Setelah 1 minggu acara seleksi menyeleksi dilakukan dan ada yang gugur juga terus maju, pelantikan pun dilaksanakan yang menurut simpang siur nya ke Gunung Bromo ternyata benar, gunung yang sudah terdengar gaungnya itu berada di kota probolinggo, Surabaya.
Namun sebelum itu masih banyak hal yang harus dipersiapkan.Sialnya pada hari pertama persiapan latihan untuk ke gunung Bromo anika tidak ikut karena ada urusan penting katanya, namun nasib buruk menimpanya ia tercyduk sedang Kopdar dengan club CBnya di taman kota oleh seorang peserta mapala, beni. Hal itulah yang membuat okta sebagai panitia marah pada anika
"Lo itu kalok gk niat gak usah ikut sekalian" geram Okta pada Anika
"Ya tapi itukan acara ultahnya club akuu"
Lirih anika
"Mau itu ultah club, ultah nenek lo. Seharusnya lo harus profesional dong, berani berbuat berani ambil resikonya meski kadang lo harus merugi. Dan satu lagi ini udah bukan Surakarta lagi dan lo gak usah sok-sok an aku kamu!"bentak oktaAnika hanya diam, bagaimana tidak dia yang selama ini memerhatikan Okta sebagai orang yang fun tapi sekarang apa udah kayak ibuk-ibuk RT, ujar anika dalam hati
"Lo ngerti gak sih apa yang gue omongin"Tanya Okta
"Iya gue ngerti"lirih anika
"Sekarang lo harus dapat hukuman!" Ucap okta
"Haa hu..hukuman, maksudnya nembak orang lagi gitu??"anika kebingungan
"Lo harus ngurus buat perijinan ke Bromo" ucap okta santai
"Apaa" pekik anika
"Mauu gue tambahin sekalian jadi, catering,barang bawaan,transportasi? Haa??jawab dong" Okta semakin bersemangat memberi hukuman pada anika.Anika hanya diam tanpa berkata apa-apa,dia pun langsung mengerjakan tugas perijinan yang diberikan okta, karena okta bilang kalau akan berangkat malam sabtu dan sekarang sudah hari selasa, dan yang anika tau bahwa mengurus perijinan itu tidak mudah.
Kuliah anika telah selesai 1 jam yang lalu dan sekarang dia berada di wardhana coffe tempat dia biasanya nongkrong sambil menenangkan pikiran dengan ditemani secangkir kopi, ya anika adalah pecinta kopi karena baginya kopi itu punya seseuatu yang magic didalamnya
"Eh lo ni tumben kesini siang-siang" ucap wardhana
"Iyaa biasa nenangin pikirin bro" jawab anika
"Ada masalah apalagi sih?" Tanya wardhana, yang kemudian mengambil posisi duduk didepan anika
"Masa gue suruh buat surat perijinan"lesu anika
"Yaudah tinggal buat aja apa susahnya" titah wardhana
"Yaudah gue coba dulu deh, makasih ya war"
"Udahlah kayak sama kasir indojuni aja bilang makasih, guee itu sepupu terbaik loo pokoknya" ucap wardhana sambil mungusap surai anika.Setelah selesai menenangkan pikiran dengan secangkir kopi, anika langsung tancap gas menuju kampusnya untuk mulai membuat surat perijinan, tadi anika sudah menelfon kirana untuk membantunya tapi kirana tidak bisa sibuk katanya. Alhasil mau tidak mau harus dia yang mengerjakan sendiri, anika kemudian memarkirkan si tejo persis didepan markas MAPALA Astrajingga
Dia kemudian mulai mengerjakan tugas itu hingga tak terasa langit yang tadinya biru telah berubah menjadi horizon jingga ,anika pun sejenak beristirahat sambil menyaksikan sang mentari pamit untuk pulang setelah melihat itu anika kembali bekerja dan dia juga berencana untuk menginap disini.60 detik,120detik,360detik kemudian anika terlelap di pulau kapuk tanpa menyadari kehadiran seseorang.
Terdengar langkah kaki mendekati lorong koridor menuju markas itu, dan terdengar suara ketukan pintu yang tak kunjung dibuka oleh anika kemudian, langkah kaki itu membuka pintu yang ternyata tidak dikunci dengan membawa sekotak Mcd ditangannya.
"Yah ni anak suruh ngerjain tugas malah tidur"ucap pria yang tak lain adalah okta"Gue liat dulu ah sampe mana dia ngerjainnya"titah okta yang kemudian mengambil posisi duduk disamping anika
"Untuk gak ngeces kan cantiknya ilang nanti"gumam okta dalam hati
"Mmm berisik" ucap anika yang membuat okta langsung terkejut dan menoleh
Dan okta pun melihat anika yang ternyata hanya mengigau,kemudian okta pun meneruskan pekerjaan anika yang sudah setengah jalan, tanganya pun menari diatas keyboard dengan asyiknya tanpa menyadari ada kepala yang kemudian menjadikan lengan kekar itu menjadi bantalan, okta yang awalnya ingin menarik paksa tangannya itu terhenti karna tak kuasa melihat wajah anika yang sangat polos ketika
Dalam diri anika seakan merasakan mimpi yang amat indah tanpa anika sadari bahwa itu bukan mimpi.
-_-_-_-__-_-_-_-________--------________________________
Okee guys maaf ya lama update gak nemu idee soalnya mau bawa anika dan okta ini kemana kalau kalian punya saran komen ya guyss dan jangan lupa votemennya