Fia prov
Seperti biasa, aku bangun dari tempat tidurku pagi pagi sekali. Maklumlah, ini kebiasaanku saat aku masih didesa bersama ibu. Berbeda dengan Ifa, dia bisa bangun lebih siang dariku dan langsung bersiap siap kesekolah tanpa membantu bibi masak terlebih dahulu.
Fia prov off
"Fiaa, lu kok ngga bangunin gue sih?ginikan gue kesiangan jadinya" ujar Ifa mengerutkan keningnya.
"Maaf fa, aku tadi sibuk bantu bibi, jadi aku lupa buat bangunin kamu" ucap Fia menyesal.
"Lah, alesan lu. lu modus kan? Lu cuma carimuka sama bibi. Gue tau, lu iri kan sama gue" kesal Ifa.
"Maaf fa, bukan begitu maksud Fia"
Ifa pergi tanpa mendengarkan penjelasan Fia
~Disekolah
Tinn.. Tinn..
Bell mobil Ifa yang mulai memasuki gerbang sekolah tanpa permisi.
"Fa, lu udah boleh bawa mobil nih?" Tanya Reva sahabat Ifa.
"Ya udahlah, lu mau ngga kalo nanti pulang sekolah lu gue ajak ke rumah Alvin?" Ajak Ifa.
"Pake mobil lu? Ya maulah" ucap Reva.
"Eh, lu kenal ngga sama anak kelas 9B yang namanya Fia? Kata anak anak, si Fia tu mau nge wakilin sekolah kita di Jakarta, dia mau ikut Olimpiade bahasa Inggris" lanjut Reva.
"Lah, yang bener aja lu kalo ngomong, cewe cupu kaya gitu ku kata mau ikut olimpiade? Ha, ngga abis pikir gue" ujar Ifa
Memang dari pertama bertemu dengan Fia, Ifa tidak pernah sekalipun bersikap baik terhadap kembarannya sendiri. Memang, sifat mereka bertolak belakang.
~Bel Istirahat
"Eh Fa, lu dipanggil sama pak Teguh tu, katanya suruh ke kantor sekarang" ucap Andra teman sekelas Ifa.
"Emang ada apaan Ndra? Lu kan tau sendiri, gue paling ga suka yang namanya suruh ke kantor" Kesal Ifa.
"Gue juga ngga tau, cepetan gih lu kesana, nanti keburu dapet omelan pak Teguh mampus lu" suruh Andra
"Assalamu'alaikum pak. emangnya ada apa sih, kok saya dipanggil kesini?" Ucap Ifa merasa tak bersalah.
"Jadi begini, bapak sudah bermusyawarah dengan pihak guru lain, mereka sudah setuju akan memindahkan kamu ke kelas 9B. Dan kamu harus pindah ke kelas 9B mulai besok" jelas pak Teguh.
"Aduh, mateng nih gue. Mana disana ada si Fia lagi. Ih sialan.." Kesal Ifa dalam hati.
"Loh, emanganya saya salah apa? Bukannya dari dulu saya selalu di kelas D?" Kesal Ifa.
"Jadi, setelah bapak telusuri, kamu tidak baik jika harus berteman dengan anak anak kelas D, Sikap mereka berdampak negatif bagi prestasi kamu" jelas pak Teguh.
"Hmm.. Ya udah pak besok saya akan pindah kelas" jawab Ifa.
~Dikelas
"Fa, tadi lu ngapain aja di kantor, kok lama banget, cape nih gue nungguinnya" kesal Reva.
"Tadi pak Teguh bilang, mulai besok gue harus pindah kelas ke kelasnya si Fia yang lu omongin tadi" papar Ifa.
"Loh, emangnya apa masalahnya kalo lu tetep dikelas kita?" Tanya Reva penasaran.
"Katanya sih, kelas kita berdampak negatif sama prestasi gue. Padahal yang gue rasain selama dikelas kita sih fine fine aja" kesal Ifa.
Tet.. Teettt..
(Bel tanda waktu pulang berdering)Semua siswa pun keluar dari kelas mereka masing masing. Fia mulai memakai tas ungu mudanya seraya keluar dari kelas. Dan seperti biasa, Fia pulang dengan naik angkot bersama teman dekatnya yaitu Nisa. Ya, mereka bersahabat sejak kelas 7 dan keduanya memiliki hobi yang sama yaitu memanah.
"Nis, kamu udah selesai belum ngerjain tugas PAI nya?" Tanya Fia.
"Belum Fi, masih kurang dikit. Bentar lagi juga udah selesai kok" jawab Nisa yang sedang sibuk membolak balik buku PAI.
"Ya udah, aku tungguin ya. Katanya kita nanti mau latihan panahan bareng, jadi ngga?"
"Iya Fi, jadi kok. Kamu tunggu bentar aja"
Disisi lain, terlihat Ifa dan Reva yang sibuk mengobrol di depan mobil yang Ifa parkirkan.
"
Rev, sesuai yang gue janjiin tadi pagi, lumau kan nemenin gue ke rumahnya Alvin?"
"Syap Fa, kalo gue sih, apa yang ngga sih buat Ifa gebetannya Alvin" sanjung Nisa.
Mereka berdua segera bergegas menuju ke rumah Alvin yang tak jauh dari rumah Reva
"Loh Fia.. Ngapain lu dirumah Alvin? Lu kenal Alvin dari mana?" bentak Ifa.
Kira kira Fia ngapain ya dirumah Alvin? Apa hubungan Fia sama Alvin?
Tunggu bab selanjutnya ya, jangan lupa vote and comment nya..
#SalamAuthorAmatir
KAMU SEDANG MEMBACA
Infinite Pleasure
Short StoryApa yang ada dipikiran kalian saat mendengar kata twins? Mungkin yang kalian pikirkan adalah dua orang yang memiliki postur yang identik, pemikiran, sikap, hingga sifat yang tak jauh beda. Tapi bagaimana jadinya kalau twins tersebut menaruh perasaan...