Chapter 05

144 14 7
                                    

Tubuh ramping Eunha ambruk begitu saja. Satu tangannya menutupi netranya yang berkaca-kaca.

"Bagaimana mungkin ini terjadi padaku?" gumamnya sedu.

Sudah seminggu sejak bertemu Jungkook, ia tidak fokus dengan kegiatannya. Gadis itu memijit pelipisnya. Pertama Hanbin dan kedua Jungkook.

Ia tak menyangka jika Hanbin adalah teman satu kampus Jungkook dulu. Namun Suga telah menjodohkan pemuda itu padanya. Setelah sebelumnya ia selalu menolak perjodohan dengan orang lain dengan alasan perasaannya tidak bisa dipaksakan. Sejujurnya ia masih menyukai Jungkook, namun egonya menolak. Inilah alasan kenapa Eunha selalu menolak di jodohkan.
Dan lagi mengenai beberapa minggu yang lalu Jungkook dapat mengetahui tempat tinggalnya, ia bisa menebak Taehyung yang memberitahukannya. Kepala Eunha semakin pening.

Sedangkan di tempat lain. Jungkook menerima sebuah surat tertanda Hanbin. Sebuah undangan pesta.

-------




Malam itu Jungkook datang dengan memakai setelan jas hitam, kemeja putih dan dasi yang senada dengan jasnya. Suasana begitu meriah dengan segala nuansa yang disajikan. Ia mencari Hanbin, namun langkahnya terhenti tak kala atensinya melihat sosok yang dikenalnya. Bibirnya baru saja terbuka, menggumamkan nama gadis itu ketika pundaknya di tepuk.

"Mancari siapa?" tanya Hanbin, Jungkook menoleh.



Hanbin memperkenalkan Jungkook pada Eunha. Pemuda itu terkejut, tapi tidak bagi Eunha. Gadis itu mengeratkan tangannya di kedua sisi gaunnya. Menahan jalur napas yang mulai tersenggal. Tangannya terulur, tersenyum samar memperkenalkan diri.

Onyx itu begitu terpaku, tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Mereka perlu bicara. Ada banyak hal yang ingin sekali Jungkook tanyakan. Namun lidahnya kelu melihat sorotan mata Eunha. Jungkook bisa menerka apa yang ingin Eunha ucapkan hanya dengan melalui tatapan matanya.

---------


"Eunha. . . maukah kau menjadi istriku?"



.
.
.
.



Hanbin berlutut di hadapan Eunha sambil menggenggam sebelah tangannya, berharap menerima pinangnya. Tepuk tangan bergemuruh. Banyak sorotan mata memandangnya takjub menganggap Eunha beruntung mendapat Hanbin.

"Beginikah akhirnya?" pandangan Jungkook terluka.

Ia harus berpikir logis. Ia harus menerima keputusan Eunha jika Hanbin yang menjadi pilihannya, ia yakin itulah yang terbaik. Selama ini ia terus memberi luka tanpa pernah mengobati. Sudah sepantasnya gadis itu bahagia tidak bersama dirinya.

Jungkook pergi meninggalkan pesta, ia pergi dengan segala penyesalannya.




.
.
.
.
.

END
--------------------------------------------------------------------

Becanda cuy :v wkwkwkwk





DeparturesWhere stories live. Discover now