You

1.1K 90 7
                                    

"Kau sudah bangun?" Tanya seorang dokter.

"Aku ada dimana?" Jungkook mengerjapkan matanya.

"Kau berada di ruang rawat inap, kau sudah tidak sadarkan diri sehari. Oh ya perkenalkan aku dokter yang merawatmu Park Chanyeol. Kemarin aku melihat mu tergeletak didepan ruangan ICU jadi aku membawamu ke UGD untuk memeriksamu" Ucap Chanyeol memperkenalkan diri sambil mengulurkan tanganya.

"Aku Kim Jungkook, kau bisa memanggilku Jungkook dokter Park" ucap Jungkook sambil tersenyum ramah, lalu membalas uluran tangan Chanyeol.

"Kau bisa memanggilku dengan sebutan Hyung. Aku masih dokter muda asalkan kau tahu, umurku tak jauh berbeda dengamu " Ucap Chanyeol sambil tersenyum kearah Jungkook.

"Eoh, baiklah Chanyeol hyung"

"Ah, omong-omon tentang penyakitmu-" omongan Chanyeol terpotong saat tiba-tiba Jungkook berbicara.

"Penyakit?Aku punya penyakit? Apakah penyakit yang serius" Jungkook mengerjapkan matanya tidak percaya.

"Ah aku mau menanyakanya padamu, apakau sering sakit kepala atau mimisan?" Tanya Chanyeol.

"Aku sering sakit kepala, kalau kimisan baru-baru ini" Jawab Jungkook.

"Sejak kapan?" Chanyeol menanyakannya kembali.

"Mungkin setahun yang lalu aku mulai sakit kepala, kalau mimisan baru beberapa bulan belakangan ini"

"Huh" Chanyeol meghela nafasnya kasar.

"Kenapa? Apakah itu penyakit yang serius?" Tanya Jungkook lagi.

"Kau terkena kanker leukimia stadium dua, sebaiknya kau mengikuti kemotrapi untuk mencegah sel kanker tersebut lebih mengembang" Chanyeol berucap dengan serius.

"Kanker Leukimia? stadium dua? Kemotrapi?" Jungkook membuang pandanganya ke jendela ruang rawat inapnya, ah kenapa hidupnya tidak adil?

"Dimana keluargamu?, aku akan membicarakan tentang penyakitmu dengan keluargamu"

"Keluarga? Ah... jangan-jangan. Jangan sampai mereka tau" Jungkook berucap dengan menatap kosong jendela.

"Kenapa? Disaat kau sepeti ini, kau membutuhkan banyak dukungan. Apalagi dukungan keluarga. Itu sangat berpengaruh" Jungkook tidak menjawab, ia memilih diam. Pikiranya berkeliaran entah kemana.

"Huh, baiklah-baiklah. Keluargamu tidak perlu tau. Tapi kau harus mengikuti kemotrapi, bagaimana?"

"Kemotrapi membutuhkan uang yang sangat banyak, uangku tidak cukup untuk itu. Untuk bayar sekolah saja aku harus bekerja diberbagai tempat, apalagi untuk kemotrapi" jawab Jungkook lalu menatap kembali Chanyeol.

"Apakah tidak ada cara lain selain kemotrapi?" tanya Jungkook.

"Tidak ada" jawab chanyeol singkat.

"Berikan aku obat saja"

"Obat hanya menahan rasa sakit sesaat, tidak membantu menyembuhkan penyakitmu" kata Chanyeol.

"Apa yang harus ku lakukan" Jungkook memijat pelipisnya ketika tiba-tiba pusing menyerang kepalanya.

Terjadi keheningan untuk beberapa saat hingga Chanyeol bersuara, "Kamu ikut kemotrapi, masalah biaya biar aku yang tanggung. Masa depanmu masih jauh, jangan sampai penyakitmu itu melahapmu" Ucap Chanyeol.

"Tapi hyung ak-"

"Tidak ada tapi-tapian, anggap aku keluargamu saja bagaimana"

"Tidak, aku tidak mau. Aku tidak mau merepotkanmu hyung" jawab Jungkook tetap pada pendiriannya. Dia itu tipe orang keras kepala.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Destiny J'K (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang