Ia meregangkan ototnya yang terasa kaku, perjalanan kali ini memakan waktu lama. Setelah sempat tertidur, ia memilih untuk mendengarkan musik dan tenggelam dalam liriknya. Lisa bahagia, Blackpink sebentar lagi akan debut Amerika.
Itu adalah pencapaian luar biasa, bagi grup yang bahkan terhitung belum genap tiga tahun untuk melebarkan sayapnya di kancah international.
Ini mimpinya, dan Lisa bersyukur akan hal itu.
Kini Lisa dan member Blackpink lainnya sudah sampai di penginapan. Hal pertama yang gadis itu lakukan adalah membersihkan diri, dan bersiap untuk istirahat sebelum jadwal sibuk mereka.
Selesai dengan aktifitasnya, Lisa memilih untuk berbaring di atas kasur dan memeriksa ponselnya. Ada beberapa pesan ucapan selamat dari teman-temannya, termasuk Bambam. Gadis itu membuka ruang obrolan dan membalas pesan pemuda setanah air dengannya itu dengan bahasa Thailand dan beberapa emoticon.
Jangan lupakan ucapan selamat yang dikirimkan oleh teman-teman seagencynya, diantaranya Bobby dan Jinan. Lihat bagaimana gemasnya Lisa melihat pesan-pesan itu, sampai dimana ia membuka pesan dari leader iKON membuat senyum seketika tercipta di sana. Hanbin bukan sosok yang mudah mengekpresikan perasaannya, Lisa tahu itu. Mereka juga tak bisa dibilang dekat ataupun akrab, hanya sesekali terlibat pembicaraan singkat baik secara langsung maupun via chat.
Jadi, untuk mengapresiasi usahanya Lisa memutuskan untuk membalas pesan itu dengan kalimat penyemangat. Hanbin itu pekerja keras, jadi gadis itu berharap apa yang ia kirim dapat membantu meskipun sedikit.
Lisa jadi terkekeh, jika berhadapan langsung mana berani ia untuk melakukannya. Gadis itu hanya terlalu segan, setiap kali berhadapan dengan Hanbin, leader iKON itu pasti selalu dalam mode seriusnya. Padahal Lisa juga ingin mengajaknya bercanda.
Baru saja ingin meletakkan ponselnya di atas nakas, tiba-tiba ada notifikasi di sana. Lisa pikir itu Bambam atau Hanbin, jadi dengan segera ia membuka pesan yang masuk. Tak ada nama di sana, hanya sebuah nomor yang terlalu ia hapal mengirim sebuah pesan berupa ucapan selamat.
Susah payah ia menelan saliva dan menahan gemuruh di dadanya yang kian menyesakkan, tetap saja air mata jatuh begitu saja tanpa mau menunggu persetujuan dari Lisa. Gadis itu hanya terlalu merindukannya, sampai tak tahu harus berekspresi seperti apa selain menangis.
Entah sebuah kebetulan, ataupun takdir. BTS akan menghadiri acara penghargaan paling bergengsi di dunia, GRAMMY AWARDS. Lucu sekali, karena BLACKPINK akan tampil di Universal Music's Grammy Artist Showcase sehari sebelum di gelarnya acara penghargaan tersebut.
Jika saja hubungan keduanya tak serumit sekarang, ia pasti akan menghubungi Taehyung dan mengajaknya bertemu untuk mengucapkan selamat secara langsung. Bukan seperti sekarang, ia hanya membalas pesan Taehyung dengan ucapan selamat yang begitu kaku, layaknya junior kepada seniornya.
"Lisa, kau menangis?" itu Rose, baru saja masuk dan khawatir mendapati Lisa yang terisak di sana.
"Aku baik-baik saja, hanya merindukan Momma and Daddy. Tadi mereka menelponku" katakanlah Lisa berbohong, ia hanya tak mungkin jujur untuk saat ini.
Rose menghampiri, duduk di sisi ranjang dan memeluk sahabatnya erat. Lisa juga balas memeluknya sembari membenamkan wajah di bahu sang sahabat, ia hanya menyesal telah membohongi Rose.
"Everything's gonna be alright, Liz. Don't cry!"
Sementara itu, Taehyung hanya dapat tersenyum tipis mendapatkan balasan pesan dari sang terkasih. Mau bagaimana lagi, ini adalah kesepakatan keduanya. Bersikap seakan-akan mereka hanyalah orang asing, dan ucapan selamat pada satu sama lain hanyalah sebagai formalitas.
Meskipun Taehyung yakin, gadis itu pasti merasa buruk saat mengirimkan pesan balasan seperti itu untuknya. Bukan terlalu percaya diri, ia hanya sangat tahu seperti apa perangai Lisa.
"tidak apa, asal kau tak menangis" Taehyung berujar lirih, masih memandangi layar ponsel. Meskipun ia ragu akan kalimatnya sendiri.
Ia menghela nafasnya lelah, kapan semua ini akan berakhir. Sanggupkah Taehyung menunggu selama itu untuk menahan rasa rindunya? Saat ini satu jam saja terasa lama untuknya, pikirannya hanya dipenuhi oleh Lisa sesibuk apapun kegiatannya.
"hyung!" pemuda Kim menoleh, mendapati Jungkook berjalan menghampirinya.
Ia hanya balas menatap pemuda yang lebih muda darinya itu dengan pandangan bertanya.
"kau menyukai Lisa?"
.
.
.
.
.
[TBC]
Hai, Taelice shipper!! I purple you...
Hai, Lizkook shipper...
And,
Hai, Hanlice shipper ^^
Mmm, siapapun yang membaca ini. Shipper apapun, bisakah kalian menghargai satu sama lain? I mean, FOR SURE! ALL OF THE SHIPS OUT THERE ARE FAKE... IT'S NOT REAL!!! Tolong hentikan war yang kalian ciptakan yang di dasari oleh kehaluan itu.
Tidak semua, memang. Tapi, lucu nggak sih kalo ketemu Lizkook fans sama Taelice fans ribut. Terus Lizkook dapat dukungan dari Taennie, atau Taelice dapat dukungan dari Rosekook. WHAT THE HELL IS THAT?
I Do love Hanlis, Taelice or Lizkook and another ship. Can you do the same? Please RESPECT, stop being childish... Open ur mind!!!
Mari saling menghargai...