TGG (2)

15 4 1
                                    

Setelah beberapa menit kemudian mereka pun sampai di sekolah.Seperti biasanya mereka berdua masuk ke dalam sekolah bersama,karena ruang kelas mereka yang tidak terlalu jauh.

Rania berjalan agak cepat karena hari ini dimulai dengan pelajaran fisika yang gurunya selalu datang 5 menit sebelum bel masuk berbunyi karena dirinya tidak mau kena masalah dengan guru fisika yang terkenal dengan guru terkiler di SMA nya.

Karena hukumannya tidak tanggung tanggung mulai dari membersihkan toliet sampai membuat catatan sebanyak 20 lembar.

Di sepanjang perjalanan ke kelas Rania hanya termenung.Ia teringat akan mimpinya yang selalu menghantui dirinya dikala dirinya sedang terlelap tidur.

Mimpi tentang Ia bertemu dengan seorang wanita,yaa mungkin umurnya sama dengan umur Ibu Rania.

Wanita itu mengatakan sesuatu  kepadanya namun sebelum perkataan wanita itu selesai,dirinya tiba tiba tersedot ke dalam lubang hitam dan secara mendadak dirinya sudah berada di kasur kesayangannya dengan wajah yang penuh dengan keringat di dahinya.

Sesampainya di dalam kelas Ia duduk di bangku kedua dari depan karena itu adalah tempat duduknya sekaligus tempat favoritnya,

"Hei,bengong ae lu kayak ayam mau bertelor!!" Teriak Siska tepat di telinga Rania yang datang dari belakang tempat duduk Rania.

"Berisik tau." Kesal Rania sambil mengelus ngelus telinganya yang sakit karena teriakan dari Siska.

Siska adalah teman dekat Rania,yaa bisa dibilang teman satu satunya setelah Virlan.Karena Rania tidak terlalu suka bergaul apalagi bergaul dengan geng yang ada di kelasnya.

Menurutnya itu hanya membuang buang waktu belajarnya saja.Mending belajar lebih berfaedah dari pada ngegosip tidak karuan karena Rania adalah murid yang cerdas dan tidak menyia nyiakan waktu begitu saja.

Back to cerita wkwk

"Lagian benggong trus lu,lagi mikirin apaan sih?"tanya Siska dengan wajah binggung.

"Kepo!!"balas Rania.Perkataan itu dihadiahi cubitan kecil dari Siska.

Rania mendengus kesakitan karena cubitan kecil dari Siska seperti digigit semut Amazon yang sangat perih.

Rania pun menatap tajam ke arah Siska.

"Yailah sensi amat lu,cuma gw cubit gitu doang masa marah".Siska tidak tahan di tatap tajam oleh Rania karena itu Siska langsung meninta maaf kepada Rania.

"Iya iya gw minta maaf,btw gw boleh minjem buku matematika lu gak? Semalem gw ketiduran nih jadi gak sempet ngerjainnya."Pinta Siska dengan wajah sengaja di melas melasin agar Rania memberikan bukunya.

"Bilang aja males ngerjainya,pake segala spik spik ketiduran segala".
Jawab Rania sambil memberikan bukunya kepada Siska dengan wajah kesal.

"Uhh tau ae lu sahabat lu ini mager ngerjainnya."Jawab Siska sambil memeluk Rania sebentar sebagai tanda terima kasih karena telah meminjamkan bukunya.

"Selamat pagi anak anak" sapaan dari guru fisika yang membuat siswa dan siswi berhamburan menuju ke tempat duduk masing masing ,tak terkecuali Siska yang langsung kembali ke tempat duduknya semula dan Rania yang membuka tasnya untuk mengambil buku fisika yang ada di dalam tas.

"Baiklah hari ini Ibu akan mengajarkan tentang.....".Semua murid mendengarkan guru fisika tersebut dengan serius.


THE GURIN GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang