Crescent

2K 340 63
                                    

Tell me what is more beautiful:
How moon lets the sun shine throughout the day
Or..
The way sun lets the moon glimmer at night


🌙

"Editor yang baru galak sekali." Doyoung bersungut-sungut saat melemparkan mantelnya ke atas kursi.

"Loh, mereka sudah merekrut editor baru?" Taeil meletakkan bukunya dan menghampiri Doyoung.

"Setelah kau resign dua minggu lalu, mereka menunjuk Johnny untuk menggantikanmu."

Taeil tersenyum tipis mendengarkan gerutuan istrinya.

Kalian benar, Taeil dan Doyoung sudah menikah seminggu yang lalu. Bukan pernikahan yang mewah, tetapi cukup meriah untuk sekitar dua ratus undangan.

"Sudah minum obat?"

"Sudah."

"Aku mandi dulu."

Taeil berbaring di ranjang sembari menunggu Doyoung membersihkan diri.

"Kondisi fisikmu memang semakin membaik, Hyung. Tapi aku menyarankan agar kau menginap di rumah sakit. Batuk darahmu bukan hal yang patut disepelekan."

Taeil kembali terngiang pada ucapan Taeyong siang tadi.

"Apa aku akan mati?" Batinnya.

"Apakah aku akan meninggalkan Doyoung?"

Aroma sabun yang menguar mengalihkan pikiran Taeil dari kematian. Ia tersenyum, lalu menepuk bantal yang berada di sisinya. Ia segera memeluk Doyoung yang berbaring di sampingnya dan mengirup dalam-dalam wangi segar dari permukaan kulit istrinya.

"Waah, sepertinya kau sangat merindukanku."

Taeil mengangguk sebagai jawaban.

"Aku menyukai aroma tubuhmu."

"Itu karena aku baru selesai mandi, sayang." Balas Doyoung sambil memberikan kecupan pada pelipis Taeil.

"Aku merindukanmu."

"Aku juga."

"Kau tidak ingin kecupan?"

"Tumben? Biasanya kau tidak pernah menawarkan diri."

"Aku sedang baik hati."

"Baiklah, beri aku kecupan."

Taeil segera memberi beberapa kecupan ringan pada leher Doyoung, yang membuat empunya tertawa geli.

"Hyuuuung!!"

"Hm?"

"Itu geli!"

"Lehermu lebih enak daripada ayam goreng dekat persimpangan."

"Yak! Bagaimana bisa kau samakan aku dengan ayam goreng?!"

Taeil tertawa kecil.

"Apa suamimu ini menggemaskan?"

"Kau terlalu menggemaskan untuk seorang dominan." Doyoung mengeratkan pelukannya karena gemas dengan pertanyaan suaminya.

Tenggelam dalam dekapan Doyoung membuat kelopak mata Taeil memberat. Perlahan kedua matanya menutup, dan akhirnya tertidur dengan lelap.

Doyoung merasakan aluran nafas halus mengenai kulit lehernya.

"Sudah tidur, eh?"

Ia melihat wajah damai Taeil dengan matanya yang terpejam. Senyum manisnya terlukis, tangannya yang terbebas membelai lembut pipi suaminya.

Eclipse - Taeil x Doyoung Story ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang