk bunyi. Tak lama kemudian pak Adi guru Fisika pun masuk dan menjelaskan tentang vektor. Keduanya pun memperhatikan
___
'Kringg...kringg'
Pak Adi pun keluar kelas. Temen temen lainnya langsung pada ke kantin. Pika berdiri, menoleh ke Arra. Namun Arra langsung menaruh kepala nya diatas meja dengan mata terpejam.
"Ishh...Lo itu kebiasaan banget ya. Ayo ke kantin. Lo nggk laper?" gerutu Pika sambil menggoyangkan lengan Arra.
Arra berdiri, langsung meninggalkan Pika yang masih menggerutu tidak jelas.
"Woiii...Arra!tungguin gue" Pika berteriak mengejar Arra
___
Dikantin, siswa-siswi berlalu lalang mencari tempat duduk. Tidak dengan Arra, cewek itu sudah duduk menunggu sahabat nya yang pesan makanan
Pika membawa bakso dua dengan es jeruk dua, langsung duduk didepan Arra.
"Nih makan!gue traktir deh" Pika
Arra langsung menyantap bakso itu. Setelah pertengahan makan, seorang cowok langsung duduk di samping Arra. Arra dan Pika pun langsung menoleh ke arah cowok itu.
"Kenapa nggk nyari gue dulu?tadi kan udah gue tungguin" cowok itu (Alva)
Arra yang mengerti karena pesan tadi pagi, ia langsung menyantap bakso nya lagi, tak menghiraukan Alva. Pika yang melihat itu pun seneng Alva ada didepan nya tapi ia heran kenapa Alva sudah dekat dengan Arra.
"Ra, Lo ditanya kak Alva. Jawab napa!" bisik Pika tapi masih kedengeran oleh Alva
Arra tidak menggubris perkataan Pika dan masih lahap dengan bakso nya.
"Udah biarin aja, mungkin dia laper. Yaudah gue ke meja temen gue dulu ya" Alva mengacak-acak rambut Arra sebelum meninggalkan mejanya.
Pika kaget dan heran. Ia langsung minum es jeruknya sebelum mengintrogasi Arra.
"Ra, gue nggk mimpi?kak Alva udah kenal Lo? Lo udah kontekan? Kok nggk bilang ke gue sih. Sumpah tadi itu kak Alva sweet banget, hampir seluruh kantin aja ngeliatin Lo berdua tau nggk?" histeris Pika sambil menepuk kedua pipinya bergantian
"Nggk penting, nggk peduli"acuh Arra sambil meminum es nya
"Nanti pokoknya Lo harus ceritaain. Awas aja kalo nggk!" Protes Pika
"Hmm...." Arra berdehegem
___
Saat Alva kembali ke meja temannya. Ia langsung mendapat celotehan dari temannya itu.
"Wahh Al, gercep amat Lo" ucap teman Alva. Farel. Affareal Edison
"Malahan adiknya Vino lagi yang kaya es, haha" ucap temen Alva yang satu. Revan. Revan Elbiano.
"Diem aja Lo. Malah yang kaya si Arra itu menarik, gue suka." Sahut Alva sambil melihat ke arah Arra.
"Gue dukung kalo gitu" Revan
"Semangat deh.haha..." Farel
___
Jangan lupa vote ya!
Maaf kalo ada kekurangan. Soalnya lagi pertama buat cerita.hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Adarra
Novela JuvenilAdarra Syaquilla. Cewek dingin, cuek, sulit ditebak. Setelah kejadian dimasa lalunya dia tidak pernah deket sama cowok Hingga seseorang mengusik kehidupannya. Alvaro Praditya. Cowok badboy, ganteng, famous, jago basket, idaman para cewek. Dia sudah...