Bagian 3

29 2 0
                                    

'Plakkk'
Suara hantaman buku pada orang yang membuka pintu kamarku.
"Aduhhhh."
"Ehh maaf Kak Dhanis ku kira Anna yang mau masuk ke kamarku. Maaf kak"
Ternyata kak Dhanis lah yang membuka pintu kamarku. Aku kira itu Anna yang sengaja mengerjaiku.
Lalu wajah kak Dhanis seperti orang yang kesakitan karena aku hantam dengan buku tadi. Aku tidak yakin kak Dhanis akan memaafkanku, karena hantamanku tadi.
"Kak Dhanis tidak apa apa kah?" ucapku sambil memikirkan jika aku tidak akan dimaafkan oleh kakakku yang super Dingin itu.
"Ahh aku tidak apa apa. Itu ada teman laki laki mu dibawah." Sumpah demi apa aku hanya diam seperti orang yang kebingungan. Kak Dhanis tidak memarahiku  akan tetapi dia malah memberitahuku jika ada temanku yang mencariku. Sungguh keajaiban tuhan yang jarang terjadi pada kehidupanku.
.
.
.
Dan pada akhirnya aku turun untuk menemui teman yang tengah mencariku tadi. Saat aku membuka pintu bukan pangeran yang mencariku melainkan orang orang sawah yang diberi nyawa oleh tuhan untuk datang kerumahku.
"Haiii unna. Happy Brithday to you." ucap orang itu dengan membawa kue dan tak lupa dengan lilin yang menyala diatasnya. Dialah temanku namanya Faisal domino tapi dia lebih suka dipanggil mino. Alasan dia suka di panggil mino adalah dia fans berat Shine gais. Yaa itulah temanku yang super repong, dan super duper alay. Tapi entah kenapa dia selalu ada dan selalu jadi teman sejati saat semua orang melupakanku.
"Woah mino, makasih yaa" ucapku dengan gembira
"Tiup dulu dong" jawabnya dengan menyodorkan kue tersebut.
"Yeyyyy, sekarang luu siap2 gua mau ngajak luu keluar"
"Kemana?" tanyaku dengan lengak lengok seperti orang kebingungan dan ia pun berkata.
"Gausah banyak bacot, udah luu cepat pergi mandi" sambil mendorongku kedalam rumah.
.
.
.
18.30 wib.
lagu yang begitu melow, suasana yang begitu damai, dan tempat yang romantis membuatku bertanya tanya kenapa Mino membawaku ditempat seperti ini. Ini seperti momen asing yang terjadi selama aku berteman dengannya. Biasanya Mino hanya membawaku ditaman atau ngga dirumah aletha dan sekarang dia membawaku ke cafe terkenal nan mewah itu. Dan tak lupa pula kita pergi hanya berdua.
.
.
.
"Unna mau duduk dimana?"
"Emm disana aja deh" ucapku sambil menunjuk bangku nomor 3 yang terletak dibalkon cafe itu.
kita pun berjalan menuju bangku tersebut. suasananya menjadi aneh, Mino bersifat tidak seperti biasanya. Dan pada akhirnya aku membuka kata untuk pertama kalinya.
"Eh, kayaknya hari ini kamu aneh banget sih?"
"Aku?"
"Iyya kamu." Saat aku melontarkan pertanyaan seperti itu pada Minno, dia seperti orang yang kebingungan. Entah apa sebabnya dan dia langsung memanggil pegawai cafe untuk memesan sebuah minuman. Berlagak seakan akan dia tidak sudi untuk membahas hal itu.
"Mbakk"
"Iyaa, masnya mau pesan apa?"
"Coffe latte satu. Unna mau pesen apa?"
"Eummm aku pesen orange juice aja."
"Tunggu sebentar yaa mba".
Dan pada akhirnya pegawai cafe tersebut meninggalkan kita berdua. Entah kenapa suasana antara aku dan mino menjadi sangat tegang dan sepi sekali. Tak biasanya mino bersikap dingin seperti ini. Biasanya dia selalu bersikap konyol hampir mendekati gila jika keluar bersamaku dan malam ini dia hanya diam seribu kata sambil menatapku dengan tatapan tanjamnya itu.
"Mino, loe kenapa sih? ada masalah? Cerita dong" ucapku yang kedua kalinya. Aku hanya khawatir jika dia ada masalah dan tidak mau bercerita masalah tersebut denganku.
"Eummm akuu.. Sebenarnya akuuuu~" Belum selesai mino berbicara Pesanan kita siap sekali cepatnya dan pegawai yang membawa pesanan kami pun menyelat omongan Mino tadi.
"Maaf permisi, ini pesanannya"
"Makasih Mba" ucap kami berdua.
Pada akhirnya pula suasananya sama seperti tadi sepi dan tegang. Aku sengaja untuk tidak membuka kata yang ketiga kalinya, percuma Mino tidak akan bercerita tentang masalahnya kepadaku.
Lalu Mino melepas anting yang ia kenakan dan menghapus lipblam yang pakai. Dan ia berjongkok di bawahku dan mengeluarkan Bunga yang ada disakunya dan berkata.
"Terkadang lelaki itu memiliki cara yang berbeda untuk membuat seorang wanita menjadi jatuh cinta kepadanya. Aku sering jalan sama kamu, pergi kerumahmu, dan melarangmu untuk jalan bersama orang lain apa bedanya aku dengan cowok yang suka sama kamu?"
"Maksud kamu?" aku hanya heran melihat kelakuan mino yang seperti ini.
"Aku sudah berusaha ndeketin kamu selama 2 tahun dan kamu tidak ada respon sama sekali itu membuatku lelah."
"Kenapa sih harus kayak gini. Loe brengssek tau nggak" ucapku lalu aku pun meninggalkan mino dan tak lupa dengan air mata yang mengalir pada pipiku.

~Kesabaran yang selama ini aku pendam mulai menghilang dan menciut jadi rasa kecewa yang teramat mendalam:)~
FaisalMino👑

.
.
.
Maaf kalo ceritanya garing:(.
Jangan lupa vote dan coment❤

SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang