[7] : Taman bermain

286 63 0
                                    

Setelah memakan waktu dua jam di perjalanan, akhirnya mereka pun sampai. Jinhwan langsung bergegas untuk mengantri membeli tiket. Sementara Jessie dan Hyera menunggu sembari membeli minuman.

"Jessie-ah, kenapa kau tiba-tiba mengajak kita kesini?" tanya Hyera. Mereka tengah duduk menunggu Jinhwan yang masih mengantri.

"Entahlah. Aku hanya sedang berusaha untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin." sahutnya sambil tersenyum.

Hyera mengernyit heran. "Apa maksudmu?"

Ketika Jessie hendak menjawab, Jinhwan sudah terlebih dahulu menghampiri mereka dengan tiga buah tiket di tangannya.

"Ini tiket untuk kalian berdua." ujar Jinhwan seraya membagi tiket tersebut pada Jessie dan Hyera.

"Gomawo, Jinan-ah."

"Tunggu apa lagi? Mari kita masuk." ajak Hyera.

"Ne, kajja."

Saat masuk, mereka langsung disambut oleh berbagai wahana permainan yang ada. Seperti kora-kora, bianglala, roller coster, komedi putar dan masih banyak lagi.

"Sepertinya akan menyenangkan jika kita menaiki roller coster terlebih dahulu." usul Hyera.

"Aku setuju. Bagaimana menurutmu?" tanya Jinhwan pada Jessie yang terlihat pucat.

"Kalian berdua saja. Aku akan menunggu disini."

Jinhwan terkekeh. Rupanya, Jessie sama sekali belum berubah. Ia masih trauma dengan roller coster.

"Baiklah. Kau tunggu disini saja."

Jessie mengangguk patuh. Jinhwan dan Hyera pun langsung berjalan beriringan menuju wahana tersebut.

Sudah tiga puluh menit berlalu, tapi Jessie masih setia menunggu disana. Sampai saat ini, belum ada tanda-tanda mereka akan kembali. Akhirnya ia memutuskan untuk beranjak pergi dari sana dan mencari mereka berdua.

Tapi ditengah-tengah perjalanan, Jessie tersentak dengan darah yang tiba-tiba mengalir keluar dari hidungnya.

"Ah, sungguh merepotkan." gumamnya dalam hati.

Bola matanya menatap sekeliling dengan gusar. Rasa pusing kini sudah menyerang kepalanya. Dengan berat hati, ia berlari menuju toilet terdekat.

Setelah selesai dari toilet, ia kembali melanjutkan mencari keberadaan Jinhwan dan Hyera meski rasa pusing di kepalanya semakin menjadi.

Dan keberuntungan ada di pihaknya sekarang. Jessie akhirnya menemukan mereka yang kini tengah mengobrol di salah satu taman yang dekat dengan wahana komedi putar.

Ketika hendak mengampirinya, sayup-sayup Jessie mendengar obrolan mereka yang tampaknya serius. Ia memutuskan untuk mendengarkannya terlebih dahulu.

"Jinan-ah, sampai kapan kita akan menyembunyikan hal ini darinya?"

"Kurasa masih belum waktunya untuk ia mengetahui hal ini." sahut Jinhwan.

"Wae? Apa kau masih ingin menjaga perasaannya?" tanya Hyera dengan kesal. "Biarkan saja dia tahu jika kita ini adalah sepasang kekasih." sambungnya.

Jessie mematung. Ia terkejut dengan apa yang baru saja ia dengar. Rupanya mereka berdua menyembunyikan fakta ini darinya.

Banyak pertanyaan yang terus bermunculan di benaknya. Rasa pusing yang menyerang kini semakin hebat. Dan akhirnya semua menjadi gelap.

Jessie jatuh pingsan.

Apa semua kebenaran itu menyakitkan?

More Than You Know | Kim JinhwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang