01 ◐ Sajak Milikku

397 12 0
                                    

Sajak yang kutulis bukan lintasan aksara tanpa makna.
Bukan hanya alternatifku untuk mengisi waktu.
Bukan pula pelarian dari kepenatanku.

Sederhana; aku ingin menemanimu setiap waktu.
Dan lemahku adalah tak mampu menebak waktu.
Detik yang jatuh ini semakin menggiringku pada Penciptaku.
Jasadku tak selamanya terlihat.
Suaraku tak selamanya terdengar.
Senyumku tak selamanya terpancar.
Pelukanku tak selamanya menghangatkan.

Dan larik-larik sajak ini kubuat agar kau tak perlu memunguti kenangan tentangku.
Memorimu tak akan sanggup menjelajahi kisah kita di masa lalu.
Jika suatu saat nanti kau benar-benar rindu, sajak ini bersedia menemanimu.
Kau akan menemuiku di sini.
Kau juga akan menemui dirimu di sini.
Kita sama-sama di sini.

Walau suaraku tak terdengar lagi, kau bisa membaca tulisanku.
Walau senyumku tak terpancar lagi, kuharap tulisanku mampu membuatmu tersenyum kembali.
Walau pelukanku tak ada lagi, kau bisa memeluk sajak ini kapan pun kau mau.




• • •

n i s a i d

Terima kasih semua :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rasa Dan AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang