Mungkin ini saatnya untuk berpijak ke duniaku yang lebih luas. Tidak seperti hari hari sebelumnya, kini aku dan Ifa kembaranku hidup bersama setelah 13 tahun terpisah. Ya, saat kami masih berumur 7 bulan Ibuku memutuskan memberikan hak asuh Ifa kepada Bibiku yang hingga saat ini belum juga dikaruniai anak dari rahimnya sendiri. Aku dan Ifa baru dipertemukan saat berusia 14 tahun.
Awalnya aku juga tidak percaya bahwa dia adalah kembaranku. Bagaimana tidak, tutur kata, sifat, dan postur kita sama sekali tidak identik. Mungkin Ifa lebih beruntung, Dia dibesarkan di kota dengan disediai fasilitas yang lengkap oleh Bibi, seperti ponsel android, motor dan laptop. Sedangkan aku, dibesarkan didesa dengan fasilitas pendidikan yang belum memadai. Tapi aku bersyukur masih bisa bertemu orang orang ramah didesa.
Tiga bulan yang lalu, Bibiku menawariku untuk bersekolah di kota dengan kmbaranku, awalnya aku menolak, tapi bagaimana lagi, tidak ada pilihan lain karena didesa bapakku juga kesulitan mencari biaya untuk menyekolahkanku.
Eh, sampai lupa belum kenalan, aku Lutfia Lailatuzzahra, dan kembaranku Latifa Lailatuzzahra. Kami masih duduk di kelas 8 di salahsatu sekolah Islam kota.
Jgn lupa ninggalin jejak berupa votmen yaa..
Comenn guys, kurang gimana nih..
~AuthornyaMasihBlajar
KAMU SEDANG MEMBACA
Infinite Pleasure
Short StoryApa yang ada dipikiran kalian saat mendengar kata twins? Mungkin yang kalian pikirkan adalah dua orang yang memiliki postur yang identik, pemikiran, sikap, hingga sifat yang tak jauh beda. Tapi bagaimana jadinya kalau twins tersebut menaruh perasaan...