Bimbang

65 39 12
                                    

Sabtu malam minggu erica biasa menghabiskan waktunya dengan menonton drakor di dalam kamarnya. Namun tidak untuk malam ini, Ia ingin membeli buku latihan soal untuk menghadapi unas dan ujian masuk universitas tentunya.

Erica keluar kamarnya kemudian menuruni tangga melewati ruang tamu. Disana sudah ada dua orang yang sedang berbicara sesekali tertawa.

"Ma, Pa Erica keluar sebentar ya. Mau beli buku buat persiapan unas" erica menghampiri papa Erland dan mama Sarah.

"dianter sama pak eko ya naik mobil" ujar papa Erland

Erica menggelengkan kepala "gak usah pa, ojolnya udah nunggu di depan."

"ya udah hati-hati. Jangan pulang malem-malem ya Er"

Setelah mendengar Mama Sarah berbicara erica berpamitan tidak lupa mencium tangan kedua orang tuanya.

***

"Gimana? Anak-anak pada udah siap semua?" Andika meletakkan kunci motor dan juga Iphone nya di atas meja ruang tamu.

Hari ini Andika,Rian, Agung dan anggota geng lainnya bersiap. Malam ini akan terjadi pertarungan besar setelah beberapa bulan mereka off.

"lo tenang aja. Kita semua udah pada siap. Entar jam 10 malem kita turun ke lapangan" Ujar Rian.

Tanpa sengaja Rian melihat lockscreen iphone Andika yang menyala. Seorang wanita berdiri di sebelah andika. Mereka tampak serasi. Rian tau siapa cewek itu. Kemudian Ia memunculkan segaris senyum penuh misteri.

"Eh, Gue numpang ke toilet bentar. Ada di sebelah mana?"

Rian mengangkat tangan memberikan arahan kepada Andika "Oh sebelah kanan deket dapur itu ada toilet. Lo kesana aja"

"Oke Thanks" Jawab Andika lalu berjalan mencari toilet yang dimaksud.

Rian menoleh ke segala penjuru. Dirasanya aman Ia segera melancarkan aksinya, kali ini Dia ingin sedikit bermain dengan Andika yang sepertinya terlihat menyenangkan.

***

Sebuah notifikasi muncul di layar Iphone Erica

Message From Dika

Erica terkejut mendapat Pesan dari andika setelah setahun mereka memutuskan hubungan pertemanan mereka. Awalnya ia ragu untuk membaca pesannya. Tetapi pada akhirmya erica tetap mebacanya.

Dika : Ada yang perlu aku omongin. Penting! Aku search location nya.

Erica tampak tidak yakin jika Andika serius mengajaknya bertemu. Khawatir akan terjadi sesuatu pada dirinya. Namun Erica mencoba mengenyahkan segala perasaan negatif yang ada di dalam pikirannya. Ia yakin Andika benar-benar ingin mengajaknya bertemu.

Tanpa membalas pesan Andika Ia bergegas keluar dari toko buku. Jam menunjukkan pukul 9 malam perjalanan menuju lokasi yang di maksud Andika membuthkan waktu satu jam dari tempatnya. Erica segera memesan Ojol.

Seharusnya Erica pulang ke rumahnya. Namun kali ini demi Andika, Ia harus melanggar janji dengan Orang tuanya.

***

Sebuah tempat nampak cukup ramai dipenuhi mereka yang ingin mengikuti balapan atau hanya sekedar menonton.

Andika telah bersiap-siap, Ia memakai jaket hitam serta helm untuk melindungi kepalanya. Sebelumnya Ia telah bertemu dengan theo dan membuat kesepakatan.

"Lo udah siap dik?" tanya rian yang juga sedang bersiap sama seperti dirinya

"As you can see. I'm ready to race" kemudian Rian dan Andika bersalaman ala mereka.

Di babak pertama Rian turun lebih dulu. Dari hasil race pertama geng Theo memimpin. Di babak kedua Agung turun dan hasilnya geng Andika memenangkanya. Hasil sementara 1 : 1

Di lain tempat tak jauh dari arena balapan...

Erica turun dari motor ojol kemudian memberikan helm kepada sang sopir.

"mbak bener turun sini? Coba di cek mungkin salah alamat"

"Enggak. Bener kok pak. Sesuai sama lokasi yang dikirim sama temen saya"Jawab Erica.

"Bukan apa-apa sih mbak. Cuma saya sering denger tempat ini sering di jadiin balapan liar sama anak-anak sekolah gitu"

Erica tampak menenggang sesaat namun ia coba meyakinkan dirinya sekali lagi.

"Tapi temen saya anaknya baik kok pak. Gak mungkin ikutan balapan liar kayak gitu."

"Ya udah kalo gitu mbak. Hati-hati ya mbak. Kalo terjadi sesuatu langsung lapor polisi aja."

"Siap pak" Jawab erica dengan memberikan senyum kepada Ojol tersebut.

Setelah Ojol tersebut pergi. Erica menyusuri jalan beraspal yang cukup lebar tapi minim pencahayaan di sekitarnya. Di ujung jalan terlihat sekumpulan orang.

Erica coba mendekat,Ia melihat anak-anak muda menyoraki entah siapa dan pandang mereka semua tertuju pada seorang cowok yang baru saja turun dari motornya kemudian disampingnya telah di sambut oleh cewek yamg tidak diketahui namanya oleh erica. Cewek itu mengenakan hotpants yang hampir menunjukkan bokongnya dan tanktop bertali tipis.

Cewek itu merangkul cowok tersebut dan memberikan kecupan di pipi kirinya. Cup

Erica terkejut lalu berteriak "DIKA !"

Cowok yang merasa di panggil tersebut menoleh. Sontak Ia melepaskan rangkulan cewek yang seperti cabe-cabean itu.

Dari arah belakang mereka terdengar bunyi sirine polisi.

"Jangan Ada yang kabur! Kalian semua diam di tempat!"

Sontak saja mereka semua yang ada di arena berhamburan menyelamatkan diri. Kecuali satu orang perempuan yang tetap berdiri di tempatnya.

Apa yang akan terjadi pada erica?

The Feeling [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang