TYPO IS THE PART OF LIFE:)
⏪ Flashback On ⏪
Hari itu, Taehyung pikir dia tidak akan bangun lagi dan merasakan sakit yang demi apapun sangat sakit.
Seluruh bagian tubuhnya terasa sakit termasuk hatinya yang sudah lama terkoyak dengan rasa sakit.Taehyung pikir karena sudah menyerah maka tidak ada lagi kesempatan untuknya, tapi dia salah.
Sesaat sebelum Lee Sunggyu menancapkan belati di dadanya, seorang wanita dewasa yang entahlah, mungkin lebih tua beberapa tahun dari Taehyung.
Ahh... saat itu Taehyung jadi teringat dengan noona yang baru ditemuinya sebentar, noona yang dimaksud Taehyung adalah istri Yoongi."Papa..." Taehyung memang kesakitan saat itu, tapi telinganya tidak sampai rusak hingga tidak bisa mengidentifikasi nada suara yang menyusup dalam telinganya.
Nada suara seperti seorang anak kecil yang begitu bersemangat akan sesuatu."Janney-, apa yang kau lakukan di sini nak?" Nada suara Lee Sunggyu berubah manis. Tidak terdengar seperti seorang yang dengan tega menyiksa seorang sepanjang waktu.
"Papa... sedang bermain apa? Kakak boleh ikut tidak?" Tanya wanita dewasa itu lagi masih dengan nada yang sama.
"Papa memang sedang bermain kak, tapi permainannya membuat kotor. Kakak 'kan tidak suka kotor. Bermain yang lain saja ya, sayang" Sunggyu membujuk wanita yang sudah diyakini Taehyung sebagai putri sulung orang tua itu.
Taehyung ingat, saat dirinya di penjara seorang wanita paruh baya datang mengunjunginya, lengkap dengan segala ancaman dan amarah. Wanita itu juga menyinggung soal kakak Jaesuk yang menjadi gila karena kehilangan adik kesayangannya.
Taehyung jadi semakin merasa bersalah sekarang. Entahlah, doktrin tentang dirinya sebagai pembunuh sudah begitu akrab dengannya, membuatnya secara tidak sadar mengakui semua kesalahan yang bukan miliknya.
"Oh... ada Jeje..." wanita dewasa atau bisa kita panggil Janney itu tidak memperdulikan ucapan sang ayah dan berlari menuju Taehyung dan yah...
Jenny memeluk Taehyung, menganggapnya sebagai Jaesuk yang sudah meninggal."Kakak... jangan dekat-dekat!" Lee Sunggyu spontan meninggikan suaranya, membuat Janney tersentak namun tidak melepas pelukannya dari Taehyung yang tentu saja tidak bisa balas memeluk lantaran tangan yang terikat erat di belakang tubuhnya.
"Jeje... berdarah... apa sakit?" Janney mengelus wajah memar dan berdarah Taehyung dengan lembut. Mata wanita itu berkaca-kaca hendak menangis.
Taehyung tidak tega melihatnya."Noona... aku bukan Jaesuk. Aku Taehyung yang sudah menghilangkan nyawa adik noona" ucap Taehyung jujur, berharap Janney segera sadar.
Selain itu, juga merupakan cara Taehyung untuk segera mengakhiri semua kesakitannya."Dia membunuh adek, kak" tambah tuan Lee.
Jenny mengamati Taehyung sebentar sebelum berubah marah dan emosi.
"Jack.... bawa barang-barangku kemari" nada suara itu berubah menjadi dingin. Lee Janney menjadi sangat marah dan seolah menjadi orang lain. Janney sudah sibuk dengan alatnya untuk bermain.
Taehyung sendiri hanya menghembuskan nafas dalam-dalam, bersiap dengan segala kemungkinan terburuk.'Lebih cepat lebih baik' isi kepala Taehyung saat itu.
"Papa... aku akan bermain dengannya, papa beristirahatlah sejenak" tuan Lee mengangguk, Taehyung hanya diam.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Copione (COMPLETE)
FanfictionCover by : Rainy98ss Skenario hidupku, sungguh... Menyedihkan. #jangan tanya kenapa alurnya kacau dan cepat, karena saya juga tidak tahu. So enjoy your read. GBU #Brothership project